Siloka Sunda tentang Kekuasaan
BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kolom OPINI – Artikel berjudul “Siloka Sunda tentang Kekuasaan” ini merupakan karya “Sony Vespa” tentang budaya Sunda yang ditulis dengan bahasa Indonesia. Selain menjalankan bisnis dalam bidang handycraft, pria bernama lengkap Sony Sanjaya ini juga merupakan pegiat seni dan budaya di Kota Cimahi.
Salah satu kekayaan budaya Sunda terdapat dalam kata-kata kiasan yang mengandung ajaran (sindiran atau sebagainya) atau biasa disebut siloka. Kata-kata ini tidak hanya terdapat dalam naskah naskah kuno, tapi sering juga terdapat dalam tembang-tembang sunda.
Siloka ini sekilas tampak sederhana, tapi sarat makna. Kiasan itu biasanya disembunyikan dalam bahasa sederhana siga heureuy tanpa mengurangi makna dan keindahannya. Sengaja dibuat ringan dan sederhana supaya mudah diingat dan jadi pangeling dina kahirupan sapopoe.
Pemilu telah berlalu, hiruk pikuk penyelenggaraan pemilu walau belum semua usai, tapi sudah berkurang drastis aktivitasnya di masyarakat.
Hasrat berkuasa tanpa menghiraukan kaidah hukum atau norma agama tersirat dalam sebuah tembang sunda heuheureuyan yang biasa kita kenal sebagai cingcangkeling.
Berikut syair lagu cingcangkeling:
“Cing cang keling, manuk cingkleung cineten, blos ka kolong bapa satar buleneng“.
Cing (ucing) = kucing, sifat kucing yang baik saat ada majikannya, ceuk Sunda mah “miyuni ucing“.
Cang (peucang) = sifat peucang (hewan sejenis kancil) yang suka melompat ke sana ke mari, tidak tetap pendirian, hinggap di tempat yang disukainya berdasarkan kepentingannya.
Keling (elang) = burung yang suka mengintip mangsa dari kejauhan, lalu tiba tiba menyambar.
Manuk cingkleung = burung yang tidak banyak bergerak (cineten), tetapi saat berkuasa selalu ingin melanggengkan kekuasaan.
Blos ka kolong (saat meninggal dunia), bapa satar buleneng (kebingungan karena tidak membawa amal saleh).
Kira-kira seperti itu uraiannya (ceunah ketang) tentang seloka dalam bahasa Sunda. Untuk arti selengkapnya, silakan ditafsirkan sendiri. (Sony Vespa).
***
Judul: Siloka Sunda tentang Kekuasaan
Penulis: Sony Vespa
Editor: JHK