Catatan Pengalaman Pribadi: In Action Workshop Menulis Offline “Menulis Jadi Sebuah Karya dan Belajar Menggambar dengan AI”
BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI, Senin (24/11/2025) – Esai berjudul Catatan Pengalaman Pribadi: In Action Workshop Menulis Offline “Menulis Jadi Sebuah Karya dan Belajar Menggambar dengan AI ini adalah karya Didin Tulus yang merupakan seorang penulis/pengarang, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
Mengikuti workshop “Menulis Jadi Sebuah Karya dan Belajar Menggambar dengan AI” yang diselenggarakan oleh Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Cimahi di Cima’Art Edupreneur, Cimahi Mall menjadi salah satu pengalaman berharga yang tidak akan saya lupakan. Selama dua hari, 22–23 November 2025, sejak pukul 13.00–15.00 WIB, saya bersama para peserta lainnya benar-benar merasakan bagaimana sebuah kegiatan sederhana bisa membuka wawasan baru tentang dunia menulis, sekaligus mengenal teknologi kreatif yang sedang berkembang saat ini.

Sejak awal saya datang, suasana sudah terasa hangat. Ruangan di Lantai 1, Cimahi Mall, Jalan Gandawijaya Kota Cimahi sudah dipenuhi para peserta workshop. Kami hadir dengan semangat yang sama: ingin belajar menulis dan menghasilkan karya nyata. Saya membawa catatan kecil, pena, dan tentu saja rasa ingin tahu yang besar.
Belajar Menulis Hingga Jadi Karya
Materi pertama yang disampaikan oleh Jumari Haryadi, Pemimpin Redaksi (Pemred) Berita Jabar News, benar-benar membuka mata saya. Beliau menekankan bahwa menulis bukan sekadar merangkai kata, melainkan proses menuangkan ide, pengalaman, dan perasaan menjadi sesuatu yang bisa dibaca orang lain.
Saya belajar bahwa setiap tulisan memiliki potensi untuk menjadi karya yang menginspirasi. Tidak harus panjang, tidak harus rumit, tetapi harus jujur dan memiliki makna. Dari latihan yang diberikan, saya mencoba menulis tentang pengalaman sehari-hari. Awalnya terasa biasa saja. Namun, setelah diarahkan, saya menyadari bahwa cerita sederhana pun bisa menjadi karya yang bernilai.

Mengenal Menggambar dengan AI
Bagian yang paling menarik bagi saya adalah sesi mengenal cara menggambar dengan bantuan AI. Sebagai seseorang yang tidak terlalu mahir menggambar, saya merasa terbantu sekali. Dengan teknologi AI, ide-ide visual yang ada di kepala saya bisa diwujudkan menjadi gambar digital.
Saya mencoba membuat ilustrasi sederhana untuk melengkapi tulisan saya. Rasanya luar biasa melihat bagaimana teknologi bisa menjadi partner kreatif. AI bukan menggantikan kreativitas manusia, melainkan memperkuatnya. Saya jadi semakin percaya diri bahwa karya saya bisa lebih hidup dengan kombinasi tulisan dan visual.

Suasana Workshop
Workshop ini gratis. Namun, isinya tidak ecek-ecek dan terasa sangat berharga. Jumlah peserta memang terbatas, sehingga suasana lebih intim dan interaktif. Kami bisa bertanya langsung dan berdiskusi. Bahkan, saling berbagi pengalaman. Saya merasa seperti berada di komunitas kecil yang penuh semangat belajar.
Setiap orang membawa ide masing-masing dan ketika dikumpulkan, suasana menjadi kaya dengan inspirasi. Ada yang menulis puisi, ada yang menulis cerita pendek, ada pula yang mencoba membuat artikel. Semua karya terasa unik, dan saya belajar banyak dari keberagaman itu.

Refleksi Pribadi
Dua jam setiap sesi terasa singkat, tetapi penuh makna. Saya pulang dengan membawa lebih dari sekadar catatan. Saya membawa semangat baru untuk terus menulis, keberanian untuk membagikan karya, dan rasa kagum pada teknologi AI yang bisa membantu proses kreatif.
Workshop ini mengajarkan saya bahwa menulis bukan hanya tentang kata-kata, melainkan tentang keberanian untuk mengekspresikan diri. Dengan dukungan teknologi, karya kita bisa semakin kuat dan menarik.
Saya bersyukur bisa hadir, bertemu dengan orang-orang inspiratif, dan belajar langsung dari seorang praktisi media. Pengalaman ini akan selalu saya kenang sebagai titik awal perjalanan saya dalam menulis dan berkarya
***
Judul: Catatan Pengalaman Pribadi: In Action Workshop Menulis Offline “Menulis Jadi Sebuah Karya dan Belajar Menggambar dengan AI
Penulis: Didin Tulus, sang Petualang Pameran Buku
Editor: JHK
Sekilas Info Penulis
Didin Tulus lahir di Bandung pada 14 Maret 1977. Ia menghabiskan masa kecilnya di Pangandaran, tempat ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA YAS Bandung.

Setelah lulus SMA, Didin Tulus melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Fakultas Hukum. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, jurusan Seni Rupa.
Aktifitas dan Karir
Didin Tulus memiliki pengalaman yang luas di bidang penerbitan dan kesenian. Ia pernah menjadi marketing pameran di berbagai penerbit dan mengikuti pameran dari kota ke kota selama berbulan-bulan. Saat ini, ia bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan independen.
Pengalaman Internasional
Didin Tulus beberapa kali diundang ke Kuala Lumpur untuk urusan penerbitan, pembacaan sastra, dan puisi. Pengalaman ini memperluas wawasannya dan membuka peluang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan komunitas sastra internasional.
Kegiatan Saat Ini
Saat ini, Didin Tulus tinggal di kota Cimahi dan aktif dalam membangun literasi di kotanya. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan sastra.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Didin Tulus telah membuktikan dirinya sebagai seorang yang berdedikasi dan berprestasi di bidang kesenian dan penerbitan.
***
