Hari Batik Nasional, Ketua Komunitas Lingkaran: Batik Menggambarkan Berbagai Ragam Kreasi Masyarakat Indonesia, Kearifan Lokal, dan Ekspresi Seni Budaya Indonesia
Berita Jabar News (BJN), Rubrik OPINI, Rabu (02/10/2024) – Komunitas Lingkaran ikut merayakan Hari Batik Nasional dengan Menggelar Acara Rapat dan Diskusi Kecil di “Sangkuriang 6 Gallery”, Jln. Sangkuriang No.6, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (02/10/2024) dengan diikuti sejumlah anggota komunitas.
Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal tersebut setelah sebelumnya pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009, batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi di UNESCO.

Sehubungan dengan perayaan Hari Batik Nasional, Ketua Komunitas Lingkaran, Moya K. Kamarudin mengatakan bahwa pada 21 September 2024 kemarin komunitas yang dipimpinnya baru saja menyelesaikan gelaran Pameran Seni rupa bertajuk “Unity – Art Project 2024”. Kegiatan yang berlangsung selama 15 hari (7-21 September 2024) tersebut berlangsung dengan lancar dan sukses.
“Setelah kegiatan tersebut, kami memperingati Hari Batik Nasional dengan mengadakan acara silaturahmi yang berlanjut dengan diskusi kecil. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap batik yang menjadi salah satu warisan dan ciri khas Indonesia,” ungkap Moya kepada awak media BERITA JABAR NEWS (BJN).
Menurut Moya, pihaknya merasa bangga memakai batik yang merupakan karya anak bangsa, sama seperti halnya karya-karya seni dan budaya lainnya dari Indonesia.
“Ciri khas Indonesia yang harus dilestarikan. Kebanggaan memakai produk Indonesia dapat menjadi jalan memajukan kebudayaan Indonesia,” ujar Moya dengan antusias.
Komunitas Lingkaran berharap, kepedulian ini dapat memberikan efek positif terhadap pengakuan masyarakat Indonesia dan internasional terhadap batik dan juga produk-produk asli Indonesia lainnya.
“Dengan berbagai macam corak dan desain, batik menggambarkan berbagai ragam kreasi masyarakat Indonesia, kearifan lokal, dan ekspresi seni budaya Indonesia yang diwujudkan dalam sebuah karya yang sarat makna kehidupan,” jelas Moya.

Moya berpendapat, silaturahmi dan acara diskusi kecil yang dilakukan komunitasnya dengan memakai batik tersebut mampu mempererat solidaritas antar sesama anggota Komunitas Lingkaran.
“Ada rasa bangga dan senang dapat bersama-sama mengenakan batik dan kekompakan yang makin terasa,” pungkas Moya.
Silaturahmi tersebut juga menyajikan makanan khas Indonesia, seperti onde-onde, getuk, putu mayang, klepon, dan lain-lain. Acara diakhiri dengan diskusi internal Komunitas Lingkaran bagi program-program aktivitas Komunitas Lingkaran selanjutnya. (JH/BJN).
***
Judul: Hari Batik Nasional, Ketua Komunitas Lingkaran: Batik Menggambarkan Berbagai Ragam Kreasi Masyarakat Indonesia, Kearifan Lokal, dan Ekspresi Seni Budaya Indonesia
Jurnalis: Jumari Haryadi
Editor: JHK