BeritaBerita Jabar NewsBJNLiterasi

Kopi Literasi: Berani Berpikir Beda Melalui Acara Bedah Buku “+/-69” Karya Marra Narayan

BERITA JABAR (BJN), Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (21/01/2025) –  Kopi Literasi bekerja sama dengan  Mozi Design Institute sukses menyelenggarakan acara Launching dan Bedah Buku berjudul “+/-69” karya Marra Narayan, seorang mahasiswa semester 5 Jurusan Bahasa dan Sastra Jepang, Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari Bandung. Kegiatan tersebut berlangsung di Galeri Mozi, Jalan Kamarung No.5B, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Selasa (21/01/2025).

Acara yang digelar tersebut merupakan hasil gagasan para mahasiswa semester 5 Jurusan Bahasa dan Sastra Jepang, STBA Yapari Bandung. Menurut Rizki Pangestu yang bertindak selaku Ketua Panitia, kegiatan Launching dan Bedah Buku ini adalah bagian dari tugas mahasiswa untuk melengkapi nilai mata kuliah Management MICE yang dibimbing langsung oleh mereka, Titing Kartika, S.Pd., M.M.Par., M.B.A. Tourism. Selain itu, kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai salah satu upaya memajukan literasi di Kota Cimahi.

Marra Narayan (kelima dari kanan) berfoto bersama pada peserta acara launching dan bedah buku "+/- 69" di Galeri Mozi, Jalan Kamarung 5B, CIteureup, Cimahi Utara, Kota Cimahi - (Sumber: BJN)
Marra Narayan (kelima dari kanan) berfoto bersama pada peserta acara launching dan bedah buku “+/- 69” di Galeri Mozi, Jalan Kamarung 5B, CIteureup, Cimahi Utara, Kota Cimahi – (Sumber: BJN)

Rizki menambahkan bahwa ia bersama kelima rekannya tersebut sepakat dalam berbagi peran untuk mengemas kegiatan launching dan bedah buku. Mereka membentuk panitia kecil yang terdiri dari Ketua (Rizki Pangestu), Pembawa Acara/MC (Risman Argiyansyah), Bendahara (Hilmi Ardiansyah), Dokumentasi (Lysandra Iqlima Merdiana), Humas (Sutrisno Hidayat), dan Marra Narayan sebagai Penulis Buku.

Buku yang berisi 69 tulisan hasil pemikiran Marra Narayan ini ditulis dengan sudut pandang dan gaya penulisan yang khas. Isinya berupa kritik terhadap sistem, situasi, kondisi, dan keadaan sosial budaya yang diuraikan dengan cara berbeda.

Kopi Literasi
Aldo (berdiri di belakang) saat mengajukan pertanyaan kepada Marra Narayan tentang buku yang ditulisnya – (Sumber: BJN)
Kopi Literasi
Asep Zaenal Mustofa dari MajmusSunda News (berdiri di belakang pakai topi) saat mengajukan pertanyaan kepada Marra Narayan tentang buku yang ditulisnya – (Sumber: BJN)

“Tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk memberikan wawasan berbeda kepada setiap pembacanya agar lebih imajinatif dan kreatif di dalam mencari akar dan solusi dari masalah yang ada di generasi saat ini,” ungkap Marra Narayan kepada awak media BERITA JABAR NEWS.

Menurut Marra, buku hasil karyanya tersebut dapat menjadi salah satu acuan bagi para orang tua untuk lebih mengerti bagaimana cara berpikir dan sudut pandang generasi muda saat ini. Selain itu, buku ini juga mengajak para anak muda berani berpikir kritis. Namun, di sisi lain ia juga mengimbau mereka agar bisa menjaga keseimbangan, bukan hanya menginginkan hak dan kemerdekaan tanpa batas, tetapi juga mengajak untuk dapat lebih kreatif di dalam berkarya.

Kopi Literasi
Hendra Gunawan atau yang dikenal dengan sebutan Ki Sastro, Ketua Komite Literasi, Bahasa, Sastra, dan Tradisi Lisan, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) saat menanggapi buku karya Marra Narayan – (Sumber: BJN)

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengasah pola pikir, salah satunya adalah dengan menulis apa yang dipikirkan. Dengan menulis maka buah pikiran yang selama ini hanya menari-nari di kepala bisa tersalurkan melalui saluran yang tepat, baik berupa artikel maupun buku sehingga isisnya bisa dibaca banyak orang. Tulisan tersebut  bisa menjadi solusi bagi penyaluran aspirasi yang mungkin selama ini tersendat,” tambah Marra.

Penulis muda berambut hitam, panjang, dan bergelombang yang tampil trendi dengan gayanya yang khas ini mengatakan bahwa buku karyanya tersebut bisa menjadi contoh bahwa setiap penulis semestinya memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi identitas original atau karakter penulisnya.

“Penulis memiliki kebebasan dalam menuangkan gagasannya, tidak perlu terjebak dengan kepopuleran penulis lain yang mungkin saja menjadi idolanya. Tulislah apa yang ingin ditulis dan jangan pernah merasa takut dinilai jelek oleh orang lain. Mulailah menulis dengan gaya sendiri, mulai dari pemilihan kata, cara bertutur, tidak perlu sama dengan penulis yang lain,” ujar Marra dengan penuh percaya diri.

Acara dimulai pada pukul 09.30 dengan pembukaan dari Risman Argiyansyah selaku Master of Ceremony pada acara tersebut. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua pelaksana, Rizki Pangestu; Perwakilan Mozi Design Institute, Drs. Edi Purwantoro, M.Ds.; Dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen MICE, Titing Kartika, S.Pd., M.M.Par., M.B.A. Tourism, dan Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), Siti Yanti Abintini, S.H., M.M. yang sekaligus membuka acara tersebut.

Rizki Pangestu
Sambutan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Rizki Pangestu – (Sumber: Arie/BJN)
Sambutan dari Mozi Design Institut yang diwakilkan oleh Drs. Edi Purwantoro, M.Ds. - (Sumber: Arie/BJN)
Sambutan dari Mozi Design Institut yang diwakilkan oleh Drs. Edi Purwantoro, M.Ds. – (Sumber: Arie/BJN)

Pada kesempatan tersebut hadir beberapa tokoh dari berbagai komunitas/lembaga, di antaranya Febri Satria Yazid, Dian Sobari Samdani, dan Rose Maria Dewi (Komunitas Penulis Cimahi); Yadi Sas Rusdiansah, S.A.P. (Pustakawan Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi); Sony Sanjaya (Tjimahi Vintage); Drs. Deden Maulana A., M. Ds. (Mozi Design Institut); Desiree (Ibu Rumah Tangga); Nita Meilani (Almuni Matematika ITB dan Guru Matematika), Meydi Yanuar dan Irsan Yanuar (Komunitas Urang Cimahi), dan Sammy Himawan (Ketua Dewan Literasi Kota Cimahi/DLKC).

Titing Kartika
Sambutan Dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen MICE, Titing Kartika, S.Pd., M.M.Par., M.B.A. Tourism – (Sumber: Arie/BJN)
Ketua DKKC
Sambutan Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), Siti Yanti Abintini, S.H., M.M. yang sekaligus membuka acara lanching dan bedah buku “+/- 69” karya Marra Narayan – (Sumber: Arie/BJN)

Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi singkat Marra Narayan selaku penulis buku. Ia menerangkan bahwa buku berjudul “+/-69” merupakan hasil pelampasan atas keluh kesah penulis terhadap berbagai macam aspek sosial di sekitarnya. Ada 69 tulisan yang tertuang di buku tersebut yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, baik positif maupun negatif.

Selanjutnya adalah pandangan Didin Tulus yang berperan sebagai narasumber. Ia adalah seorang penulis produktif, pengusaha penerbitan buku, dan pegiat buku yang sangat berpengalaman. Sebelum mengungkapkan pendapatnya, Didin tampil membacakan puisi singkat dengan gaya teaterikal yang menarik.

Kopi Literasi
Didin Tulus (tengah), owner Penerbit Tulus Pustaka yang berperan sebagai narasumber sedang membacakan puisi sebelum mengupas buku karya Marra Narayan di dampingi Marra Narayan (kanan) dan Yoyo C. Durachman (kiri) – (Sumber: Aldo/BJN)

Menurut Didin, Tulisan Marra memiliki kekuatan untuk menggali cara berpikir yang berbeda. Ia juga mengkritisi pemilihan judul “+/-69” agar perlu dipertimbangkan karena dapat menimbulkan interpretasi yang lain. Namun, kebebasan berekspresi menurutnya adalah sebuah keniscayaan yang perlu dipertahankan.

Berikutnya, pandangan Yoyo C. Durachman, seorang budayawan, aktor, sutradara, dan penulis buku sebagai narasumber. Sebelum mengulas panjang lebar mengenai buku berjudul “+/-69”, mantan Dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini membacakan salah satu tulisan Marra berjudul “Merdeka dengan Seni”. Menurut Yoyo, tulisan ini bisa mewakili tulisan lainnya yang bisa menjelaskan tentang sosok Marra sebagai penulisnya.

“Marra menulis dengan kebebasan. Buku ini merupakan refleksi seni yang menginspirasi,” ungkap Yoyo secara jujur.

Yoyo C. Durachman
Yoyo C. Durachman sebagai narasumber sedang mengutarakan pendapatnya terkait buku “+/- 69” karya Marra Narayan – (Sumber: Arie/BJN)

Link Video pendapat Pak Yoyo C. Durachman bisa dilihat di Facebook dan Instagram:

https://www.instagram.com/reel/DFHfiOCsD9E/?igsh=aG01djczbjI4NGU5

https://www.facebook.com/mariska.lubis.165/videos/642181045046555

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang di pimpin oleh Jumari Haryadi selaku moderator. Pemimpin Redaksi Berita Jabar News dan penulis buku populer ini mengajak audiens yang hadir untuk memberikan tanggapannya terhadap buku karya Marra narayan.

Beberapa audiens pun ikut berpartisipasi dengan bertanya seputar proses kreatif penulisn buku “+/-69” tersebut, seperti Hendra Gunawan atau yang dikenal dengan sebutan Ki Sastro,  Ketua Komite Literasi, Bahasa, Sastra, dan Tradisi Lisan, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC).

Kopi Literasi
Para peserta acara launching dan bedah buku “+/- 69” karya Marra Narayan (dari kanan ke kiri): Asep Zaenal Mustofa, Mang Ujang Laip, Deden Maulana, Achmad Syafei, dan Sammy Himawan – (Sumber: Asep Zaenal Mustofa/BJN)
Kopi Literasi
Foto Marra Narayan (ketiga dari kiri) bersama para pegiat literasi Kota Cimahi – (Sumber: Arie/BJN)

Tanggapan lainnya datang dari jurnalis muda MajmusSunda News, Mochamad Rafiealdo Said atau akrab disapa Aldo; Ketua Cimahi Aksara Buhun (CAB), Achmad Syafei; Mariska Lubis, mantan wartawan senior, sastrawan, dan seniman; dan Asep Zaenal Mustofa, Pimpinan Perusahaan (Pimprus) MajmusSunda News.

Di sela-sela acara ada kejutan. Tiba-tiba Yudistira Purana Sakyakirti alias Mang Ujang Laip (Ketua Gentra Pamitran) yang dikenal sebagai Pakar Aksara Sunda Buhun asal Kota Cimahi maju ke depan bersama Achmad Syafei (Ketua Cimahi Aksara Buhun) yang juga dikenal sebagai seorang Jurnalis Gempur News dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Jurnalis Media Independen Indonesia (AJMII). Mereka memberikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun kepada Jumari Haryadi (moderator) yang kebetulan sedang berulang tahun.

Pada kesempatan tersebut Mang Ujang Laip memberikan hadiah kepada Jumari Haryadi berupa sebuah puisi yang ditulis dengan menggunakan bahasa Sunda Buhun. Puisi tersebut selanjutnya dibacakan oleh Achmad Syafei dengan penuh hikmad. Syair puisinya adalah sebagai berikut:

Subhaṃ Janmadinam

ANJEUN
nu diuk sidéngdang gigireun anjeun,
kapipiding ku lantipna jungkiring diri,
samar dina raga nu boga wanda,
mo katulup ku pangjugjug kalbu,
mo kahontal ku pangira-ngira,
kadé….
ulah ngalelebah sungapannana,
tapi punday tampianana,
manéhna téh hiji rusiah lampah nu teu katara,
nu jarambah ngambah alam pangalaman,
nyungsi harti nu nyamuni di leuwi ati,
linduk liuh na lapat-lapat walatra teu atra,
ngalap kabisa ku wawanén nu ngampar dina rasa,
bacacar sabudeureun raga waruga.
manéhna téh nu teu wawuh jeung kacapé,
sawaréh tina diri manéhna can ngajangélék,
lain talangké,
ngan karangkét ku patitisna pinasti,
ka talikung raga nu taya tangan pangawasa,
sawaréh deui ngacacang ka méga malang,
ngitung béntang nu baranang,
mipit sari pangabakti nu can katepi,
ngararampa kahayang nu can kasorang,
lir ramo nu sumolondo butuh panyombo,
ranggah butuh panyambat,
pikeun nembrakeun ajén diri nu sajati.
manéhna téh bisa diuk handapeun anjeun,
manéhna téh bisa diuk ngaréndéng jeung anjeun,
tapi….
manéhna ogé bisa diuk luhureun anjeun,
kitu sotéh lamun dipikahayang ku anjeun.
manéhna hirup lain keur sorangan,
tapi …
lamun di apilainkeun,
tangtu manéhna hirup nyorangan.

Cag…..

Wilujeng ambal warsa nu ka-59 na, ka iring ku pangdunga, mugia hirup dibathin, mugia hurip ditangtung, sing mulus sing terus nanjung, sing lingsig sing pait daging, sing génjah sing pahang tulang, ginulur rahayu, ginanjar kawilujengan salalamina.

Kopi Literasi
Jumari Haryadi menerima hadiah ulang tahun berupa secari kertas berisi puisi yang ditulis dalam bahasa Sunda buhun dari Mang Ujang Laip – (Sumber: Titing Kartika/BJN)
Achmad Syafei
Ketua Cimahi Aksara Buhun (CAB), Achmad Syafei saat membacakan puisi berjudul “Subhaṃ Janmadinam” karya Mang Ujang Laip dan membacakan “Panca Aksara Guru-Guruning Janma” yang bermakna “Lima Simbol Aksara” yang dipetik dari Naskah Kuno “Sanghyang Kanda(ng) Karesian” – (Sumber: BJN)
@majmussundatv

Pancya aksara Guru Guruning Janma#indonesia #bandunghits #garutpride🔥

♬ suara asli – MajmusSundaTV – MajmusSundaTV

Acara dilaksanakan selama kurang lebih tiga jam. Di sela-sela acara tersebut diberikan cindera mata dan buku dari Marra Narayan kepada Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), Siti Yanti Abintini dan kepada Kepala Dinas Arsip Daerah (Disarda) Kota Cimahi yang diwakilkan oleh Yadi Sas Rusdiansah, S.A.P. (Pustakawan Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi).

Marra Narayan (tengah) berfoto bersama Ketua DKKC, Siti Yanti Abintini (kanan) dan Pustakawan Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Yadi Sas Rusdiansah, S.A.P. - (Sumber: BJN)
Marra Narayan (tengah) berfoto bersama Ketua DKKC, Siti Yanti Abintini (kanan) dan Pustakawan Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, Yadi Sas Rusdiansah, S.A.P. – (Sumber: BJN)

Acara kemudian ditutup oleh Pembawa Acara dan diakhiri dengan makan siang bersama. Sebagian peserta ada yang pulang, tetapi ada juga peserta yang tetap berada di tempat sambil berdiskusi secara informal tentang literasi.

Pihak penyelenggara “Kopi Literasi” mengucapkan terima kasih atas support beberapa pihak yang turut membantu terselenggaranya acara ini, seperti: doorprize yang berasal dari Febri Satria yazid mewakili Forum Taman Bacaan Mandiri (FTBM), Penerbit Tulus Pustaka, dan Penerbit KCP (Kreasi Cendekia Pustaka).

Terima kasih juga kepada Drs. H. Lekok, M.M., Sekda Kabupaten Lampung Utara sekaligus sebagai Alumni III IPA 3 SMAN 1 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara yang telah memberikan support berupa pemberian makan untuk seluruh peserta lounching dan bedah buku “+/- 69” karya Marra Narayan.

Juga support dari media partner, Pratama Media News, Berita Jabar News, dan MajmusSunda News yang turut mempublikasikan kegiatan ini di media online. Mereka semua turut andil memfasilitasi acara “Kopi Literasi” tersebut sehingga bisa berlangsung dengan lancar dan sukses.

***

Judul: Kopi Literasi: Berani Berpikir Beda Melalui Acara Bedah Buku “+/-69” Karya Marra Narayan
Jurnalis: MN/BJN
Editor: JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *