ArtikelBerita Jabar NewsBJNOpini

Peringatan Haul Setahun Wafatnya H. Husni Kamal bin Sa’abah

BERITA JABAR NEWS (BJN), Kolom Artikel/Opini/Feature, Selasa (03/09/2024) – Artikel berjudul “Peringatan Haul Setahun Wafatnya H. Husni Kamal bin Sa’abahini merupakan karya original dari Neneng Salbiah yang merupakan seorang tenaga pendidik non formal, kreator digital, dan aktivis sosial di bidang sikotropika.

Kata haul berasal dari bahasa Arab (حَوْل) yang artinya setahun atau satu tahun. Ada juga makna lain seperti kekuatan, kekuasaan, kemampuan; di sekeliling, di sekitar, dan tentang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), haul memiliki tiga arti (1) Kekuasaan; kekuatan; (2) Jangka waktu satu tahun yang menjadi batas kewajiban membayar zakat bagi pemilikan harta kekayaan, seperti perniagaan, emas, ternak; (3) Peringatan hari wafat seseorang yang diadakan setahun sekali (biasanya disertai selamatan arwah). Makna ketiga menjadi maksud utama dari tulisan ini.

Keluarga Prof.Dr. Hj. Amany Lubis, MA. Beserta keluarga Bpk Fauzi (Adik Almarhum Bpk. Husni Kamal)
Keluarga Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. beserta keluarga Fauzi (adik almarhum Husni Kamal) – (Sumber: Koleksi pribadi)

Haul sejatinya bertujuan pula sebagai pengingat kematian bagi para hadirin yang datang ke acara tersebut. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada kehidupan yang abadi, dunia hanya sementara, hanya Allah Swt yang Maha Kekal. Dalam hadis Nabi Muhammad saw disebutkan bahwa berziarah ke makam berguna untuk zikrulmaut, atau mengingat kematian. Hal ini sangat kentara dalam acara-acara haul.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

Abdullah bin Umar RA bercerita, aku pernah bersama Rasulullah Saw, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad Saw lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya,” orang ini bertanya lagi, “Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?” Beliau menjawab, “Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal.” (HR. Ibnu Majah).

Sebagai muslim yang baik sudah selayaknya kita menghormati para pendahulu kita. Sabtu (31/08/2024) kemarin, para santri, guru, karyawan, pimpinan, dan keluarga besar Yayasan Zahratul Ilmi, Ciseeng, Kabupaten Bogor beserta para tamu undangan lainnya melaksanakan haul. Mereka memperingati satu tahun wafatnya suami tercinta dari Prof.Dr. Amany Lubis, M.A., yaitu Husni Kamal bin Sa’abah yang wafat pada 28 Agustus 2023/11 Ayafar 1445 di Jakarta dalam usia 66 tahun. Beliau dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Annur., Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.
Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., istri almarhum H. Husni Kamal bin Sa’abah – (Sumber: islamramah.co)

Acara diawali dengan pembukaan oleh Ustaz Taupik Hidayat, S.Th.I, M.M., selaku pembawa acara. Pembacaan khatam Alquran dipimpin langsung oleh K.H. Ahmad Sabri Lubis, selaku pengasuh Pondok Pesantren Annur. Dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Dr. K.H. M. Syairozi Dimyathi, ulama Betawi dan mantan Dekan Fakultas Dirasat Islamiah (FDI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Acara haul pertama almarhum H. Husni Kamal tersebut berjalan dengan khusuk dan khidmat di area Masjid Fatimah Asy-yibah, komplek Pondok Pesantren Annur, Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Turut hadir dalam acara haul tersebut antara lain Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis (Ibunda Prof. Dr. Hj, Amany Lubis, MA); Dr. KH M. Syairozi Dimyathi; H. Jamal Rahman (sahabat almarhum H. Husni Kamal); Prof Amsal Bachtiar (dari UIII); Dr. KH Ahmad Hifni (Ketua Alumni Al-Azhar); H. Sadeli (Tokoh Betawi); Prof Kamarusdiana; Prof Ali Munhanif (Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta); Dr. Ade Abdul Hak (Dekan Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan ; Dr. Arif Subhan (mantan Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). ⁠

Hadir juga Jumhur, Prof Fadilah Suralaga; ⁠Prof Silviana Murni (Ketua MAI); Prof Euis Amalia (Waketum MAI); ⁠Astri Katrini (Sekjen MAI); Prof Veitzhal Rivai UI; KH Abdul Manan (Ketua MUI); Hj. Badriyah Fayumi (Wasekjen MUI); Imam Daruqutni (Warek PTIQ); Dr. Rahmat Hidayat (Wasekjen MUI), dan ; Dr. Ikhsan Abdullah (Wasekjen MUI).

Selain itu ada juga rekan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; ⁠ H. Milawarma (keluarga besan dari Jakarta; keluarga besan dari Banyuwangi; keluarga Tapanuli Selatan; IKABAYA; Alumni Al-Azhar Mesir; keluarga H Saabah Mampang, Ciganjur, dan Ciputat.

Kemudian hadir juga ⁠Perhimpunan Wanita Alumni Timur Tengah; ⁠Ilmuan Timur Tengah dan Diplomat; ⁠Ibu-ibu Pengajian An-Nubala; perangkat Babinsa Desa Babakan; kKeluarga besar Prof.Dr. Hj. Amany Lubis, M.A.; ⁠Guru dan Santri Ponpes An-Nur; KPRK MUI, dan; rekan kelompok PINGUIN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prakehidupan almarhum H. Husni Kamal perlu dikenang dan diteladani untuk semua teman, sahabat, kerabat, dan juga keluarga besar, terutama untuk putra dan putri tercintanya. Dengan cara haul diharapkan biografi sejarah hidup almarhum dapat dikenang dan didengar oleh masyarakat maupun keluarga besar.

Acara haul yang diselenggarakan oleh. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. ini tidak melanggar norma-norma dan syariat Islam dan justru mengamalkan anjuran-anjuran dalam agama. Ratusan eklempar Alquran 10 juz dibagikan, sebagai bentuk sedekah jariyah. Semoga ini bisa menjadi pahala untuk almarhum H. Husni Kamal bin Sa’abah dan menjadi kebaikan bagi kita semua untuk menjadi muslim yang baik sebagaimana dicita-citakan oleh Rasulullah Saw. (Neneng Salbiah).

***

Judul: “Peringatan Haul Setahun Wafatnya H. Husni Kamal bin Sa’abah”
Penulis: Neneng Salbiah
Editor: JHK

Sekilas tentang penulis

Wanita kelahiran Bogor, 02 Juni 1978 bernama lengkap Neneng Salbiah ini aktif menulis artikel dan novel di berbagai platfoam. Ia biasa menggunakan nama “Violet Senja” sebagai nama pena dalam setiap karya fiksinya.

Ibu dari satu orang putri dan satu orang putra ini juga merupakan seorang tenaga pendidik non formal, kreator digital, dan aktivis sosial di bidang sikotropika. Ia berkeinginan untuk terus menulis sampai usia senja, seperti motto hidupnya Hidup hanya sekali dan jangan biarkan menua tanpa arti.

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *