Kolaborasi Universitas Widyatama dan INTI Universiti Malaysia Dorong Inovasi Teknologi Desa di Kabupaten Sumedang
BERITA JABAR NEWS (BJN), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (21/04/2025) – Dalam upaya memperkuat pembangunan desa berbasis inovasi dan teknologi, Universitas Widyatama (UTama) bersama INTI Universiti Malaysia melakukan audiensi resmi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Negara, dihadiri langsung oleh Bupati Sumedang, Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M., dan jajaran pemerintah daerah.
Rombongan akademisi UTama yang dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., didampingi para wakil rektor dan tim dosen peneliti, bersama Dr. Deashinta dari INTI Universiti Malaysia, menyampaikan sejumlah inisiatif strategis untuk pengembangan teknologi desa, ketahanan pangan, serta pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

Riset Inovatif: Teknologi Hijau dan Digitalisasi Pariwisata
Dalam diskusi yang berlangsung, tim peneliti dari kedua universitas juga memaparkan perkembangan riset mengenai platform e-tourism yang tengah dikembangkan untuk mendukung promosi wisata lokal, khususnya Kolam Pemancingan Putera Jaya di Desa Cileles. Proyek ini merupakan bagian dari skema Matching Grant yang turut mengkaji implementasi teknologi hijau sebagai langkah konservasi sumber daya alam berbasis komunitas.
Membangun Jejaring Riset Internasional yang Relevan dan Berdampak
Komitmen Universitas Widyatama dan INTI Universiti Malaysia untuk memperkuat kolaborasi riset lintas negara menjadi sorotan utama dalam pertemuan ini. Rektor UTama menegaskan bahwa hasil dari riset-riset ini diharapkan menjadi model pengembangan potensi lokal yang dapat direplikasi di berbagai daerah, khususnya dalam bidang pariwisata berkelanjutan dan ketahanan pangan.

Sinergi Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Kerja sama ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah mampu menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi pembangunan desa. Dengan penguatan kapasitas lokal, inovasi teknologi, dan pendekatan partisipatif, Kabupaten Sumedang kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Kolaborasi Strategis untuk Penguatan Ketahanan Pangan
Pada kesempatan yang berbeda sebagai salah satu momen penting dari agenda kerjasama selamaini telah terbina adalah pengukuhan desain kemasan Padi Organik asal Desa Cikurubuk. Inisiatif ini dilakukan melalui sinergi antara Universitas Widyatama dan Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang. Tujuannya tak hanya untuk meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan sehat dan berkualitas.

Desain kemasan yang diluncurkan melibatkan dua merek utama: Beras Patani, ditujukan untuk pasar menengah atas dan akan dipasarkan melalui BUMDes, serta Beras Asmara (Asli Sumedang Maknyus Rasanya) yang akan dikelola oleh koperasi Desa Cikurubuk. Kedua brand ini diharapkan menjadi simbol kebanggaan masyarakat lokal sekaligus motor penggerak dalam kampanye penggunaan produk asli daerah.
Momen Spesial dalam Hari Jadi Sumedang ke-447
Peluncuran desain kemasan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kota Sumedang yang ke-447, memberikan nilai simbolis dan momentum kuat bagi masyarakat dalam menunjukkan komitmen terhadap kemajuan daerah. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperluas pasar bagi produk pertanian lokal.
“Kami percaya, melalui kolaborasi ini, Sumedang bisa menjadi daerah percontohan dalam memajukan ketahanan pangan nasional berbasis inovasi lokal,” ujar Prof. Dadang Suganda dalam menutup sambutannya.(DM/BJN).
***
Judul: Kolaborasi Universitas Widyatama dan INTI Universiti Malaysia Kembangkan Teknologi Desa di Kabupaten Sumedang
Sumber: Deden Maulana dan Atri Nadia
Editor: JHK