Panji Wisesa: Ketika Keramik dan Botani Menjadi Simfoni Seni
BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI/ARTIKEL/FEATURE, Jumat (25/07/2025) – Artikel berjudul “Panji Wisesa: Ketika Keramik dan Botani Menjadi Simfoni Seni” merupakan karya Jumari Haryadi, seorang penulis, jurnalis, dan pendiri Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Indonesia.
Panji Wisesa, seniman keramik asal Bandung lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah dikenal luas karena karyanya yang memadukan estetika keramik tradisional dengan inspirasi sains dan botani dalam satu wadah yang harmonis.
Dalam pameran Inhabitat yang berlangsung di Milieu Space, Surabaya pada November 2020, Panji memamerkan sekitar 70 pot keramik yang terbagi dalam delapan seri seperti Rot, Galaxy, Nebula, dan Sparta. Namanya tak hanya sekadar deretan label; setiap seri pot membawa narasi visual—Nebula mengalirkan imaji gas antar bintang, Rot menyiratkan tengkorak sebagai simbol kefanaan manusia, dan Galaxy serta Sparta merayakan futurisme serta tradisi dalam harmoni yang menakjubkan
Kekuatan visual karya Panji semakin hidup ketika pot-pot itu diisi dengan tanaman seperti sukulen dan kaktus. Ketua Komunitas Cactus and Succulent Society Indonesia (CSSI), Sugito Wijaya, menegaskan bahwa kecocokan antara bentuk tanaman dan desain pot sangat memengaruhi nilai estetika — pot tinggi untuk tanaman rendah, pot rendah untuk tanaman tinggi — sebuah seni kombinasional yang menambah nilai artistik karya Panji.
Menurut Sugito, tren millennials yang gemar mengoleksi tanaman telah membuka peluang baru bagi seniman keramik untuk bersinar dan memahami estetika ruang hidup yang bernyawa.
Panji mengaku terinspirasi oleh sains dan dunia fiksi ilmiah (sci‑fi), yang ia anggap cocok sebagai elemen kuat dalam karya keramik modern. Sejak bergabung dengan SpecimenWerk pada 2018 sebagai Resident Artist, Panji menekankan pendekatan yang menghormati karakter rapuh keramik, serta melihatnya sebagai bagian dari kebudayaan material yang hidup dan bernapas.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Panji telah mewakili Indonesia dalam berbagai pameran internasional seperti Jogja Art Fair dan karya-karyanya telah tampil di galeri-galeri Indonesia dan Asia Tenggara lainnya.
Kombinasi antara pot keramik dan tanaman tak lagi sekadar dekorasi; ia menjadi dialog visual antara benda mati dan makhluk hidup, antara materi dan proses alam yang beragam. Seperti sebuah puisi yang tak berbaris, karya Panji menari di antara kebudayaan lokal dan estetika global, membawa pesan bahwa pot bukan sekadar wadah, tapi semacam pagar hidup yang menghubungkan dunia manusia dan keindahan alam. Itulah yang membuat setiap karyanya terasa bernapas, hidup, dan sarat makna.
Dengan pendekatannya yang mengajak publik melihat lebih jauh daripada bentuk, Panji Wisesa mengundang kita untuk menyelami potensi tersembunyi dalam hal-hal sehari-hari. Ia membuktikan bahwa keramik bisa menjadi medium oase visual dan spiritual—memanggil kita untuk melihat tanaman bukan hanya sebagai komponen dekoratif, tetapi sebagai sahabat seni yang tumbuh di dalam wadah yang penuh cerita. Karena sejatinya, sebuah pot bukan hanya menampung tanah; ia menampung harapan, imajinasi, dan koneksi antara sains, estetika, dan kemanusiaan.
Kini, Panji Wasesa akan hadir mempersembahkan karyanya kepada para pecinta seni di Kota Cimahi. Ia akan memaparkan proses keratifnya dalam berkarya di Mozi Design Institute, Jalan Kamarung No.5B, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 12.30-15.30.
Ayo hadir dan nikmati penampilan seniman yang sudah malang melintang selama 20 tahun dalam bidang seni ini. Kesempatan terbatas ini hanya diperuntukkan bagi siapa saja yang tertarik untuk mengembangkan diri dalam bidang seni rupa. Kalau bukan sekarang, kapan lagi, mumpung sang seniman sedang ada di sini.
***
Judul: Panji Wisesa: Ketika Keramik dan Botani Menjadi Simfoni Seni
Penulis: Jumari Haryadi
Editor: Asep (HC) Arie Barajati
