Apsas Gelar Bedah Buku Semalam Penuh, Rayakan Seabad Empat Penulis Besar
BERITA JABAR (BJN), Bantul, Yogyakarta, Minggu (02/02/2025) – Komunitas Apresiasi Sastra (Apsas) sukses menggelar acara bedah buku semalam penuh yang berlangsung seru dan penuh makna. Acara ini digelar Sabtu (01/02/2025) di Balai Budaya Karang Kitri, Bantul, Yogyakarta. Sejak 2008, kegiatan ini sudah menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nanti oleh para pecinta sastra.
Tahun ini, Apsas menghadirkan 10 buku dari berbagai genre, mulai dari kumpulan puisi, cerpen, esai, novel, hingga kritik sastra dan terjemahan.
“Yang bikin acara ini makin spesial, Apsas juga merayakan seabad empat penulis besar dunia dan Indonesia, yaitu Pramoedya Ananta Toer, Franz Kafka, Sitor Situmorang, dan A.A Navis. Empat nama ini memang legendaris dan karyanya masih relevan dibahas sampai sekarang,” ungkap Didin Tulus yang sengaja datang dari Kota Cimahi bersama rekan-rekannya sesama pecinta sastra untuk menghadiri acara tersebut.

Acara bedah buku ini berlangsung selama 8,5 jam nonstop, mulai pukul 15.00 hingga 23.30 WIB. Para peserta sepertinya enggan beranjak dari tempat duduknya karena begitu antusias mengikuti jalannya acara.
“Bayangkan, dari sore sampai larut malam, peserta diajak menyelami dunia sastra dengan diskusi yang seru dan mendalam,” tambah Didin Tulus.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari penggemar sastra, penulis muda, hingga kritikus sastra ternama. Suasana Balai Budaya Karangkitri pun terasa hangat dan penuh semangat.
Menurut salah satu pengurus Apsas, kegiatan ini bukan sekadar ajang bedah buku, tetapi juga upaya untuk memperkenalkan karya-karya sastra berkualitas kepada masyarakat luas, “Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan sastra Indonesia dan memperkuat komunitas sastra di Yogyakarta.”

Selain diskusi serius, acara ini juga diisi dengan pembacaan puisi, sharing session dari penulis, dan sesi tanya jawab yang interaktif. Peserta pun terlihat antusias, terutama saat membahas karya-karya empat penulis besar yang dirayakan, misalnya, karya Pramoedya Ananta Toer yang selalu menyentuh sisi humanis, atau karya Franz Kafka yang penuh dengan absurditas dan kritik sosial.
“Dengan acara ini, Apsas berhasil menciptakan ruang bagi para pecinta sastra untuk bertemu, berdiskusi, dan saling menginspirasi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa minat terhadap sastra di Yogyakarta masih sangat tinggi,“ tambah Didin Tulus.
Edi Koben, rekan dekat Didin Tulus yang juga sengaja datang dari Kota Cimahi dan turut hadir dalam acara bedah buku tersebut mengatakan bahwa dirinya merasa puas bisa bergabung dengan sesama pecinta sastra di Yogyakarta.
“Acara seperti ini penting untuk menjaga semangat literasi, terutama di era digital seperti sekarang. Jadi, buat kamu yang suka baca buku atau penasaran sama dunia sastra, acara seperti ini wajib masuk agenda tahunan! Sampai jumpa di bedah buku Apsas tahun depan!” ujar Edi Koben menutup pembicaraan. (DT/BJN).
***
Judul: Apsas Gelar Bedah Buku Semalam Penuh, Rayakan Seabad Empat Penulis Besar
Kontributor: DT/BJN
Editor: Jumari Haryadi