Berita Jabar NewsKesehatanPemerintahan

Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2023 Resmi Diterapkan di Kota Cimahi

BERITA JABAR NEWS (BJN), Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (19/01/2024) – Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi pada Jumat, 19 Januari 2024 meresmikan penerapan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Tahun 2023 yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Cimahi. Acara peresmian penerapan Sanimas tersebut dipusatkan di RW 016, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan menyebutkan bahwa Sanimas merupakan sebuah program yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Infrastruktur Bidang Sanitasi untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur pengentasan permukiman kumuh, serta mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penurunan jumlah dan prevalensi balita stunting.

“Kegiatan Sanimas ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana penanganan air limbah domestik menjadi tugas dari pemerintah kabupaten/kota sebagai salah satu pelayanan dasar,” ujar Sekda Kota Cimahi.

Pj. Wali Kota Cimahi
PJ Wali Kota Cimahi beserta beberapa pejabat terkait sedang memeriksa Sanimas di RW 016, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi – (Sumber:BJN)

Menurut Dikdik, besaran alokasi DAK Fisik Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2023 untuk Kota Cimahi adalah sebesar Rp 4.191.970.000. Biaya tersebut digunakan untuk membiayai dua jenis kegiatan yaitu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Skala Permukiman dan Tangki Septik Individual.

Dikdik menambahkan bahwa jumlah sarana yang terbangun berupa 100 unit tangki septik individu di Kelurahan Cibabat; Satu unit IPAL komunal di kelurahan Karangmekar; Dua unit IPAL komunal di Kelurahan Baros; Dua unit IPAL komunal di Kelurahan Leuwigajah, dan; Satu unit IPAL komunal di Kelurahan Melong.

“Sedangkan jumlah total sambungan rumah 517 dan jumlah KK penerima manfaat sebanyak 539. Pada akhir Desember 2023 seluruh infrastruktur telah terbangun 100% dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Dikdik.

Lebih lanjut Dikdik menjelaskan sebelum adanya program ini masyarakat sebagian menggunakan cubluk dan lainnya langsung dibuang ke selokan. Hal ini jika tidak ditangani tentu saja meningkatkan risiko penyebaran penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air (water borne deseases).

“Alhamdulillah, hadirnya program Sanimas di lima kelurahan telah mengubah wajah permukiman di beberapa wilayah di Kota Cimahi menjadi lebih bersih dan sehat. Di samping dampak lainnya juga meningkatkan harkat martabat masyarakat karena bebas dari buang air besar sembarangan (BABS),” tambah Dikdik.

Pada kesempatan yang sama Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi dalam sambutannya menjelaskan bahwa sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045 maka salah satu transformasi yang diperlukan adalah transformasi sosial untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul. Hal ini tentu saja harus dicapai salah satunya melalui penyediaan sumber daya manusia yang sehat.

“Karenanya, tidak salah jika pemerintah pada tahun 2045 menetapkan target akses sanitasi aman sebesar 70%. Jika kita bandingkan nilai investasi untuk sanitasi aman perkapita dunia adalah Rp 690.000 sedangkan di Indonesia nilai investasi perkapita untuk sanitasi masih rendah yaitu Rp 84.560,” jelas Dicky.

Kota Cimahi
Pj. Wali Kota Cimahi berfoto bersama para pejabat dan masyarakat saat meresmikan penerapan Sanimas di Kota Cimahi – (Sumber:BJN)

Menurut Dicky, sanitasi yang aman masih belum menjadi kebutuhan penduduk Indonesia, padahal tidak terpenuhinya akses air bersih dan sanitasi menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stunting yang dalam jangka panjang apabila tidak ditangani akan berpengaruh pada penurunan kemampuan kognitif dan meningkatnya risiko penyakit diabetes, jantung, kanker, dan stroke.

Kota Cimahi adalah kawasan perkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi kedua di Jawa Barat. Hal ini menyebabkan tingginya risiko penyebaran penyakit oleh air (waterborne desease) menjadi lebih tinggi.

“Saya berharap kegiatan pada hari ini menjadi momentum bagi kita semua khususnya bagi Kelurahan Baros untuk bisa menuntaskan masalah sanitasi atau buang air besar sembarangan. Fasilitas yang sudah terbangun ini kiranya bisa dipergunakan serta dipelihara dengan baik, agar berkelanjutan sehingga memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat,” pungkas Dicky. (Riki/BJN)

***

Sumber: Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik (IKPS)
Judul: Sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun 2023 Resmi Diterapkan di Kota Cimahi
Editor: JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *