ArtikelBerita Jabar NewsBJN

Lihatlah Anak Ini: Wujud Cinta Tanah Air yang Sesungguhnya

BERITA JABAR NEWS (BJN)Kolom OPINI, Rabu (21/08/2024) – Artikel berjudul “Lihatlah Anak Ini: Wujud Cinta Tanah Air yang Sesungguhnya” ini adalah karya Didin Kamayana Tulus yang merupakan seorang penulis, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Di sudut sebuah kampung, saat bendera merah putih berkibar gagah di halaman sekolah, tampak seorang anak kecil, kaki-kakinya penuh lumpur. Namun, semangatnya tak pernah pudar.

Setiap pagi anak kecil itu berjalan menyusuri jalanan berbatu, melintasi sawah yang becek untuk mencapai sekolahnya. Ia adalah potret nyata dari cinta tanah air, bukan karena orasinya yang menggugah atau tampilannya yang memukau, tetapi karena ketulusannya dalam mencintai tanah yang ia pijak.

Upacara bendera
Ilustrasi: Seorang anak SD dengan kaki penuh lumpur sedang memimpin upacara kenaikan bendera merah putih – (Sumber: Arie/BJN)

Di sinilah letak perbedaan mencolok antara si anak kecil dan para oportunis politik yang berkeliaran di panggung kekuasaan. Mereka yang setiap hari berlomba-lomba merebut perhatian publik dengan retorika penuh janji manis, sesungguhnya tak lebih dari pelakon dalam sandiwara yang mereka tulis sendiri.

Mulut para oportunis politik berbicara tentang cinta tanah air. Namun, hati mereka terbenam dalam lumpur ambisi pribadi. Mereka tidak rela mencemari diri dengan lumpur perjuangan nyata, tetapi selalu haus akan kilauan kekuasaan dan gemerlap dunia politik.

Lihatlah anak ini yang tanpa pamrih mengibarkan bendera kebanggaan di halaman sekolahnya, meski tak ada kamera yang mengabadikannya. Ia tak membutuhkan sorotan media untuk membuktikan cintanya pada tanah air.

Setiap langkah kecil anak itu adalah bukti dedikasi, jauh dari riuh rendah janji-janji kosong yang sering kita dengar dari para elite politik. Ia melakukannya bukan untuk kekuasaan, tetapi karena dalam hatinya, ada rasa cinta yang tulus kepada Indonesia.

Malulah kalian, para oportunis politik yang hanya sibuk merajut mimpi indah di kursi kekuasaan, sementara rakyat kecil seperti anak ini berjuang dengan darah dan keringat untuk menjaga tanah air ini tetap berdiri.

Kalian yang hanya hadir saat pesta demokrasi datang, menebar janji-janji manis dan melupakan semuanya ketika tujuan tercapai. Kalian lupa bahwa tanah air ini dibangun dari keringat, darah, dan air mata para pejuang yang sesungguhnya, bukan dari janji-janji yang kosong belaka.

Kampanye
Ilustrasi: Seorang politikus sedang berkampanye di depan pendukungnya – (Sumber: Arie/BJN)

Cinta tanah air bukan hanya tentang mengenakan batik saat perayaan hari kemerdekaan atau mengumbar nasionalisme di media sosial. Cinta tanah air adalah tentang tindakan nyata, tentang mencintai rakyatnya dengan sepenuh hati, tentang mau turun ke lapangan, berhadapan dengan realita yang penuh lumpur dan kerikil.

Cinta tanah air adalah tentang bagaimana kita memperlakukan tanah ini dengan rasa hormat dan menjaga kehormatannya, bukan sekadar memanfaatkannya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan.

Didin Tulus
Didin Kamayana Tulus, Penggiat Buku tinggal di Kota Cimahi – (Sumber: Didin KT/BJN)

Malulah kalian yang hanya datang pada saat musim pemilu tiba dan hanya peduli saat kepentingan pribadi terancam.

Kalian bukan pejuang, melainkan penikmat dari hasil jerih payah orang lain. Tanah air ini tak membutuhkan kalian yang hanya hadir ketika ada keuntungan yang bisa diraup.

Tanah air ini membutuhkan orang-orang yang mau bekerja dalam diam.  Membutuhkan orang-orang yang mau berkorban tanpa pamrih. Membutuhkan orang-orang yang cinta dan pengabdiannya tak pernah goyah meski tak ada sanjungan yang datang.

Lihatlah anak ini sekali lagi. Ia adalah wujud cinta tanah air yang sesungguhnya. Tanpa kata-kata, tanpa janji-janji. Namun, penuh dengan semangat yang tak bisa dipatahkan oleh apapun.

Kalian, para oportunis politik, seharusnya belajar darinya karena dalam setiap lumpur yang menempel di kakinya, ada pelajaran tentang arti cinta tanah air yang sejati. Cinta yang tak pernah menuntut balasan. Cinta yang hanya ingin melihat tanah ini berdiri kokoh selamanya. (Didin K.T.).

***

Judul: Lihatlah Anak Ini: Wujud Cinta Tanah Air yang Sesungguhnya
Penulis: Didin Kamayana Tulus, Penggiat Buku tinggal di Kota Cimahi.
Editor: JHK

Info lebih lanjut: Silakan lihat di website Penerbit Tulus Pustka

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *