ArtikelBerita Jabar NewsInspiratif

Design Education (Bagian 2)

Pendidikan vokasional berbasis studi kasus nyata

Pendidikan vokasional berbasis studi kasus nyata memiliki keunggulan dalam memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai tantangan dunia nyata yang mereka hadapi di bidang pekerjaan yang mereka pilih. Salah satu studi kasus yang relevan dengan jenjang vokasional adalah implementasi program pendidikan Desain Komunikasi Visual (DKV) di sebuah sekolah vokasional.

Dalam studi kasus ini, sekolah vokasional bekerja sama dengan industri desain setempat untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Para siswa terlibat dalam proyek-proyek desain aktual yang diajukan oleh perusahaan mitra, menuntut mereka untuk menerapkan keterampilan desain dalam konteks nyata. Hal ini mencakup pembuatan materi pemasaran, desain identitas merek, dan pengembangan kampanye komunikasi visual.

Siswa juga memiliki kesempatan untuk melakukan magang di perusahaan desain selama periode tertentu sebagai bagian dari kurikulum. Ini memberi mereka pengalaman langsung di tempat kerja sehingga memungkinkan mereka beradaptasi dengan dinamika industri dan memahami ekspektasi yang diperlukan oleh para profesional desain.

desain komunikasi visual
Ilustrasi: komputer sebagai alat desain komunikasi visual – (Sumber: itm.edu)

Studi kasus ini mencerminkan pendekatan vokasional yang menyelaraskan kebutuhan pasar dengan kurikulum pendidikan. Siswa tidak hanya belajar teori desain, tetapi juga terlibat dalam pengalaman praktis yang mendalam, membangun portofolio nyata, dan memperoleh wawasan tentang kehidupan profesional di dunia desain komunikasi visual.

Hasil dari pendidikan desain komunikasi visual berbasis studi kasus nyata ini adalah lulusan yang siap terjun ke dunia kerja dengan pemahaman yang mendalam tentang aplikasi praktis keterampilan desain mereka dan kemampuan untuk menghadapi tuntutan dunia nyata. Pendekatan ini mendukung pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan industri, menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

Input, proses, dan output

Pendidikan desain komunikasi visual relevansi dengan model input, proses, dan luaran yang siap kerja maupun penggerak dalam usaha rintisan. Pendidikan desain komunikasi visual memiliki relevansi yang kuat dengan model input, proses, dan output dalam konteks persiapan individu untuk bekerja atau berkontribusi dalam usaha rintisan.

Simulasi rinci bagaimana keterkaitan ini terbentuk bisa dilihat pada tahapan berikut ini:

Input (Masukan). Model pendidikan desain komunikasi visual memerlukan masukan yang melibatkan seleksi siswa berbakat dan berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan teknis. Selain itu, masukan juga mencakup pemahaman terhadap tren industri, kebutuhan pasar, dan perkembangan terkini dalam desain komunikasi visual.

Adanya kerjasama dengan industri dan pemangku kepentingan relevan di dalam proses pengembangan kurikulum menjadi masukan kritis dalam memastikan pendidikan tersebut relevan dengan dunia kerja.

Proses. Proses pendidikan desain komunikasi visual mencakup pembelajaran teori dan praktik desain, penggunaan perangkat lunak terkini, serta partisipasi dalam proyek-proyek praktis yang mencerminkan kebutuhan industri.

Selama proses tersebut, siswa diberikan peluang untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang elemen desain, strategi komunikasi, dan aplikasi praktis dalam berbagai konteks. Selain itu, pengalaman praktis seperti magang di industri desain atau proyek kolaboratif dengan perusahaan menjadi bagian integral dari proses ini.

Output (Luaran). Luaran dari pendidikan desain komunikasi visual adalah lulusan yang siap terjun ke dunia kerja atau berkontribusi dalam usaha rintisan. Lulusan ini membawa pulang portofolio kreatif yang mencerminkan kemampuan desain mereka, serta pemahaman tentang bagaimana menerapkan desain dalam situasi dunia nyata.

Selain itu, mereka juga membawa keterampilan interpersonal, kemampuan berkolaborasi, dan pemahaman tentang kebutuhan pengguna yang mereka pelajari selama pendidikan. (Deden Maulana).

***

Judul: Design Education (Bagian 2)
Penulis: Deden Maulana Anggakarti, Drs., M.Ds.
Editor: JHK

Sekilas tentang penulis

Deden Maulana Anggakarti adalah seorang dosen di Fakultas Desain Komunikasi Visual (FDKV) Univeritas Widyatama (UTama). Ia merupakan lulusan Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2) dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini sedang melanjutkan pendidikan Strata 3 (S3) di  Institut Seni Indonesia Denpasar atau biasanya disingkat ISI Denpasar.

Deden Maulana Anggakarti, Drs., M.Ds.
Deden Maulana Anggakarti, Drs., M.Ds. – (Sumber: koleksi pribadi)

Sebagai pengusaha di bidang Desain Komunikasi Visual, penulis telah mengukir jejak yang mengesankan dalam dunia pendidikan dan industri kreatif. Sebagai pendidik, penulis telah mendedikasikan waktunya untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan desain kepada para mahasiswa dan memandu mereka dalam pemahaman konsep-konsep kreatif dan teknis.

Dalam peran wiraswasta, penulis berhasil menggabungkan pengetahuan akademis dengan pengalaman praktis di industri desain. Melalui usaha pribadinya, penulis telah menciptakan ruang eksplorasi dan inovasi, serta menghasilkan karya-karya yang mencerminkan keunggulan dalam desain komunikasi visual. Keberhasilan penulis sebagai pengusaha mencerminkan visinya dalam menghadirkan solusi desain yang kreatif dan relevan di pasar.

Dengan riwayat ganda sebagai dosen dan pengusaha, penulis membawa perspektif unik ke dalam pendekatan pembelajaran, menginspirasi mahasiswa untuk merangkul tantangan dunia desain dengan keterampilan praktis dan pemahaman mendalam tentang industri kreatif.

Sumber

Catatan harian pribadi ini mencerminkan refleksi mendalam penulis terhadap kegiatan seminar dan workshop dalam bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Melalui tulisan ini, penulis mengaitkan pengalaman pribadi selama menjalani keprofesian DKV dengan sumber-sumber beragam dari media terkini. Fokusnya bukan hanya pada nara sumber dan lapangan, melainkan lebih kepada pemahaman fenomena dalam akademik dan keprofesian DKV.

Dengan menghubungkan pengalaman pribadi dengan sumber-sumber media, tulisan ini memberikan pandangan holistik mengenai perkembangan dan dinamika dalam dunia DKV yang dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru.

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *