Menelusuri Keunikan Kampung Cai Ranca Upas di Ciwidey
BERITA JABAR NEWS (BJN), Kolom FEATURE, Rabu (29/05/2024 – Artikel berjudul “Menelusuri Keunikan Kampung Cai Ranca Upas di Ciwidey” merupakan tugas kuliah dari Mata Kuliah Komunikasi Publik Program Studi (Prodi) Desain Grafis, Fakultas Desain Komunikasi dan Visual (FDKV), Universitas Widyatama Bandung yang ditulis oleh lima mahasiswa dari Kelompok 1 yaitu Eddi Purwanto, Rizal Muzaqi, Desi Rahmawati, Faisal Sabila, dan Aditya Lukito Wibowo.
Bandung merupakan destinasi yang sangat banyak dituju oleh para wisatawan dari luar kota maupun warga Bandung sendiri. Setiap weekend sudah bisa dipastikan jalanan Bandung penuh oleh mobil dengan plat nomor luar kota. Mayoritas plat nomor yang dikenali adalah mobil dengan plat Jakarta. Hal ini dikarenakan mudahnya akses dari Jakarta ke Bandung yang menjadi alasan utama warga Jakarta untuk berwisata ke Bandung.
Jika ditanya kepada orang luar kota Bandung, “Mengapa berwisata ke Bandung?” Mayoritas mereka akan menjawab karena adem, udaranya sejuk, dan orang-orangnya ramah. Juga banyak orang akan menjawab bahwa Bandung merupakan Kota yang romantis.
Bandung merupakan Kota yang dikelilingi oleh pegunungan sudah pasti memiliki banyak destinasi wisata yang berbau alam, mulai dari utara Bandung yaitu Tangkuban Perahu, Lembang, Dago, hingga ke arah selatan Bandung, seperti Pangalengan dan Ciwidey.
Destinasi wisata alam sangat dicari oleh wisatawan dari kota besar yang ingin sejenak menenangkan diri dari lelahnya kegiatan bekerja. Meskipun destinasi Alam di Bandung ini berjarak lumayan jauh dari pusat kota, tetapi justru hal itu yang menjadi daya tariknya. Para wisatawan bisa menikmati perjalanan sejuk nan asri yang akan menghapus rasa lelah selama dalam perjalanan.
Salah satu daerah tujuan wisatawan adalah Ciwidey. Daerah ini terkenal sebagai kawasan pertanian dan perkebunan dengan tanaman stroberi sebagai hasil utamanya. Udaranya yang sejuk menjadikannya destinasi alam favorit bagi wisatawan luar Kota maupun warga Bandung sendiri.
Ciwidey memiliki beberapa tempat wisata alam, beberapa di antaranya adalah Kampung Ranca Upas, Kawah Putih, Situ Patenggang, Pemandian Air Panas Cimanggu, Pemandian Air Panas Ciwalini, Kawah Rengganis, Perkebunan Teh Rancabali, dan Barusen Hills.
Ranca Upas adalah salah satu dari beberapa tempat wisata alam yang berada di Ciwidey. Tempat ini terkenal sebagai lokasi untuk berkemah, piknik, dan menikmati alam yang cukup popular.
Asal-usul Nama Ranca Upas
Pertama, mari kita mengenal asal-usul nama Ranca Upas. Ada banyak versi mengenai asal usul nama Ranca Upas. Versi pertama menyatakan bahwa Ranca Upas diambil dari kata “Ranca” yang artinya rawa dan “Upas” yang diambil dari nama orang Belanda yang tersesat dan hilang ditempat ini.
Versi kedua menyatakan bahwa Ranca Upas berasal dari kata “Ranca” yang artinya rawa dan “Upas” diambil dari pohon upas, jenis pohon beracun yang konon banyak tumbuh daerah ini. Mengingat kebiasaan orang Sunda yang sering mengaitkan nama tempat dengan keunikan yang ada di tempat tersebut maka versi kedua paling mungkin kebenarannya.
Lokasi Wisata Ranca Upas
Tempat wisata alam Ranca Upas terletak di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cimanggu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tambak Ruyung Timur, KPH Bandung Selatan. Secara spesifik, tempat ini berada di Jalan Ciwidey – Patengan KM 11, Patengan, Rancabali, Bandung, Jawa Barat.
Ranca Upas berada di ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu rata-rata 17°C – 20°C pada siang hari dan bisa mencapai 0°C pada malam hari. Luas keseluruhan tempat wisata ini 72,78 Hektar dengan kawasan wisata efektif seluas 20 Hektar.
Zona di luar kawasan wisata Ranca Upas masih tertutup hutan rapat yang mengelilingi obyek wisata utama.
Area Camping Ground
Ranca Upas memiliki area perkemahan yang luas. Kapasitas camping ground Ranca Upas cukup besar dan bisa menampung hingga 10.000 orang. Area ini sangat cocok untuk keluarga, komunitas atau siapa saja yang ingin merasakan pengalaman berkemah di alam terbuka.
Perkemahan yang dimaksud di sini bukanlah berkemah di tengah gunung yang membuat kita terpaksa harus mencari sumber air dan membuat api unggun sendiri seperti pramuka. Perkemahan yang dimaksud adalah penginapan dengan model berkemah atau lebih tepatnya disebut dengan glamping.
Kita tidak perlu takut lapar, haus, dan kedinginan karena fasilitas di lokasi wisata ini cukup lengkap, seperti toilet, musala, dan warung makan. Pengunjung disarankan untuk membawa perlengkapan camping mereka sendiri. Namun, bila tidak membawa maka kita bisa menyewa tenda di tempat ini.
Selain camping, masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di Ranca Upas. Di sini tersedia berbagai aktivitas dan atraksi alam yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu bersama-sama.
Hamparan Alam dan Kolam Air Hangat
Ranca Upas cocok untuk orang-orang yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kota. Di sini kita bisa dengan tenangnya menikmati pemandangan alam. Hamparan kebun teh, rerumputan hijau yang luas, dan pegunungan yang mengelilingi tempat ini akan melepaskan semua penat yang didapatkan ketika bekerja.
Untuk melepas lelah setelah beraktivitas, pengunjung bisa menikmati kolam air panas alami yang terdapat di kawasan ini. Berendam di air panas alami memberikan relaksasi dan menyegarkan tubuh, terutama dalam cuaca dingin khas pegunungan Ciwidey. Air hangatnya sendiri bersumber dari Gunung Patuha yang masih terletak di kawasan Ciwidey, Jawa Barat.
Khusus untuk keluarga yang membawa anak-anak, terdapat taman bermain yang aman dan menyenangkan. Mereka bisa bermain di taman ini, sementara orang tua menikmati suasana di sekitarnya.
Kampung Cai Ranca Upas
Ranca Upas menjadi rumah bagi berbagai satwa liar. Kawasan ini juga dikenal karena merupakan salah satu kawasan hutan lindung di Jawa Barat. Di sini terdapat tempat konservasi berbagai flora dan fauna langka, seperti burung dan rusa.
Salah satu daya tarik utama pengunjung untuk datang ke daerah ini adalah penangkaran rusa. Di sini, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan rusa-rusa jinak yang dibiarkan bebas di area terbuka. Pengunjung bisa memberi makan rusa dengan makanan yang disediakan oleh pengelola dan berfoto bersama rusa-rusa tersebut.
Lokasi penangkaran rusa ini tidak jauh letaknya dari pintu masuk Kampung Cai Ranca Upas yang terletak di sebelah kiri jalan. Penangkaran rusa ini diresmikan tahun 1981 dengan mendatangkan tujuh ekor rusa (empat betina dan tiga jantan) jenis rusa timor dari Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan.
Lingkungan alam di Ranca Upas ternyata cocok untuk kegiatan penangkaran rusa yang memiliki nama ilmiah Cervus timorensis ini. Jumlahnya terus bertambah pesat dan sempat melebihi lima puluh ekor sebelum akhirnya sebagian dipindahkan ke penangkaran lain di area Bogor dan daerah-daerah lain.
Meskipun rusa disini tergolong jinak, tapi kita tetap harus berhati-hati, terutama ketika memasuki musim kawin rusa antara Agustus hingga Desember. Rusa biasanya bertindak lebih agresif pada masa-masa musim kawin tersebut sehingga jika ingin turun ke area padang rumput sebaiknya ditemani pawang.
Wahana Outbond
Kampung Cai Ranca Upas juga menawarkan berbagai kegiatan outbound seperti flying fox, jembatan tali, dan paintball. Kegiatan ini cocok untuk kelompok besar seperti keluarga, komunitas atau perusahaan yang ingin melakukan team building.
Selain itu, terdapat juga trecking dan hiking di sekitar area yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan alam dan udara segar.
Spot Instragamable
Kawasan Ranca Upas yang dikelilingi oleh hutan pinus dan pegunungan, menciptakan pemandangan alam yang indah dan menenangkan. Ini adalah tempat yang ideal untuk fotografi alam, berjalan-jalan santai atau sekadar menikmati suasana tenang jauh dari keramaian kota.
Harga Tiket Masuk Kawasan
Setelah mengenal berbagai atraksi dan aktivitas yang bisa kita lakukan di Ranca Upas maka selanjutnya kita harus mengetahui berapa biaya yang setidaknya akan kita habiskan di sana. Merujuk website ciwideyoutbound.com, harga tiket per Mei 2024 untuk memasuki kawasan Ranca Upas hanya Rp 25.000/orang untuk wisatawan domestik dan Rp 44.000/orang untuk wisatawan mancanegara.
Harga tersebut termasuk murah, tapi kita tetap masih harus memikirkan masih ada tiket terusan lain. Tiket terusan ini ada yang untuk masuk ke area perkemahan dan ke tempat berendam air panas.
Perlu diperhatikan bahwa harga untuk wisatawan domestik dan mancanegara dibedakan sehingga bila kita membawa teman yang berasal dari luar negeri maka tiket yang harus dibayar akan sedikit berbeda.
Bila berencana camping di Ranca Upas maka pengunjung sebaiknya membeli tiket terusan camping seharga Rp 40.000/orang per malam untuk wisatawan domestik dan Rp75.000/orang per malam untuk wisatawan mancanegara. Tiket terusan ini sudah termasuk tiket masuk Ranca Upas, penangkaran rusa, dan area perkemahan sehingga kita tidak perlu pusing memikirkan biaya tambahan.
Untuk masuk ke area onsen atau kolam berendam air panas maka pengunjung bisa membeli tiket masuk seharga Rp 28.000. Tidak ada perbedaan harga untuk wisatawan mancanegara dan domestik, tapi satu tiket berlaku untuk durasi pemakaian 90 menit. Bila lebih dari itu maka kita diharuskan untuk membeli tiket lagi.
Akses masuk utama menuju ke Bumi Perkemahan Ranca Upas yaitu dari Jalan Provinsi Ciwidey –Rancabali, setelah melewati Pintu Gerbang Kawah Putih dan eMTe Highland Resort, posisi Pintu gerbang berada di sebelah kanan jalan.
Tiket bisa dibeli di gerbang pintu masuk Ranca Upas. Selain membeli tiket secara langsung, kita juga bisa membeli secara online. Bila membeli tiket secara online, kita tidak perlu repot-repot mengantri. Selain itu karena membayar secara transfer maka kita tidak perlu takut kekurangan membawa uang di dompet.
Salah satu keuntungan membeli tiket secara online adalah ketika penyedia jasa sedang melakukan promo. Bila kita membeli di saat yang tepat, kita akan mendapatkan bonus atau potongan harga. Hal ini tentu menguntungkan bila kita datang bersama rombongan dengan jumlah yang besar.
Bagaimana, apakah kamu sudah memutuskan untuk menghilangkan penat dan menikmati kesejukan Wisata Alam Bandung? Jangan lupa jadikan Wisata Ranca Upas sebagai destinasi utamamu.
***
Judul: Menelusuri Keunikan Kampung Cai Ranca Upas di Ciwidey
Penulis: – Eddi Purwanto, Rizal Muzaqi, Desi Rahmawati, Faisal Sabila, dan Aditya Lukito Wibowo
Editor: Jumari Haryadi
SEKILAS INFO:
Artikel ini ditulis oleh lima orang mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Grafis, Fakultas Desain Komunikasi dan Visual (FDKV), Universitas Widyatama Bandung dan merupakan tugas kelompok dari Mata Kuliah Komunikasi Publik. Mereka adalah Eddi Purwanto, Rizal Muzaqi, Desi Rahmawati, Faisal Sabila, dan Aditya Lukito Wibowo yang berada dalam Kelompok 1.
Tujuan tugas kelompok adalah mendidik mahasiswa agar mampu menulis beragam tulisan, seperti berita, artikel, dan feature. Setiap tugas yang diberikan akan dinilai dari sisi pemilihan topik, tema, dan judul yang diusung, serta dari sisi kepenulisannya.
***