ArtikelBerita Jabar NewsInspiratif

Sketsa versus Drawing: Menggali Perbedaan dalam Seni Visual

Berita Jabar News (BJN), Rubrik OPINI – Artikel berjudul Sketsa versus Drawing: Menggali Perbedaan dalam Seni Visual inimerupakan karya Jumari Haryadi, seorang penulis dan pendiri Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Indonesia.

Dalam dunia seni visual, terdapat banyak teknik dan gaya yang digunakan untuk mengungkapkan ide, emosi, dan pandangan. Dua di antaranya adalah sketsa dan drawing, dua bentuk ekspresi visual yang sering digunakan secara bergantian, meskipun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Banyak orang yang terkecoh dengan dua istilah tersebut dan menganggapnya sama, padahal jelas keduanya sangat berbeda. Oleh karena itu, melalui artikel pendek ini saya mencoba untuk menjelaskan perbedaan keduanya.

Apa itu Sketsa?

Sketsa adalah representasi kasar atau cepat dari suatu konsep atau gagasan. Biasanya, sketsa dilakukan dengan cepat tanpa detail yang mendalam atau pencapaian yang sempurna. Tujuan utama sketsa adalah untuk menangkap esensi dari subjek yang digambarkan dengan cepat dan spontan. Sketsa dapat dibuat menggunakan berbagai media, termasuk pensil, pena, dan tinta. Bahkan, bisa dibuat secara digital.

Salah satu ciri utama dari sketsa adalah kecepatan eksekusinya. Seorang seniman sering kali menggunakan sketsa sebagai alat untuk menangkap ide-ide yang muncul secara spontan atau sebagai langkah awal dalam proses kreatif mereka. Sketsa sering kali memiliki garis-garis yang kasar dan tidak sempurna, karena tujuannya adalah untuk merekam konsep secara cepat daripada mencapai detail yang sempurna.

Berikut ini bisa dilihat beberapa contoh sketsa yang dibuat oleh seniman. Silakan amati dan cermati gambar ini sehingga Anda bisa melihat ciri-ciri fisiknya.

Sketsa
Ilustrasi: Sebuah contoh sketsa potret seorang wanita berhijab karya Leo Sebastian – (Sumber: Arie/BJN)
Sketsa
Ilustrasi: Contoh sebuah sketsa bangunan gedung perkantoran – (Sumber: pinterest)

Apa itu Drawing?

Drawing, di sisi lain, adalah representasi yang lebih rinci dan sering kali lebih lengkap dari subjek. Drawing melibatkan penggunaan garis, bayangan, dan detail untuk menciptakan gambar yang lebih jelas dan terperinci. Dalam drawing, seniman sering menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperhatikan proporsi, tekstur, dan komposisi gambar.

Perbedaan kunci antara drawing dan sketsa terletak pada tingkat detail dan ketelitian. Drawing cenderung lebih lengkap dan membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha untuk menyelesaikannya daripada sketsa. Seorang seniman mungkin menggunakan drawing ketika mereka ingin menghasilkan representasi yang lebih akurat atau mendetail dari subjek yang mereka gambar.

Berikut ini bisa dilihat beberapa contoh drawing yang dibuat oleh seniman Muhammad Nur, seorang pelukis dari Kabupaten Bandung Barat. Silakan amati dan cermati gambar ini sehingga Anda bisa melihat ciri-ciri fisiknya.

Drawing
Ilustrasi: Drawing potret Jumari Haryadi, seorang pendiri Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Indonesia karya Muhamad Nur- (Sumber: Arie/BJN)
Drawing
Ilustrasi: Drawing potret tiga orang (pria, wanita, dan anak-anak) karya Muhamad Nur – (Sumber: Arie/BJN)

Perbedaan Esensial

Tingkat Detail: Sketsa cenderung memiliki detail yang lebih sedikit daripada drawing. Ini karena sketsa difokuskan pada menangkap esensi subjek dengan cepat, sedangkan drawing memperhatikan detail yang lebih halus.

Waktu dan Usaha: Sketsa umumnya diselesaikan dengan cepat, seringkali dalam hitungan menit, sementara drawing membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha untuk menyelesaikannya karena fokus pada detail dan akurasi yang lebih besar.

Spontanitas vs. Ketelitian: Sketsa sering kali lebih spontan dan ekspresif, sementara drawing menuntut lebih banyak perencanaan dan ketelitian dalam pengerjaannya.

Tujuan Utama: Tujuan utama sketsa adalah untuk menangkap ide atau konsep secara cepat, sedangkan drawing bertujuan untuk menghasilkan representasi yang lebih akurat dan mendetail dari subjek.

Peran Unik dalam Seni

Baik sketsa maupun drawing memiliki peran yang unik dalam ekspresi artistik. Sketsa sering digunakan sebagai alat untuk merekam ide-ide yang muncul secara spontan, merencanakan komposisi atau memperbaiki detail sebelum membuat karya akhir. Sketsa juga bisa menjadi cara untuk mempelajari bentuk dan proporsi tanpa tekanan penciptaan karya yang lengkap.

Sketsa
Ilustrasi: Sebuah sketsa buah karya Muhamad Nur, pelukis dari Kabupaten Bandung Barat – (Sumber: Arie/BJN)

Sementara itu di sisi lain, drawing sering kali menjadi langkah selanjutnya setelah sketsa. Ini adalah tempat di mana seorang seniman dapat mengembangkan ide yang telah mereka tangkap dalam sketsa menjadi karya yang lebih rinci dan akurat. Drawing juga dapat menjadi karya akhir itu sendiri, di mana seniman berusaha untuk mencapai tingkat detail yang tinggi dan akurasi dalam representasi subjek.

Kesimpulan

Meskipun sketsa dan drawing seringkali digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan yang penting dalam hal tujuan, tingkat detail, dan pendekatan artistik. Sketsa menangkap esensi secara cepat dan spontan, sementara drawing menuntut lebih banyak waktu dan usaha untuk mencapai tingkat detail yang lebih tinggi. Namun, baik sketsa maupun drawing memiliki peran yang tak tergantikan dalam ekspresi artistik, membantu seniman untuk mengembangkan ide, merancang komposisi, dan menghasilkan karya yang unik dan beragam.

***

Judul: Sketsa versus Drawing: Menggali Perbedaan dalam Seni Visual

Penulis: Jumari Haryadi

Editor: JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *