One Day One Ayat: Tuntunan Berdoa agar Keturunan Kita Tidak Lalai Melaksanakan Salat Lima Waktu
Berita Jabar News (BJN), Rubrik OPINI – Artikel berjudul “One Day One Ayat: Tuntunan Berdoa agar Keturunan Kita Tidak Lalai Melaksanakan Salat Lima Waktu” ini merupakan karya Drs. H. Miftahussalam, M.Si., seorang penulis, abdi negara, Ketua MUI Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, dan Wakil Ketua PD DMI Kabupaten Bandung.
Salat lima waktu adalah salah satu rukun Islam yang sangat penting dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Melaksanakan salat dengan disiplin bukan hanya bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjaga keseimbangan spiritual.
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh distraksi seperti saat ini, tidak jarang kita menemui tantangan dalam memastikan keturunan kita tetap konsisten menjalankan ibadah salat lima waktu. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan tuntunan yang tepat agar anak-anak tidak lalai dalam melaksanakan sholat.
Salah satu cara efektif untuk mencapai hal ini adalah berdoa dengan harapan agar keturunan kita diberikan kekuatan, istikamah, dan cinta dalam menjalankan ibadah salat. Berdoa adalah bagian dari usaha kita sebagai orang tua yang bertanggung jawab.
Dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 40 dijelaskan “رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ” yang artinya, “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
Tafsir Tahlili:
Pada ayat ini dilukiskan lagi pernyataan syukur Ibrahim pada Allah atas segala rahmat-Nya. Ia bertambah tunduk dan patuh kepada Allah dan berdoa agar Allah menjadikan keturunannya selalu mengerjakan salat, tidak pernah lalai mengerjakannya sedikit pun, sempurna rukun-rukun dan syarat-syaratnya, serta sempurna pula hendaknya mengerjakan sunah-sunahnya dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan.
Ibrahim a.s. berdoa agar keturunannya selalu mengerjakan salat karena salat itu adalah pembeda antara mukmin dan kafir dan merupakan pokok ibadah yang diperintahkan Allah. Orang yang selalu mengerjakan salat akan mudah baginya mengerjakan ibadah-ibadah lain dan amal-amal saleh. Salat dapat mensucikan jiwa dan raga karena salat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah swt وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ yang artinya, ”…dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-‘Ankabūt/29: 45).
Nabi Ibrahim a.s. memohon kepada Allah swt agar menerima ibadah-ibadahnya. Keinginan beribadah kepada Tuhan ini lebih diutamakannya dari keinginan mengikuti kehendak bapaknya, sebagaimana firman Allah swt وَاَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَاَدْعُوْا رَبِّيْۖ عَسٰٓى اَلَّآ اَكُوْنَ بِدُعَاۤءِ رَبِّيْ شَقِيًّا ٤٨ (مريم) yang artinya, “Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang engkau sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.” (Maryam/19: 48).
Doa yang dimaksud dalam ayat ini adalah ibadah. Rasulullah saw menyatakan bahwa doa itu adalah ibadah. Kemudian beliau membaca firman Allah swt اِنَّ الَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيُسَبِّحُوْنَهٗ وَلَهٗ يَسْجُدُوْنَ ࣖ ۩ ٢٠٦ (الاعراف) yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud.” (al-A‘rāf/7: 206).
***
Judul: One Day One Ayat: Tuntunan Berdoa agar Keturunan Kita Tidak Lalai Melaksanakan Salat Lima Waktu
Penulis: Drs. H. Miftahussalam, M.Si.
Editor: JHK