ArtikelBerita Jabar NewsOpini

Kisah Ericka dan Kang Didin: Sebuah Pertemuan Tak Terduga Menuju Mimpi yang Terwujud

BERITA JABAR NEWS (BJN)Kolom OPINI – Artikel berjudul “Kisah Ericka dan Kang Didin: Sebuah Pertemuan Tak Terduga Menuju Mimpi yang Terwujud” ini adalah karya Didin Kamayana Tulus yang merupakan seorang penulis, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Di balik hiruk pikuk acara Hari Ibu di Gedung Olahraga Siliwangi, Gunung Bohong, Kota Cimahi sekitar dua tahun silam, terjadilah sebuah pertemuan tak terduga yang mengantarkan seorang gadis kecil bernama Ericka pada mimpinya menjadi penulis. Pertemuan ini mempertemukan Ericka Amelia dengan Kang Didin Tulus, seorang penerbit buku yang terpesona oleh bakat dan semangat Ericka.

Awalnya, Ericka tidak mengetahui bahwa Kang Didin adalah seorang penerbit buku. Namun, saat Ericka membacakan puisinya dengan penuh penghayatan, hati Kang Didin tersentuh. Ia melihat bakat luar biasa dalam diri Ericka, terutama kemampuannya dalam menuangkan perasaan melalui kata-kata, terlebih lagi dengan keunikannya menulis menggunakan kaki.

Ericka Amelia
Ericka Amelia (posisi duduk, di tengah) bersama siswa Sekolah Dasar (SD) saat tampil sebagai narasumber acara “Gerakan 1000 Buku untuk Cimahi” di Alun-alun Kota Cimahi pada Sabtu,13 Juli 2024 – (Sumber: DLKC)

“Bagaimana, puisinya sudah dibukukan belum?” Tanya Kang Didin kepada Ericka.

Gadis cilik itu menggelengkan kepalanya, “Belum, Pak. Saya masih mencari penerbit buku.”

“Oh, begitu ya. Bagaimana kalau saya bantu?” Tawar Kang Didin dengan penuh ketulusan.

Tawaran Kang Didin bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Ericka. Sejak saat itu, semangat Ericka untuk menulis semakin membara. Berkat bimbingan dan dukungan Kang Didin, Ericka berhasil menerbitkan buku pertamanya. Kegigihan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Bukunya pun mendapatkan ISBN (International Standard Book Number).

Ericka tidak berhenti di situ. Ia terus berkarya dan menuangkan ide-idenya melalui tulisan. Di buku kedua Ericka, ia mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Bunda Literasi Kota Cimahi, berupa sebuah tablet yang diharapkan dapat membantu aktivitas belajar menulis dan berkarya.

Ericka mendapat hadiah istimewa berupa tablet dari Bunda Literasi Kota CImahi, Hj. Diah Utami
Ericka mendapat hadiah istimewa berupa tablet dari Bunda Literasi Kota CImahi, Hj. Diah Utami – (Sumber: Koleksi pribadi)

“Terima kasih banyak, Ibu PJ Walikota Cimahi,” ucap Ericka dengan penuh rasa haru, “Semoga Ibu selalu sehat dan sukses selalu.”

Kisah Ericka dan Kang Didin adalah bukti nyata bahwa mimpi dapat diraih dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan pertemuan dengan orang-orang yang tepat di waktu yang tepat. Kang Didin menjadi sosok inspiratif bagi Ericka yang tidak hanya membantunya menerbitkan buku, tetapi juga memberikan dukungan dan motivasi yang tak ternilai.

Perjalanan Ericka sebagai penulis masih panjang. Masih banyak mimpi yang ingin diraihnya. Namun, dengan bekal bakat, kerja keras, dan dukungan orang-orang di sekitarnya, Ericka yakin bahwa ia dapat terus berkarya dan menginspirasi banyak orang melalui tulisannya.

Penulis sekaligus Motivator Muda Ricka Amelia (Ericka) memberikan kisah inspiratif bagaimana menulis dengan keterbatasan fisik. Pada usianya yang masih muda, Ericka sudah menerbitkan dua buku biografi dan sastra di Penerbit Tulus.

Ricka Amelia, penulis dengan disabilitas di tangan dan fisiknya ini senang dipanggil Erika. Kini ia duduk di bangku SMA, Sekolah SPKH ASSAKINAH, Kabupaten Bandung Barat. Ia menulis dengan kakinya lewat perangkat handphone sehari-harinya.

Bagi Erika, menulis adalah kegiatan yang menyemangatinya berkarya kreatif sehingga terus berkembang hingga kini.

“Menulis adalah cara untuk mendapatkan udara yang memenuhi relung jiwa dengan  oksigen super bersih yang memenuhi setiap helaian napas yang masih diberikan. Menulis adalah hasrat jiwa dengan segala keterbatasan ingin terus belajar terus membaca dan terus menulis,” tulis Ericka dalam sebuah catatannya.

Saat hadir dan menjadi narasumber dalam acara launcing “Gerakan 1000 Buku untuk Cimahi” yang digelar oleh Dewan Literasi Kota Cimahi (DLKC) di Alun-Alun Kota Cimahi pada Sabtu, 13 Juli 2024, Ericka memberikan pesan pada penonton yang hadir untuk terus berjuang menghadapi kesulitan apapun, terutama dalam menulis. Menurutnya, menulis itu tak perlu membutuhkan waktu lama, cukup 10-15 menit saa.

“Untuk menulis, kita bisa sempatkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit saja. Itu sudah cukup untuk memulainya,” ungkap Ericka memberikan motivasi.

Kini Ericka sedang mengerjakan bukunya yang ketiga. Yuk, kita support terus penulis kebanggaan Kota Cimahi ini. (Didin K.T.).

***

Judul: Kisah Ericka dan Kang Didin: Sebuah Pertemuan Tak Terduga Menuju Mimpi yang Terwujud
Penulis: Didin Kamayana Tulus, Penggiat Buku tinggal di Kota Cimahi.
Editor: JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *