BeritaBerita Jabar NewsBJNpendidikanPerguruan Tinggi

Kelompok 61 PMM Universitas Muhammadiyah Malang Sukses Laksanakan Kegiatan di TK Kartika IV-5 Malang

BERITA JABAR (BJN), Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (05/09/2024) – Kelompok 61, Gelombang 9,  Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses melaksanakan kegiatannya di  TK Kartika IV-5, Jln. Hamid Rusdi 100, Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Mereka merupakan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Farmasi, Fakultas Kesehatan, UMM.

Kegiatan PMM-UMM yang dilakukan oleh Kelompok 61, Gelombang 9 ini diatur oleh pihak Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM UMM). Para mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 61 ini di bawah bimbingan Dosen pembimbing Lilis Setiowaty, M. Sc.

Menurut Lilis, PMM merupakan program kulikuler wajib untuk mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan pembelajaran langsung ini dapat dilakukan secara peorangan maupun kelompok.

“Mahasiswa Kelompok 61 merupakan bagian dari Fakultas Kesehatan Prodi Farmasi. Lokasi dan jenis kegiatan dilakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa sesuaikan dengan jurusan dan fakultas mahasiswa itu sendiri,” ungkap Lilis.

Lebih lanjut Lilis menjelaskan, sebelum berangkat ke lapangan, DPPM membagi lokasi dan jumlah mahasiswa, serta dosen pembimbing dari proposal yang telah diajukan. Salah satu proposal yang telah disetujui berasal dari Kelompok 61 yang beranggotakan empat orang mahasiswa, yaitu Muhammad Nasron Zakirin (Ketua Kelompok), Karinta, Ayu, dan Havinanda.

Kelompok 61 ini melakukan kegiatan PMM di TK Kartika IV-5, Kota Malang. Para mahasiswa bertugas memberikan penyuluhan mengenai manfaat Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan mandiri kepada siswa TK. Menurut mereka, TOGA dapat digunakan sebagai obat batuk, flu, dan Tuberkulosis (TBC).

Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut (1-3 Agustus 2024), para mahasiswa menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan, serta pemberian bibit TOGA. Program ini direalisasikan di TK Kartika IV-5 karena lingkungan pembelajaran yang mendukung.

TK Kartika IV-5 memiliki lingkungan yang cocok untuk program TOGA karena memiliki lahan yang cukup untuk menanam berbagai jenis tanaman obat. Selain itu, guru-guru di TK Kartika IV-5 memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan program edukatif yang bermanfaat bagi siswa.

Kegiatan menanam bibit TOGA bersama siswa TK Kartika IV-5, Kota Malang
Kegiatan menanam bibit TOGA bersama siswa TK Kartika IV-5, Kota Malang – (Sumber: Mariska Lubis/BJN)

Materi Pembelajaran dari Mahasiswa untuk Siswa TK

Selama tiga hari tersebut para siswa TK Kartika IV-5 mendapatkan enam materi pembelajaran yaitu:

Pertama, pendidikan kesehatan sejak dini. Para mahasiswa memberikan pemahaman kesehatan untuk anak. Anak-anak TK belajar tentang manfaat tanaman obat dan bagaimana tanaman dapat digunakan untuk mendukung kesehatan dan membantu mereka dalam mengembangkan kebiasaan sehat sejak dini.

Kedua, keterampilan praktis. Para mahasiswa mengajarkan cara menanam dan merawat tanaman. Anak-anak memperoleh keterampilan praktis seperti menanam, merawat, dan memanen tanaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar mereka.

Ketiga, pengembangan kognitif. Para mahasiswa mengajarkan konsep dara sain, seperti fotosintesis, pertumbuhan tanaman, dan ekosistem yang membantu pengembangan kognitif anak-anak.

Keempat. kreativitas dan imajinasi. Ini merupakan proyek kreatif yaitu kegiatan seperti membuat kebun mini atau proyek kerajinan tangan berbasis tanaman yang dapat membantu merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak.

Kelima, keterampilan sosial. Para mahasiswa mengajarkan tentang cara bekerja sama. Kegiatan ini dikemas dalam bentu kelompok. Para siswa TK belajar menanam dan merawat tanaman secara bersama-sama dalam sebuah kelompok. Kegiatan ini mengajarkan keterampilan sosial seperti kerja sama, berbagi, dan komunikasi.

Keenam, kesadaran lingkungan. Para mahasiswa mengajarkan tentang peduli terhadap lingkungan. Anak-anak belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian tanaman. Hal ini mampu meningkatkan kesadaran mereka tentang isu lingkungan.

Dari Mahasiswa untuk Lingkungan

Menurut Muhammad Nasron Zakirin (22), Ketua Kelompok 61, program PMM ini sasarannya adalah memberikan edukasi pada anak-anak TK Kartika IV-5 karena usia mereka sekarang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

“Kami mengenalkan kepada mereka konsep tanaman obat sejak dini agar dapat menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap alam dan pemahaman tentang kesehatan alami,” jelas Nasron.

Ketua Kelompok 61 PMM Universitas Muhammadiyah Malang tersebut bersama para anggota kelompoknya melakukan pengenalan untuk dua kelas, yaitu Kelas A yang berjumlah 12 siswa dan kelas B yang berjumlah 14 siswa. Mereka menjelaskan tentang TOGA atau yang sering kita kenal sebagai tanaman obat.

Siswa diberikan sajian video edukasi manfaat dan fungsi tanaman tersebut. Animasi menarik dan kaya warna membuat anak-anak lebih mudah dan senang mempelajari konsep TOGA. Selain itu dibantu juga dengan papan informasi dan poster bergambar tanaman dan nama obat sehingga mudah dipahami anak.

“Ini mempermudah proses pembelajaran,” tambah Nasron.

bibit tanaman TOGA
Dokumentasi hasil penanaman bibit TOGA di TK Kartika IV-5, Kota Malang – (Sumber: Mariska Lubis/BJN)

Selesai menonton video animasi, selanjutnya para siswa TK diberi pelajaran tentang pengenalan aroma dan tekstur tanaman TOGA dengan cara mengajak mereka untuk mencium aroma tanaman seperti mint dan merasakan tekstur daunnya.

“Dengan cara ini, diharapkan dapat membantu mereka mengenali tanaman dengan lebih baik. Tidak hanya itu, anak-anak ikut serta dalam kegiatan menanam tanaman obat seperti kencur atau mint. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk menggali tanah, menanam bibit, dan menyiram tanaman,” ungkap mahasiswa yang hobi bermain bola basket itu dengan antusias.

Kegiatan selama tiga hari yang dilakukan Kelompok 61 PMM Universitas Muhammadiyah Malang tersebut telah memberikan semangat kepada para siswa TK Kartika IV-5. Mereka merasa senang dan bersemangat, apalagi ketika terlibat dalam kegiatan di luar ruangan, seperti menanam dan merawat tanaman. Kegiatan cocok-tanam ini dianggap menyenangkan karena berbeda dari kegiatan sehari-hari mereka.

Anak-anak merapa puas dengan hasil kerjasama mereka dalam mempelajari TOGA dan manfaatnya. Di sisi lain, siswa-siswi merasa lebih terhubung dengan alam dan lingkungan sekitar mereka.

“Program TOGA bisa membuat mereka lebih menyadari dan peduli terhadap keberadaan tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Nasron.

Ketua Kelompok 61 ini menambahkan bahwa  program TOGA adalah cara yang menyenangkan dan interaktif untuk belajar, berbeda dari metode pengajaran konvensional. Nusron berharap pelatihan yang diberikan oleh kelompoknya bisa membantu meningkatkan kesadaran anak dalam melestarikan dan memanfaatkan obat tradisional Indonesia, serta bisa membentuk karakter dan kemandirian anak.

“Program ini juga dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bekerja sama dengan teman-teman mereka dalam kelompok yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama,” pungkas Nasron.

Sementara itu Kepala Sekolah TK Kartika IV-5, Parmi (52) mengatakan bahwa adanya program pengenalan TOGA kepada siswa TK Kartika IV-5 telah menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dan guru mereka.

“Alhamdulilah kegiatan ini bisa menambah pengalaman untuk anak didik dan ibu guru,” ungkap Parmi  yang sudah menjabat sebagai Kepala Sekolah TK Kartika IV-5 selama tiga tahun. (ML/BJN)

***

Judul: Kelompok 61 PMM Universitas Muhammadiyah Malang Sukses Laksanakan Kegiatan di TK Kartika IV-5 Malang
Kontributor: Mariska Lubis
Editor: Rose Mariadewi/JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *