Jaminan Kesehatan Rakyat, Tanggungjawab Siapa?
BERITA JABAR NEWS (BJN), Kolom OPINI/ARTIKEL/FEATURE, Selasa (26/11/2024) – Artikel berjudul “Jaminan Kesehatan Rakyat, Tanggungjawab Siapa?” merupakan karya tulis Ummu Fahhala, S. Pd., seorang Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi yang tinggal di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Memiliki tubuh sehat merupakan idaman setiap orang, apakah hal itu diwujudkan secara personal atau membutuhkan dukungan pihak lain.
Dalam momen peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 Tahun 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Selasa (12/11/2024), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Vini Adiani Dewi mengatakan bahwa dalam upaya mewujudkan kesehatan bersama, ada enam hal penting yang dikenal dalam jargon “Cerdik”, yaitu singkatan dari “Cek rutin kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. (Sumber: jabarprov.go.id, 12/11/2024).
Melakukan berbagai bentuk upaya pencegahan supaya tubuh sehat merupakan hal yang bagus. Bisa dilakukan secara personal individual atau bagian dari faktor internal. Namun, upaya individual ini bisa jadi terbatas pengaruhnya dan jangan sampai penanganan kesehatan secara individu mengakibatkan penguasa berlepas tangan terhadap jaminan kesehatan masyarakat.
Faktanya, kesehatan masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga eksternal, seperti kemampuan finansial masyarakat terkait ekonomi. Jika kondisi ekonominya sulit maka hal ini akan berpengaruh terhadap tekanan hidup dan tingkat stres yang dirasakan masyarakat menjadi tinggi.
Faktor eksternal lainnya yakni perusahaan rokok yang menyumbang pajak setidaknya menyebabkan masyarakat masih tinggi dalam mengonsumsi rokok, sepertinya sulit untuk mengenyahkan asap rokok.
Faktor internal kesehatan akan terbatas karena faktor eksternal menjadi besar pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat sehingga perlu upaya sinergi dari pihak keluarga dan masyarakat, juga pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat.
Jaminan Kesehatan dalam Islam
Islam memiliki sistem kehidupan yang sempurna menjadikan kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan tiap individu rakyat. Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa saja yang memasuki pagi hari dalam keadaan aman, sehat badannya, memiliki bahan makanan untuk hari itu maka seolah-olah dunia telah menjadi miliknya.” (H.R. Bukhari).
Negara bertanggung jawab dalam menjamin pemenuhan layanan kesehatan semua rakyat. Rasulullah Saw. bersabda, “Imam atau penguasa seperti penggembala yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (H.R. Bukhari).
Islam menjadikan penerapan ekonominya mengatur berbagai kepemilikan sehingga tidak akan ada jurang lebar antara yang kaya dan miskin. Kesejahteraan rakyat menjadi perhatian penting negara, di antaranya dengan penjaminan pemenuhan kebutuhan dasar setiap rakyat, mulai dari sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan melalui pembiayaan dari Baitul Mal.
Pendapatan Baitul Mal di antaranya berasal dari hasil pengelolaan harta kekayaan umum, termasuk hutan, berbagai macam barang tambang, gas, minyak, dan sebagainya. Juga dari sumber-sumber kepemilikan negara lainnya.
Upaya keluarga dan masyarakat, di antaranya dengan memenuhi hak-hak anggota keluarga atau masyarakat dengan ma’ruf, membiasakan menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sekitar, menanamkan perilaku hidup sehat sejak dini, memahamkan peningkatan kesabaran dalam menghadapi ujian sakit. dan berusaha mengobatinya.
Demikianlah gambaran ideal pelayanan kesehatan dalam sistem Islam. Selain upaya sinergis antara keluarga dan masyarakat, negara memiliki peran besar dalam memberikan jaminan kesehatan semua rakyatnya. Semua itu akan terwujud, jika negara menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) dalam semua aspek kehidupan. (Ummu Fahhala).
***
Sekilas tentang penulis:
Ummu Fahhala, seorang pegiat literasi, ibu dari lima anak (Fadilah, Arsyad, Hasna, Hisyam & Alfatih). Selain sebagai Ummu warobbatil bait, juga sebagai praktisi pendidikan. Menulis untuk dakwah. Semoga menjadi wasilah datangnya hidayah dari Allah Swt. dan meraih pahala jariyah.
Judul: Jaminan Kesehatan Rakyat, Tanggungjawab Siapa?
Penulis: Ummu Fahhala, S. Pd., Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi
Editor: JHK