BeritaBerita Jabar NewsBJNBudayaPerguruan Tinggi

Eksebisi Budaya 2025: Merajut Jejak Gamelan Sarioneng Parakansalak ke Panggung Global

BERITA JABAR NEWS (BJN), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/04/2025) ─ Universitas Widyatama dengan bangga menyelenggarakan Eksebisi Budaya 2025: Merayakan Keberagaman melalui Dialog, Film, dan Pengetahuan, sebuah inisiatif monumental untuk melestarikan Gamelan Sarioneng Parakansalak, mahakarya Nusantara yang kaya akan filosofi harmoni manusia, alam, dan leluhur yang berkontribusi besar terhadap khzanah budaya dunia dan hadir pada acara peresmian Menara Eifel di Paris pada 1889.

Acara ini di inisiasi oleh Ritchie Ramadhan selaku produser film “Insearch of Golden Gamelan” dan sekaligus alumni FDKV Universitas Widyatama. Kegiatan yang berlangsung pada 23 April 2025 di Universitas Widyatama, Bandung ini menghadirkan kolaborasi unik antara seniman tradisi, akademisi, sineas, dan masyarakat untuk membawa warisan budaya lokal ke panggung global.

Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual (FDKV) Universitas Widyatama, Drs. Deden Maulana, A., M.Ds., saat menyampaikan paparannya – (Sumber: Humas Utama)
Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual (FDKV) Universitas Widyatama, Drs. Deden Maulana, A., M.Ds., saat menyampaikan paparannya – (Sumber: Humas Utama)

Di tengah gelombang globalisasi yang menggeser budaya lokal ke pinggiran, Gamelan Sarioneng Parakansalak menghadapi ancaman eksistensial akibat minimnya dokumentasi dan keterputusan pengetahuan antar-generasi. Sebagai simbol kearifan kolektif yang mengajarkan keseimbangan hidup, tradisi ini terancam punah dalam satu dekade tanpa intervensi kreatif.

Eksebisi Budaya 2025 hadir untuk menjawab tantangan ini, memanfaatkan dialog lintas generasi, film sebagai medium universal, dan pengetahuan akademik untuk merancang strategi pelestarian yang inovatif dan inklusif.

Suasana Screening Film dan Talkshow: “Strategi Pelestarian Budaya di Era Digital” - (Sumber: Humas UTama)
Suasana Screening Film dan Talkshow: “Strategi Pelestarian Budaya di Era Digital” – (Sumber: Humas UTama)
Foto bersama para peserta Screening Film dan Talkshow: “Strategi Pelestarian Budaya di Era Digital” - (Sumber: Humas UTama)
Foto bersama para peserta Screening Film dan Talkshow: “Strategi Pelestarian Budaya di Era Digital” – (Sumber: Humas UTama)

Acara ini menawarkan rangkaian kegiatan yang kaya dan inspiratif, termasuk Diskusi Budaya dengan topik “Strategi Pelestarian Budaya di Era Digital”: Dialog antara pelaku budaya, akademisi, dan sineas untuk merumuskan peta jalan pelestarian budaya yang berdampak.

Kemudian ada pemutaran film dengan topik “Masa Depan Keberagaman Budaya Indonesia”: Penayangan film dokumenter dan fiksi yang mengangkat kisah Gamelan Sarioneng Parakansalak, menggabungkan edukasi dan hiburan.

Dengan pendekatan multidisiplin, Eksebisi Budaya 2025 bertujuan menjadikan budaya lokal sebagai sumber inspirasi global, sekaligus alat diplomasi budaya dan edukasi multikulturalisme. Acara ini juga merespons kebangkitan kontemporer di Jawa Barat, di mana komunitas lokal dan akademisi mulai menghidupkan kembali perhatian pada budaya dan kesenian daerah melalui rekonstruksi sejarah dan media seni modern.

Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum. (berdiri nomor empat dari kanan) berfoto bersama para panitia dan narasumber - (Sumber: Humas UTama)
Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum. (berdiri nomor empat dari kanan) berfoto bersama para panitia dan narasumber – (Sumber: Humas UTama)

Eksebisi Budaya 2025 tidak sekadar menjadi forum diskusi, melainkan katalisator perubahan dalam pelestarian budaya. Dalam sambutan videonya, Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Raden Luky Djohari Soemawilaga, mengapresiasi inisiatif ini menyatakan, “Menggali warisan budaya melalui peninggalan yang ada tidak hanya memperkaya khazanah kebudayaan Sunda, tetapi juga mengungkap nilai-nilai luhur yang mencerminkan jati diri bangsa. Nilai-nilai ini menjadi landasan peradaban yang memperkuat identitas dan kebanggaan budaya kita.”

Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., Rektor Universitas Widyatama, menekankan pentingnya revitalisasi budaya dengan pendekatan pragmatis. “Dengan mengutamakan aspek praktis, revitalisasi budaya dapat memberikan manfaat nyata dan luas bagi masyarakat, sekaligus memastikan keberlanjutan identitas budaya,” ujarnya.

Eksebisi Budaya 2025
Foto bersama seluruh peserta “Eksebisi Budaya 2025” – (Sumber: Humas UTama)

Sementara itu, Dr. Ismet Ruchimat, S.Sen., M.Hum., Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), menyoroti tanggung jawab moral dan kultural dalam menjaga warisan budaya. “Keberadaan nilai luhur saat ini berakar pada proses historis pendahulu kita. Kita memiliki kewajiban untuk menggali pengetahuan ini dan menyampaikannya kepada generasi mendatang sehingga budaya kita tidak hanya diakui, tetapi juga diperhitungkan secara global,” katanya.

Eksebisi Budaya 2025 adalah langkah nyata untuk memastikan Gamelan Sarioneng Parakansalak tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi inspirasi dunia. Bersama, kita buktikan bahwa budaya lokal adalah modal masa depan yang tak ternilai.

Penyelenggara

Dana Indonesiana dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menunjukkan komitmen kuat terhadap kemajuan budaya Indonesia melalui dukungan kepada Penerima Manfaat Perseorangan, Ritchie Ramadhan yang menyelenggarakan Eksebisi Budaya 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Desain Komunikasi Visual (FDKV) Universitas Widyatama, sebuah pusat pendidikan yang berdedikasi untuk memajukan kreativitas dan pelestarian budaya melalui pendekatan akademik dan praktis.

Dengan rekam jejak dalam menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya, FDKV dan Universitas Widyatama menegaskan tekadnya untuk menjadikan Eksebisi Budaya 2025 sebagai tonggak penting dalam upaya melestarikan identitas Nusantara. (DM/BJN).

***

Judul: Eksebisi Budaya 2025: Merajut Jejak Gamelan Sarioneng Parakansalak ke Panggung Global
Sumber: Pers Rilis Universitas Widyatama
Editor: Jumari Haryadi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *