Inspirasi yang Mengalir dari Kehidupan

BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI, Jumat (25/04/2025) – Esai berjudul “Inspirasi yang Mengalir dari Kehidupan” ini adalah sebuah esai karya Didin Kamayana Tulus yang merupakan seorang penulis, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Dunia penuh dengan keajaiban dan keindahan yang mampu menyentuh hati dan pikiran manusia. Inspirasi sering kali hadir dalam bentuk yang tak terduga—melalui pemandangan yang memukau, interaksi manusia, atau bahkan dari pengamatan sederhana tentang dunia di sekitar kita. Keindahan alam, kekaguman pada ciptaan Tuhan, dan dinamika kehidupan manusia semuanya menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis.

Suatu hari, seorang pelukis berdiri di atas sebuah bukit di daerah pegunungan yang sejuk. Dia memandang ke arah hamparan hijau dengan bukit-bukit yang menjulang anggun. Udara segar menyentuh kulitnya dan dia merasa damai, seolah seluruh dunia berhenti untuk menyambut keindahan itu.

Pelukis tersebut memutuskan untuk mengabadikan pemandangan yang memikat hatinya ke atas kanvas. Dengan penuh penghayatan, dia mulai menuangkan perasaan dan penglihatannya melalui sapuan warna-warni cat yang lembut. Tangan sang pelukis menari mengikuti ritme hatinya, melahirkan karya seni yang penuh makna. Dari pemandangan alam yang dilihatnya, inspirasi mengalir menjadi sebuah ekspresi artistik yang dapat dinikmati banyak orang.

Inspirasi tidak hanya datang dari keindahan alam, tetapi juga dari pengamatan terhadap kehidupan lain di bumi ini. Seorang manusia pernah bertanya-tanya, bagaimana burung dapat melayang di langit dengan begitu anggun?

Keajaiban ini melahirkan rasa penasaran yang mendorong manusia untuk menciptakan teknologi penerbangan. Dari keinginan untuk melihat dunia seperti burung, lahirlah berbagai inovasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang mimpi manusia untuk terbang. Burung di udara menjadi simbol kebebasan dan dari gerakannya yang indah, inspirasi melahirkan revolusi dalam cara manusia bepergian.

Interaksi manusia juga menjadi sumber inspirasi yang berharga. Seorang dosen di Jakarta memulai perjalanan baru dalam karirnya, berhadapan dengan beragam sikap dan kepribadian dari rekan kerja serta mahasiswanya.

Dari pengalaman tersebut, dosen ini merasa tertantang untuk memahami dan menggali teori tentang perbedaan perilaku manusia. Penelitian yang dia lakukan tidak hanya memperkaya pengetahuannya, tetapi juga membuka wawasan tentang sifat manusia yang kompleks. Inspirasi, dalam hal ini, hadir melalui pengamatan terhadap interaksi sosial dan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap apa yang membuat manusia unik.

Keindahan alam semesta juga mengingatkan kita akan keagungan Sang Pencipta. Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya dengan keteraturan yang sempurna. Setiap elemen di alam—laut yang dipenuhi ikan, hutan dengan kehidupan liar, hingga langit yang dihiasi burung—semuanya berbicara tentang kreativitas dan kebijaksanaan Tuhan. Inspirasi itu lahir dari dalam Tuhan sendiri dan Dia adalah sumber inspirasi yang sejati. Manusia, sebagai ciptaan yang diberi akal budi, memiliki kesempatan luar biasa untuk mengeksplorasi dan menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang telah Tuhan sediakan.

Penting bagi kita untuk bertanya: dari mana kita mendapatkan inspirasi? Apakah dari keindahan alam, interaksi manusia, atau melalui refleksi dalam diri? Kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Ketika kita membiarkan Tuhan hadir dalam hidup kita, inspirasi dapat mengalir melalui tindakan dan kata-kata kita, menjadi berkat bagi sesama. Hidup kita, seperti karya seni sang pelukis, dapat menjadi cerminan keindahan yang memotivasi dan menggerakkan hati orang lain.

Inspirasi adalah jembatan antara hati, pikiran, dan tindakan. Dari hal-hal sederhana hingga kompleks, inspirasi mengajak kita untuk terus mencari makna dan menciptakan sesuatu yang membawa kebaikan.

Jadi, mari kita biarkan inspirasi itu mengalir, membentuk hidup kita menjadi karya indah yang penuh makna. Dalam setiap langkah kita, ada cerita yang layak untuk dibagikan—cerita tentang bagaimana inspirasi lahir dan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. (Didin Tulus).

***

Judul: Inspirasi yang Mengalir dari Kehidupan
Penulis: Didin Tulus, sang Petualang Pameran Buku
Editor: Jumari Haryadi

Sekilas Info Penulis

Didin Tulus lahir di Bandung pada 14 Maret 1977. Ia menghabiskan masa kecilnya di Pangandaran, tempat ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA YAS Bandung.

Setelah lulus SMA, Didin Tulus melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Fakultas Hukum. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, jurusan Seni Rupa.

Aktifitas dan Karir

Didin Tulus memiliki pengalaman yang luas di bidang penerbitan dan kesenian. Ia pernah menjadi marketing pameran di berbagai penerbit dan mengikuti pameran dari kota ke kota selama berbulan-bulan. Saat ini, ia bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan independen.

Pengalaman Internasional

Didin Tulus beberapa kali diundang ke Kuala Lumpur untuk urusan penerbitan, pembacaan sastra, dan puisi. Pengalaman ini memperluas wawasannya dan membuka peluang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan komunitas sastra internasional.

Kegiatan Saat Ini

Saat ini, Didin Tulus tinggal di kota Cimahi dan aktif dalam membangun literasi di kotanya. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan sastra.

Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Didin Tulus telah membuktikan dirinya sebagai seorang yang berdedikasi dan berprestasi di bidang kesenian dan penerbitan.

***