ArtikelBerita Jabar NewsFeature

Faris Ramadhan, Down Syndrome yang Kreatif dan Sarat Prestasi

BERITA JABAR NEWS (BJN) – Artikel berjudul “Faris Ramadhan, Down Syndrome yang Kreatif dan Sarat Prestasi”ini ditulis oleh Jumari Haryadi, seorang penulis dan konten kreator yang tinggal di Desa Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ia merupakan salah satu pendiri Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Indonesia dan Komunitas Penulis Cimahi (Kompeni).

Down Syndrome atau Sindrom Down adalah kondisi yang menyebabkan anak dilahirkan dengan kromosom yang berlebih atau kromosom ke-21. Gangguan ini disebut juga dengan trisomi 21 dan dapat menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan mental. Bahkan, bisa menimbulkan kecacatan.

Seperti yang kita ketahui bahwa sel pada tubuh manusia umumnya terdiri atas 23 pasang kromosom. Satu kromosom pada setiap pasangan berasal dari sang ayah dan lainnya dari sang ibu.

Faris Ramadhan bersama karya lukisannya
Faris Ramadhan bersama karya lukisannya – (Sumber: Agus/BJN)

Tidak sedikit anak dengan gangguan ini mengalami kecacatan seumur hidup. Bahkan, harapan hidupnya lebih pendek. Namun, dengan adanya kemajuan medis dan pemahaman yang lebih baik tentang down syndrome, peningkatan kualitas hidup anak menjadi lebih baik.

Menurut info yang bersumber dari halodoc.com, terdapat tiga tipe down syndrome yang dapat diketahui, yaitu pertama, translocation. Tipe ini jarang terjadi yang mungkin diturunkan dari orang tua pada anak-anak.

Kedua, mosaicism. Tipe ini paling jarang terjadi dan mempunyai kondisi yang lebih ringan dengan mengalami hambatan pertumbuhan yang sedikit.

Ketiga, trisomy 21. Tipe ini paling sering terjadi dan dialami lebih dari 90 persen orang pengidap down syndrome.

Salah satu anak yang mengalami down syndrome adalah M. Faris Ramadhan Kuswardana. Pria berusia 21 tahun ini adalah putra dari pasangan Teddy Kuswardana dan Tin Sukartini.

penderita Drome Sindrome Faris Ramadhan
Faris Ramadhan (berdiri di belakang, paling kanan) bersama keluarganya – (Sumber: Agus/BJN)

Hal yang menarik, meskipun Faris mengalami down syndrome, tetapi semangat hidupnya sangat tinggi. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan, seperti mengikuti kursus menggambar di Sanggar Seni Rupa “Cimahi Art” asuhan Agus Hamdani yang terletak di Jalan Cihanjuang Gang Bajat No.103/31,. Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Selain itu, Faris juga ikut bergabung dalam berbagai organisasi/komunitas, seperti: klub musik “Djembe” (PIK POTADS Jawa Barat); klub  musik angklung (PIK POTADS Jawa Barat) dan; klub tari kreasi nasional (PIK POTADS Jawa Barat), serta; mengikuti Pelatihan Keterampilan Barista (PIK POTADS Jawa Barat).

Keterbatasan fisik ternyata tidak membuat seseorang menjadi patah semangat dan tidak bergairah. Berkat asuhan dan bimbingan dari kedua orang tuanya, Faris tumbuh menjadi anak yang penuh semangat dan sarat prestasi. Semua itu merupakan bukti nyata bahwa kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia karena didukung oleh orang-orang yang kompeten yang selalu memberikan respon positif terhadapnya.

Beberapa prestasi Faris di antaranya adalah menjadi finalis lomba lukis  DSGT  2024 yang diselenggarakan oleh PT Cordlife dan POTADS Jakarta. Pada kejuaraan tersebut ia berhasil memperoleh Juara Harapan.

Kemudian Faris juga mengikuti pameran lukisan hasil lomba DSGT 2024 yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Maypada, Jakarta. Pada even tersebut salah satu karyanya berhasil terjual dan dibeli oleh seorang kolektor.

Faris juga pernah mengikuti acara Festival Angklung Cihampelas di Kota Bandung yang diselenggarakan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)  Kota Bandung ke 214 pada 2024. Juga mengikuti “Festival Angklung dan Jaipong 2024” di D’ Botanical Bandung, serta “Festival Angklung”  dalam rangka Reject Virus dengan Update Imun  Cornerstone di Paskal Hypersquare.

Pria kreatif ini juga pernah berhasil menjadi finalis “Model  Fashion Duta Irsa 2024”. Juga tampil dalam event “Performansi Musik Djembe”  dalam rangka Reject Virus dengan Update Imun  Cornerstone di Paskal Hypersquare  dan main Djembe Bareng 2024  di Gedung Bandung Electronic Centre (BEC) Bandung yang diselenggarakan oleh Yan’s EduTainment. (Jumari Haryadi).

***

Judul: Faris Ramadhan, Down Syndrome yang Kreatif dan Sarat Prestasi
Penulis: Jumari Haryadi
Editor: JHK

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *