AdvertorialBerita Jabar NewsBJN

“Braga dan Cinta” dalam Puisi dan Lagu

BERITA JABAR NEWS (BJN), Selasa (18/02/2025) – “Braga dan Cinta” adalah sebuah pegelaran seni yang diusung oleh Komunitas Kituayana ─ sebuah komunitas yang lahir dari semangat untuk menghidupkan kembali sastra dan musik, khususnya di kalangan anak muda Kota Bandung.

“Aku kembali pada Bandung, kepada cintaku yang sesungguhnya.”

Kata-kata Ir. Soekarno ini bukan sekadar ungkapan, tapi cerminan bagaimana Bandung selalu punya cara membuat siapa pun jatuh cinta. Kota ini bukan hanya tentang bangunan bersejarah atau suasana sejuknya, tapi juga tentang seni yang terus hidup di setiap sudutnya. Ada sesuatu di Braga yang tak pernah pudar, romantisme, nostalgia, dan ekspresi seni yang terus mengalir.

Rapat para kordinator terkait persiapan acara “Braga dan Cinta” - (Sumber: Ririe Aiko)
Rapat para kordinator terkait persiapan acara “Braga dan Cinta” – (Sumber: Ririe Aiko)

Februari ini, atmosfer cinta di Braga akan semakin terasa dengan hadirnya “Braga dan Cinta”, sebuah perayaan seni yang menggabungkan puisi dan lagu dalam satu ruang ekspresi. Acara ini dipersembahkan oleh Komunitas Kituayana, sebuah komunitas yang lahir dari semangat untuk menghidupkan kembali sastra dan musik, khususnya di kalangan anak muda Bandung.

Bukan hanya sebagai tontonan, Braga dan Cinta menjadi ajang bagi siapa saja yang ingin merasakan seni secara lebih dekat. Pada tanggal 23 Februari 2025, pukul 14.00-18.00 WIB, di Jalan Braga No. 70 (depan Braga Citywalk), Kituayana akan menghadirkan hampir 40 penyair dan musisi kenamaan dari kota Bandung, termasuk Acep Zamzam Noor, Abah Omtris, Iman Soleh, Ipit Dimyati, Kyai Matdon, Nenden Lilis Aisyah, dan Yesmil Anwar.

Flyer acara "Braga dan Cinta" dalam Puisi dan Lagu -(Sumber: Ririe Aiko)
Flyer acara “Braga dan Cinta” dalam Puisi dan Lagu -(Sumber: Ririe Aiko)

Menurut Ipit Dimyati, selaku koordinator Kituayana, Braga dan Cinta bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah gerakan. Ini adalah upaya untuk kembali menyalakan kecintaan terhadap seni di kota Bandung, agar tidak hanya dikenang sebagai sejarah, tetapi terus berkembang di generasi saat ini hingga ke generasi yang akan datang.

“Sastra dan musik bukan hanya milik masa lalu, tapi juga harus menjadi bagian dari generasi masa depan.”

Dalam acara ini, Nita Lusaid, selaku koordinator acara Braga dan Cinta, juga menyampaikan bahwa event ini berperan penting sebagai pemantik bagi anak muda Bandung untuk ikut serta dalam melestarikan seni dan budaya. Menurut Nita, Braga dan Cinta adalah kesempatan bagi anak muda untuk menunjukkan rasa cinta mereka terhadap seni, serta sebagai ruang untuk berkarya dan berkreasi.

“Anak muda memiliki peran besar dalam melestarikan seni dan budaya. Dengan ikut serta dalam acara seperti ini, mereka tidak hanya menikmati, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga agar seni terus berkembang di Kota Bandung.”

Acara ini juga memberikan ruang bagi siapa saja, yang ingin berbagi suara dan karya mereka melalui sesi open mic. Jadi kalau kamu punya puisi atau lagu yang ingin dibawakan, ini kesempatanmu! Datang, dan bawakan puisi terbaikmu!

“Mari kita jadikan Bandung sebagai kota budaya yang terus hidup dan berdenyut dalam seni. Sampai jumpa di Braga!”

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *