Cerpen “Menanam Harapan”
BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kolom Sastra, Senin (03/02/2025) – Cerpen berjudul “Menanam Harapan” ini ditulis oleh Nita Supartini, seorang pecinta literasi dan guru SDIT Cahaya Qur’ani Kabupaten Bandung Barat.
Berawal dari kisah seorang wanita sederhana yang tidak mempunyai cita-cita tinggi. Sebut saja namanya “Putri”. Dia hanya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain.
Dengan berlatar belakang pendidikan formal di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Putri harus terbiasa dengan hal-hal yang belum pernah dalami sebelumnya. Dia harus melawan rasa takutnya pada seekor binatang yang tentunya binatang tersebut pasti akan selalu ditemukannya.

Dari ketakutan dan tuntutan, lama kelamaan hal tersebut menjadi kebiasaan Putri yang mengasyikkan dan menjadi hobi yang secara alami membuat dia menyukai apa yang dia lakukan.
Sampai saat ini, wanita muslim berhijab tersebut suka menanam tumbuhan apa saja. Dia menanam bunga, buah-buahan, hingga sayur-sayuran yang tentunya disesuaikan dengan keterbatasan luas lahan yang dimilikinya.
Putri merasa senang melakukannya. Dia rawat tanamannya dengan kasih sayang dan penuh kesabaran. Tanaman tersebut disiram dan diberinya pupuk agar tumbuh subur dan terhindar dari hama yang dapat mengganggu pertumbuhannya.
Putri rajin menyiram tanamannya dan hasilnya sungguh menggembirakan. Tumbuhan tersebut tampak segar dan seolah-olah sedang menari-nari kegirangan.
Saat tanamannya berbunga, Putri berharap dan berdo’a dalam hati, semoga suatu saat dapat menghasilkan buah yang besar dan sehat. Namun, ketika dia melihat ada ulat sedang menggerogoti dedaunan, dia tampak kaget dan ketakutan. Maklum dia jijik dan geli melihat ulat, tetapi rasa takutnya harus ditaklukkannya demi rasa sayang pada tanamannya.
Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa tanaman Putri sudah berbuah dan mulai banyak yang matang, siap untuk dipanen. Walaupun hasil panennya tidak banyak, tetapi hal itu sudah cukup membuatnya bahagia. Hasilnya bukan hanya untuk digunakan dia dan keluarganya, tetapi juga dia bagikan kepada orang-orang di sekitarnya.
Putri tampak senang. Selain bisa menghemat uang belanja, dia juga bisa berbagi dengan sesama karena dia berpikir apa yang dilakukannya bukanlah sesuatu yang istimewa. Namun, dari apa yang ditanamnya, dia berharap akan ada banyak orang yang bisa mengambil manfaat dan merasakan kebahagiaannya.
Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berharap yang terbaik, tapi dari situ kita bisa belajar betapa pentingnya sebuah proses. Jika kita lakukan dengan baik maka akan timbul harapan bahwa suatu saat diwaktu yang tepat, kita akan memetik hasil yang baik.
***
Judul: Menanam Harapan
Penulis: Nita Supartini
Editor: Jumari Haryadi
Sekilas tentang Penulis

Nita Supartini lahir di Bandung, Jawa Barat dari pasangan suami/istri yaitu almarhum Bapak Osad dan almarhumah Ibu Euis Sumiyati. Pendidikan Formal terakhir di IKIP Siliwangi, Kota Cimahi.
Penulis pernah mengajar di berbagai sekolah, mulai dari Sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan sekarang mengajar di SDIT Cahaya Qur’ani.
Saat ini penulis sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak yang masih kecil. Kini penulis menetap di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
***