Cimahi Utara Rawan Bencana: Pergeseran Tanah Terjadi di Kampung Babut Tengah, Kelurahan Cibabat
BERITA JABAR NEWS (BJN), Kota Cimahi, Rabu (09/04/2025) – Telah terjadi pergeseran tanah di daerah permukiman warga Kota Cimahi, tepatnya Gang Ikras 2, Kampung Babut Tengah, RT 4, RW 19, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara. Sebuah rumah terlihat rusak parah dan hampir runtuh akibat peristiwa ini.
Menurut Ketua RT 4, Hendi atau lebih dikenal dengan sebutan RT Item, telah terjadi pergerakan tanah di wilayahnya. Lokasi kejadian berada di jalan menuju Batu Poyan. Hendi yang juga merupakan Anggota Komunitas Motor “President Rock n Roll” pun segera mengabari Ketua Komunitasnya, Aam Zaman atau akrab disapa Kang Aam untuk meminta bantuan.
“Sore ini (Rabu, 09/04/2025) saya mendapat kabar dari Anggota Komunitas President Rock n Roll. Beliau adalah ketua RT di wilayahnya yang bernama Hendi, terkenal RT item panggilannya. Kabar tersebut berisikan telah terjadi pegerakan tanah di wilayah Cihanjuang, Babut Tengah, RT 4, RW 19, Gang Ikras 2, Cimahi Utara, jalan menuju Batu Poyan,” ungkap Kang Aam.

Menurut penuturan Kang Aam kepada awak media online BERITA JABAR NEWS, malam harinya (Rabu malam, 09/04/2025), ia langsung bergegas mengunjungi lokasi kejadian. Setelah tiba di sana, ia melihat ada tanah amblas dengan kedalaman sekitar 9 meter di area yang curam dan sangat padat penduduk. Akibatnya sejumlah bangunan yang ada di area tersebut amblas.
“Saya kaget, ternyata salah satu rumah yang terdampak adalah rumah Mang Aji. Ia juga merupakan anggota kami, Komunitas Motor ‘President Rock n Roll’. Alhamdulillah kalau rumah Pak RT Item aman,” tambah Kang Aam.

Kang Aam menjelaskan bahwa anggotanya yang terdampak tersebut yaitu Mang Aji dan keluarganya sudah dievakuasi dan diungsikan ke rumah saudaranya yang terdekat, lokasinya masih di seputar Kota Cimahi. Begitu pula warga lainnya yang rumahnya rusak parah, sebagian mereka tinggal di Balai RT atau Gedung Serba Guna.
“Saya lihat ada empat rumah yang rusak parah dan ada salah satu rumah berlantai tiga yang kondisinya miring dan dikhawatirkan roboh dengan sendirinya dan bisa menimpa bangunan rumah lainnya yang berada di bawahnya dengan lokasi yang sangat curam,” ungkap Kang Aam.
Setelah kejadian tersebut, banyak beredar pemberitaan di media sosial maupun media online lainnya yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan pergerakan Lempengan Patahan Sesar Lembang.

“Semalam saya didampingi oleh Pak RT Item sempat berdiskusi dengan beberapa warga dan para tokoh masyarakat setempat yang mengusulkan agar warga terdampak yang rumahnya rusak maupun seluruh warga di sekitar jalan yang curam tersebut yang berjumlah kurang lebih 15 kepala keluarga sebaiknya direlokasi ke pemukiman baru,” tambah Kang Aam.
Kang Aam yang juga merupakan seorang aktivis sosial dan lingkungan tersebut berharap kepada pemerintah dan pihak terkait agar ke depannya area tersebut dijadikan lahan konservasi penghijauan kembali. Apa yang diusulkan oleh Kang Aam ini mendapat dukungan dari warga.
“Saya sendiri juga mengharapkan kepada para media agar banyak pemberitaan usulan tersebut agar ke depannya ketika menjadi area konservasi dikembalikan lagi kondisi yang alamiah karena ada riwayat pada tahun 2015 pernah terjadi pergerakan tanah skala kecil di daerah ini dan sekarang tahun 2025 terjadi pergerak yang cukup parah,” kata Kang Aam.
Kang Aam menambahkan, dalam obrolannya dengan tokoh dan sesepuh di lokasi tersebut terungkap bahwa dulu area tersebut adalah area galian pasir dan bukan area tanah padat sehingga ketika warga berdatangan, area tersebut dipadatkan dengan campuran sampah-sampah plastik dan lain-lain sehingga wajar saja ketika kurangnya resapan air, pohon-pohonnya di tebang dan ditanami beton. Tidak aneh kalau tanah tersebut mudah amblas dan berdampak bencana seperti yang terjadi saat ini.
Judul: Cimahi Utara Rawan Bencana: Pergeseran Tanah Terjadi di Kampung Babut Tengah, Kelurahan Cibabat
Editor: Jumari Haryadi