ArtikelBerita Jabar NewsOpiniSeni (Art)

Kebebasan Berekpresi di Bidang Seni Lukis

BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI – Artikel berjudul “Kebebasan Berekspresi di Bidang Seni Lukis” ini merupakan karya original dari Drs. Moh. Sobirin yang merupakan seorang seniman asal Kota Cirebon yang kini bermukim di Kabupaten Bandung Barat, mantan Wakil Ketua Forum Pelukis Cimahi (Forkis) dan kini aktif sebagai Pengurus Komunitas Seniman “Setapa (Seni Tatar Parahyangan).

Dalam dunia seni lukis, kita banyak diwarisi oleh pegiat seni rupa terdahulu yang telah mewarnai dan melahirkan berbagai macam jenis gaya sebagai jati dirinya yang sejati. Tentu hal ini merupakan suatu hasil kerja keras yang patut kita teladani.

Mereka itu tidak sekonyong-konyong langsung mendapatkan gagasan dalam melahirkan suatu gaya dalam karya lukisannya. Akan tetapi, melalui proses yang panjang dan berliku. Kegigihan dan semangat mereka dalam menjalani aktivitas berkaryanya selalu ada ketidakpuasan, sehingga berhasil menemukan suatu gaya yang menjadi jati dirinya dan akhirnya terus dikenang sampai sekarang.

Salah satu contoh yang dapat penulis sampaikan secara singkat adalah seniman maestro Affandi. Beliau berangkat dari melukis poster film di bioskop pada zamannya. Pada waktu itu poster dijadikan sebagai sarana promosi  untuk menjaring penonton agar memadati gedung bioskop.

Pelukis Affandi
Ilustrasi: Pelukis Affandi – (Sumber: tirto.id)

Melukis poster itu dikerjakan secara manual menggunakan cat khusus pada lembaran kain besar yang nantinya akan dipajang pada dinding gedung bioskop. Tujuannya agar masyarakat tertarik dengan film-film yang akan ditayangkanya.

Dengan penyajian gambar poster film yang bagus dan menarik perhatian, baik dari tokoh-tokoh pemeran film yang digambarkan secara persis atau pun penunjang lainnya, seperti warna yang cerah dan sebagainya.

Selain dikenal sebagai pelukis poster film bioskop, Affandi juga dikenal sebagai pelukis andal. Aktivitas melukisnya menggunakan media cat minyak di kanvas, menambah semaraknya dunia seni lukis Indonesia.

Poster film
Ilustrasi: Salah satu poster film yang dipajang di sebuah mobil truk kontainer – (Sumber: Bing Image Creator AI/BJN)

Dalam perjalanan berkaryanya, Affandi terinspirasi dengan gaya lukisan Vincent Van Gogh, pelukis berkebangsaan Belanda yang menganut aliran ekspresionisme. Affandi sangat menyenangi gaya tersebut dengan dalih bahwa seni adalah sesuatu yang keluar dari dirinya, bukan peniruan pada alam, yaitu merekam apa yang dilihatnya pada alam, lalu menuangkan kedalam bentuk bentuk lukisan menurut ingatannya sendiri.

Lukisan Affandi bergaya ekspresionisme
Ilustrasi: Salah satu lukisan Affandi beraliran ekspresionisme yang terinspirasi dari seniman kenamaan Belanda, Vincent Van Gogh – (Sumber: BJN)

Seni itu terlepas dari keterikatan teknik pada umumnya yang biasa kita lihat, seperti kesan ruang, dimensi, keseimbangan, dan sebagainya. Kebebasan yang tumbuh pada diri Affandi mampu menjadikannya sebagai seniman terkenal yang monumental.

Fokus yang akan penulis bahas dalam tulisan ini adalah masalah kebebasan berekpresi dalam seni lukis. Masalah ini merupakan sesuatu yang penting untuk dikemukakan karena saat ini banyak kita temukan pelukis yang enggan melukis secara realis sebagai pondasi untuk bereksplorasi dalam pembentukan jati diri pada karya lukisannya.

Sebenarnya pondasi menggeluti bentuk realis itu justru akan memudahkan pencarian dalam melahirkan gaya lukisan yang diinginkan. Jangan sampai hanya karena lemah dalam membuat karya lukisan secara realis sehingga akhirnya memilih membuat bentuk karya lukisa yang abstrak, ekspresif, kubisme, dan sebagainya.

Lukisan pemandangan
Ilusrasi: Salah satu contoh lukisan realis menggunakan cat air berupa landscape pemandangan alam Indonesia – (Sumber: Bing Image Creator AI/BJN)

Jadi pondasi melukis secara realis itu justru akan menguatkan perjalanan seorang perupa dalam kebebasan berkarya. Setidaknya sebelum perupa memilih berkarya dengan kebebasan berekspresi, dirinya telah menguasai ataupun setidaknya memahami teknik bentuk secara realis.

Kebebasan dalam mengungkapkan sesuatu bentuk dalam lukisan itu, tak luput dari pondasi membuat lukisan secara realis. Oleh karena itu sering kita temui karya  ekspresif, tapi cenderung tidak terkonsep secara benar, hingga terjadi visualisasi yang sulit kita pahami. Hal ini terjadi karena banyak terjadi kerancuan antara aksen, keharmonisan, komposisi, dan sebagainya.

penari balet
Ilusrasi: Salah satu contoh lukisan realis menggunakan cat air berupa figur seorang penari balet – (Sumber: Bing Image Creator AI/BJN)

Dalam mata kuliah yang diajarkan pada pendidikan tinggi seni rupa, tahapan awalnya adalah belajar melukis, baik melalui media kering ataupun basah untuk membentuk visual secara realis. Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan pelajaran atau bekal pengetahuan secara mendasar tentang hal-hal yang sifatnya realistik.

Pengetahuan visual secara realis inilah yang nantinya sebagai basic dalam mencari bentuk gaya sebagai kekhasan jati dirinya maka kuncinya adalah setidaknya kita menguasai basic dari bentuk visual secara realis, atau setidaknya mengenal visual realis tersebut.

Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah kita tidak bisa mengabaikan, menyepelekan ataupun menjauhi melukis secara realis karena melukis realis adalah basic utama dalam melangkah kepada kebebasan berekpresi. (Sobirin).

***

Judul: “Kebebasan Berekspresi di Bidang Seni Lukis”
Penulis: Drs. Moh. Sobirin
Editor: JHK

Sekilas tentang penulis

Drs. Moh. Sobirin dilahirkan di Kota Cirebon pada 6 Maret 1965. Pria beragama Islam yang kini menekuni profesi sebagai seniman ini tinggal di Jln. Terusan Spora No. 65, Kompleks Tani Mulya Indah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Pria lulusan S1 Jurusan Seni Murni FSRD-ITB tahun 1992 pernah bekerja sebagai seorang manajer desain di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung Barat.

Pengalaman Berpameran

1987 – Pameran Bersama Seni Grafis di Pusat Kebudayaan Indonesia – Perancis Kota Bandung
1988 – Pameran Bersama Seni Grafis di Pusat Kebudayaan Indonesia – Perancis Kota Bandung
1989 – Pameran Kelompok Grafis Bersemi di Goethoe Institute Kota Bandung
1989 – Pameran Kelompok Grafis Berseni di IKJ Jakarta

1991 – Pameran Seni Grafis dan Patung di Gedung Pusat Penelitian ITB Kota Bandung
1992 – Pameran Bersama Seniman Senior di Gedung Koperasi ITB Kota Bandung
1995 – Pameran Lukisan Tunggal di Gedung DPRD Kota Cirebon
1997 – Pameran Lukisan Tunggal di Topaz Galeria Hotel Kota Bandung

2010 – Pameran Bersama Forkis – Cimahi di Galeri Rapih Jl. Braga Kota Bandung
2018 – Pameran Bersama Forkis – Cimahi di Gedung Pusat Kebudayaan Jawa Barat Kota Bandung
2019 – Pameran Bersama Drawing Alumni FSRD ITB di Gedung Pusat Kebud. Jabar Kota Bandung
2019 – Pameran Integrated Art Alumni Seni Rupa ITB di Gedung Negara Kota Cirebon

2019 – Pameran Integrated Art Alumni Seni Rupa ITB di Gedung Negara Kota Bogor
2021 – Pameran Bersama Forkis di Gedung Historich Cimahi
2022 – Pameran Drawing Bersama di Bale Seni Barli Kab. Bandung Barat
2023 – Pameran Seni Lukis Bersama Di Bale Pare Kota Baru Parahyangan Kab. Bandung Barat

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *