Komunitas Tjimahi Heritage sebagai Sumber Ilmu Sejarah Lokal Cimahi
BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kolom OPINI, Minggu, 29 Juni 2025 – Artikel berjudul “Komunitas Tjimahi Heritage sebagai Sumber Ilmu Sejarah Lokal Cimahi” adalah karya Yayu Arundina, penulis produktif, blogger, dan guru di salah satu sekolah di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Komunitas bisa menjadi sumber ilmu. Salah satunya adalah komunitas Tjimahi Heritage sebagai sumber ilmu sejarah lokal Cimahi. Komunitas ini beranggotakan orang-orang yang cinta pada sejarah dan heritage Cimahi. Komunitas Tjimahi Heritage digawangi oleh Kang Machmud Mubarok, seorang lulusan sejarah UNPAD yang terjun di dunia jurnalis.

Tahun ini, Komunitas Tjimahi Heritage telah memasuki usianya yang cukup balig, yaitu sepuluh tahun. Dalam perjalanannya yang cukup panjang itu, komunitas sejarah lokal ini telah banyak melakukan berbagai kegiatan. Untuk mengenalkan sejarah lokal dan heritage Cimahi kepada masyarakat.
Komunitas ini biasanya mengadakan acara “Jelajah Tjimahi Heritage” dan “Cimahi Walking Tour”. Jelajah ini merupakan acara jalan-jalan ke beragam sudut kota. Melalui kegiatan inilah komunitas Tjimahi Heritage berperan sebagai sumber ilmu sejarah lokal Cimahi.
Selain itu, dua anggota utamanya, yaitu Kang Machmud Mubarok dan Kang Iwan telah dinobatkan sebagai ahli cagar budaya Cimahi. Bersama dengan anggota tim ahli cagar budaya lainnya, beliau-beliau ini akan memberikan rekomendasi tentang bangunan warisan Belanda yang layak dijadikan sebagai cagar budaya.
Sampai saat ini, sudah ada sembilan bangunan cagar budaya, yaitu Gedung Jenderal Sudirman, Stasiun Kereta Api Cimahi, Penjara Poncol, Eks bangunan Bioskop Rio, Rumah Sakit Dustira, Gereja Santo Ignatius, Rumah Potong Hewan (RPH) atau abbatoir, Gerbang Makam Kerkhof, dan Bangunan SMPN 2 Cimahi. Segera menyusul beberapa heritage lainnya.
Jelajah Tjimahi Heritage sebagai Cara Belajar Sejarah Lokal Cimahi
Sebelum pandemi, Komunitas Tjimahi Heritage secara rutin mengadakan acara jelajah Tjimahi Heritage sebulan sekali. Tiap bulan memiliki tema yang berbeda. Ada yang menjelajah ke Rumah Sakit Dustira, Ereveld Leuwigajah, Kolam Renang Bergleus, dan sebagainya. Dengan cara jalan-jalan inilah masyarakat mempelajari sejarah Cimahi.
Kami menyusuri jalanan kota Cimahi mulai dari titik kumpul hingga ke lokasi akhir. Seringkali kegiatan abring-abringan (Red:bergerombol) ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar lokasi heritage. Ada demo apa, ya?

Dalam perjalanan ini, kami mendapatkan penjelasan dari Kang Machmud, berdiskusi, tanya jawab, dan sebagainya. Belajar langsung sejarah sambil melihat sisa-sisa peninggalan Belanda ini terasa lebih wow. Tak jarang, saya merasa kagum dengan kemewahan masa lalu itu.
Sekarang “Jelajah Tjimahi Heritage” masih tetap dilakukan walau tidak lagi rutin setiap bulan. Kesibukan banyak orang menjadi kendala utama. Namun demikian, antusiasme peserta makin baik.
Terakhir, kami jelajah ke Ereveld Leuwigajah dalam rangka memperingati Sepuluh Tahun Komunitas Tjimahi Heritage. Peserta mencapai sekitar enam puluh orang. Ini pun Kang Machmud harus menolak banyak peserta karena keterbatasan.
Para peserta itu berasal dari para pegiat sejarah dari Kota Bandung, pemandu wisata, dan teman-teman anggota komunitas. Bahkan, dulu pernah diikuti oleh murid sekolah dasar, abring-abringan. Pernah pula diikuti oleh pejabat Cimahi, khususnya Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, almarhum Pak Ero. Beliau ini selalu ikut dalam setiap jelajah.
Cimahi Walking Tour sebagai Program Komersil Tjimahi Heritage
Selain “Jelajah Tjimahi Heritage”, komunitas ini juga punya program yang berbayar. Namanya adalah “Cimahi Walking Tour”. Program ini dimaksudkan sebagai sumber pendapatan komunitas. Bagaimana pun sebuah komunitas perlu dana operasional juga. Namun, kami ingin dana ini diperoleh secara mandiri, tidak bergantung pada pemerintah atau donatur.
Program ini dirancang oleh penanggung jawab khusus dari anggota Komunitas Tjimahi Heritage. Jelajahnya bisa sekitar Cimahi atau di luar Cimahi. Biayanya tergantung dari rute jelajah. Namun, masih terjangkau saku kita. Bisa sekitar lima puluh ribu saja. Biaya ini untuk snack peserta dan tour guide. Biaya bisa lebih mahal kalau ingin naik Bus Wisata “Sakoci” (Saba Kota Cimahi).
Sekarang, program “Cimahi Walking Tour” ini telah diadopsi oleh pemerintah Kota Cimahi. Sayang, penanggung jawabnya bukan dari Komunitas Tjimahi Heritage sebagai pemilik dan pengusul program. Program ini, kami usulkan saat pertemuan khusus dengan Dinas Arsip Daerah (Disarda) Kota Cimahi. Tadinya, kami merencanakan kerja sama dengan pemerintah.
Namun demikian, masyarakat umum masih bisa mengikuti “Cimahi Walking Tour” yang diadakan oleh Komunitas Tjimahi Heritage. Tinggal pantau pelaksanaan acaranya di Instagram @tjimahiheritage. Mari kita belajar sejarah Cimahi dengan cara yang asyik.
Pameran Komunitas Tjimahi Heritage
Selain kedua program jalan-jalan, Komunitas Tjimahi Heritage pun selalu ikut dalam pameran yang diadakan oleh pemerintah Kota Cimahi, khususnya Disarda Kota Cimahi. Sudah dua kali saya ikut dalam kegiatan ini di sekitar kompleks Pemkot Cimahi. Tahun ini, kami memasukkan Gamifikasi Heritage Cimahi.

Seiring dengan perkembangan cara belajar di sekolah, belajar sejarah dan heritage Cimahi ini juga bisa dilakukan melalui metode Gamifikasi. Permainan. Saya melibatkan siswa SMP Negeri 1 Cimahi yang kreatif bisa membuat media permainan untuk Gamifikasi ini. Mereka adalah Alisia, Najwa, Huda dan Nabil. Mereka membuat media permainan ular tangga dan jendela heritage Cimahi.

Potensi mereka ini saya temukan saat melakukan Gamifikasi Mahkota Bahasa Indonesia. Belajar Bahasa Indonesia sambil bermain pos to pos ala lomba Pramuka. Setiap pos memiliki tantangan yang berbeda. Di pos kebahasaan, mereka membuat media permainan ini untuk memberikan soal-soal kebahasaan. Jadi, saya adopsi juga media ini untuk Gamifikasi Heritage Cimahi. Semoga masyarakat, khususnya generasi muda bisa lebih senang belajar sejarah Cimahi.
Komunitas Tjimahi Heritage sebagai sumber ilmu sejarah dan heritage Cimahi merupakan salah satu peran masyarakat dalam proses pendidikan. Para siswa (generasi muda) dan masyarakat umum bisa belajar sejarah langsung dari ahlinya.

Dengan peran aktif Komunitas Tjimahi Heritage dalam berbagi ilmu sejarah dan heritage Cimahi ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah Kota Cimahi memiliki kesadaran tinggi untuk melestarikan bangunan bersejarah di semua sudut Kota Cimahi. Siapa tahu, kelak Cimahi bisa menjadi kota heritage world.

Bagaimanapun, Cimahi sebagai kota militer yang dibangun oleh Belanda memiliki kekayaan yang tak boleh diabaikan. Kekayaan ini juga semoga bermanfaat untuk semua masyarakat Kota Cimahi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Bangunan sejarah punya nilai ekonomi tanpa harus merusaknya atau memusnahkannya.
Mari tetap menyejarah, tetap menjelajah, dan tetap melestarikan sejarah dan heritage Cimahi!
***
Judul: Komunitas Tjimahi Heritage sebagai Sumber Ilmu Sejarah Lokal Cimahi
Penulis: Yayu Arundina
Editor: JHK
Keterangan:
Tulisan ini pernah dimuat di blog pribadi penulis yayuarundina.com dan atas seizin penulisnya dimuat kembali di media online BERITA JABAR NEWS (BJN).