ArtikelBerita Jabar NewsBJNBudayaFeatureOpini

Lembang Street Carnival: Semangat Kemerdekaan Menggelora di Jantung Kota Lembang

BERITA JABAR NEWS (BJN), Kolom OPINI, Jumat (15/08/2025) – Artikel berjudul “Lembang Street Carnival: Semangat Kemerdekaan Menggelora di Jantung Kota Lembang” ini merupakan tulisan Dimas Saputra, seorang praktisi perbukuan yang kini tinggal di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Lembang kembali berdenyut dengan semangat kemerdekaan. Rabu (13/08/2025) kemarin ribuan warga dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Lembang tumpah ruah memadati Jalan Raya Lembang, menyaksikan dengan penuh antusias Lembang Street Carnival yang digelar meriah. Acara ini bukan sekadar perayaan rutin tahunan, melainkan sebuah pesta rakyat yang menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Acara yang dimulai sejak pukul 12.30 WIB ini diawali dengan datangnya Camat Lembang, Drs. Bambang Eko Setyowahjudi yang langsung menaiki dua mobil taktis Detasemen B Satuan Korp Brimob (Satbrimob) Kepolisian Daerah Polda Jawa Barat (Polda Jabar). Tentu saja kehadiran Camat dengan mengendarai kendaraan tersebut turut membuat acara semakin meriah.

Lembang Street Carnival
Ribuan warga Lembang dan turis domistik memadati ruas jalan untuk menyaksikan pawai ogoh-ogoh dalam acara “Lembang Street Carnival” pada Rabu, 13 Agustus 2025 – (Sumber: DImas Saputra)

Dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Camat Lembang, acara Lembang Street Carnival pun dibuka. Bertempat di atas panggung utama, Camat Lembang tersebut didampingi pula oleh Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana, S.H., M.H.; Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Lembang, Agus Karyana; Ketua Apdesi, dan; tamu undangan lainnya.

Sejak menjelang pukul 12.00 WIB, Jalan Raya Lembang telah dipenuhi oleh lautan manusia. Tua, muda, anak-anak, semua berbaur menjadi satu, menciptakan suasana yang penuh warna dan energi. Mereka rela berdesakan, berdiri di bawah terik matahari, demi mendapatkan tempat terbaik untuk menyaksikan jalannya karnaval. Wajah-wajah ceria dan senyum merekah menjadi pemandangan yang menghangatkan hati, seolah menyiratkan semangat kemerdekaan yang membara di dada setiap warga.

Karnaval tahun ini menampilkan beragam atraksi yang memukau dan menghibur. Barisan marching band dari berbagai sekolah yang ditampilkan secara bergilir sesuai urutan, menghentak jalanan dengan alunan musik yang membangkitkan semangat. Kostum-kostum unik dan kreatif yang dikenakan oleh para peserta karnaval menjadi daya tarik tersendiri, memanjakan mata para penonton. Tidak ketinggalan, berbagai seni pertunjukan tradisional dan modern turut memeriahkan acara, menampilkan kekayaan budaya Jawa Barat yang begitu beragam.

Lembang Street Carnival
Penampilan ogoh-ogoh buaya yang turut menyemarakkan acara “Lembang Street Carnival” pada Rabu, 13 Agustus 2025 – (Sumber: Dimas Saputra)

Para peserta karnaval, yang terdiri dari siswa-siswi sekolah, perwakilan dari berbagai komunitas, dan warga dari desa-desa di sekitar Lembang, tampil dengan penuh semangat dan dedikasi. Mereka telah mempersiapkan diri dengan matang, berlatih keras untuk memberikan penampilan terbaik bagi masyarakat. Semangat kebersamaan dan gotong royong terlihat jelas dalam setiap gerakan dan ekspresi mereka, mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Lembang.

Selain sebagai ajang hiburan, Lembang Street Carnival juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Di sepanjang jalan, terlihat orang-orang saling menyapa, bercengkerama, dan berbagi kebahagiaan. Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan memperkuat rasa persaudaraan.

Selain itu juga Lembang Street Carnival ini tentu membawa pula kebahagiaan bagi para pelaku usaha, para pedagang kecil turut menjajakan dagangannya. Para penonton juga bisa sambil berwisata kuliner yang ditempatkan khusus di sebelah timur Alun-alun Lembang sehingga tidak mengganggu jalannya karnaval.

Tumpah dan membludaknya warga ke jalanan tentu akan menimbulkan kemacetan yang panjang, khususnya bagi pengguna jalan yang akan menuju ke daerah Subang dari daerah Bandung. Jajaran Kepolisian dari Polsek Lembang melakukan rekayasa lalulintas, pengguna jalan dari arah Bandung dibelokkan ke Jalan Grand Hotel Lembang dan melalui Pasar Lembang sehingga jalan yang pada hari biasa hanyalah jalan satu jalur, khusus untuk acara ini menjadi dua jalur. Pada hari biasa, Jalan Grand Hotel ini adalah jalan yang diperuntukkan untuk satu jalur kendaraan saja dari arah Subang menuju ke Bandung.

Penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas juga kemacetan yang melanda tidak menjadi halangan bagi warga sekitar Lembang untuk datang dan menyaksikan karnaval. Justru, hal ini semakin menunjukkan betapa besar antusiasme dan kecintaan masyarakat Lembang terhadap perayaan kemerdekaan. Mereka rela berjalan kaki, menggunakan transportasi umum, atau menumpang kendaraan lain demi bisa bergabung dalam kemeriahan acara.

Selain pihak kepolisian yang berjaga sepanjang jalan, pemerintah Kecamatan Lembang juga memberdayakan Linmas-linmas, ormas-ormas, sampai dengan karang taruna setempat yang ada di wilayah Lembang untuk turut mengawal jalannya karnaval termasuk menyiagakan tim kesehatan dan ambulance di beberapa titik.

Lembang Street Carnival tahun ini telah sukses menjadi sebuah perayaan yang menginspirasi dan membangkitkan semangat kemerdekaan di hati setiap warga. Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi simbol persatuan, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Semoga semangat ini terus berkobar dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun Lembang dan Indonesia yang lebih baik.

***

Judul: Lembang Street Carnival: Semangat Kemerdekaan Menggelora di Jantung Kota Lembang
Penulis: Dimas Saputra
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas tentang Penulis/Pengarang

Dimas Saputra
Dimas Saputra, Pengarang – (Sumber: BJN)

Dimas Saputera adalah nama pendek dari Dimas Handi Hijrah Saputra. Pria kelahiran 1982 ini, pada suatu ketika pernah belajar dan lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),  Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dalam perjalanan hidupnya, Dimas pernah menjadi mentor tingkat SD dan SMP untuk pelajaran Bahasa Indonesia pada bimbingan belajar Sony Sugema College. Selepas dari itu, sejak 2009 s.d. sekarang pernah bekerja di berbagai penerbit dan percetakan buku, sebagai editor, layouter, desainer cover, hingga sebagai marketing dan admin.

Selain menjadi karyawan sebuah perusahaan, Dimas  juga aktif di beberapa komunitas kepenulisan maupun sosial. Sampai saat ini tercatat sebagai anggota Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Bandung Raya, Bendahara Radio Antar Penduduk Indonesia Wilayah Kabupaten Bandung Barat, Pengurus Pusat IKA UPI, dan Pengurus DKM dekat rumahnya.

Open Donasi Buku
Open Donasi Buku by Ririe Aiko
Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *