Fundamental: Seni dan Desain
Berita Jabar News (BJN), Rubrik OPINI, Rabu (21/02/2024) – Artikel berjudul “Fundamental: Seni dan Desain“ ini merupakan karya Deden Maulana A., Drs., M.Ds., seorang dosen, praktisi seni rupa, dan Anggota Dewan Pakar Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC).
Seni (art) dan desain adalah elemen kreatif yang mendasar dalam proses desain grafis. Seni melibatkan ekspresi kreatif manusia melalui berbagai medium untuk menciptakan karya bernilai estetis. Di sisi lain, desain merupakan proses merencanakan dan membuat solusi visual atau fungsional dengan memanfaatkan elemen-elemen seperti warna, bentuk, dan ruang.
Dalam desain grafis, prinsip-prinsip fundamental seni dan desain, seperti proporsi, kontrast, dan tipografi, menjadi landasan utama. Menerapkan proporsi dan keseimbangan, memilih palet warna dengan bijak, serta menciptakan hirarki visual adalah langkah-langkah penting. Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini, desainer grafis dapat menciptakan karya yang efektif, estetis, dan memenuhi tujuan komunikatifnya dalam berbagai media.
Seni adalah ekspresi kreatif manusia yang melibatkan penggunaan keterampilan, imajinasi, dan kepekaan untuk menciptakan karya yang memiliki nilai estetis. Ini bisa mencakup berbagai medium, seperti lukisan, patung, musik, dan seni rupa, serta melibatkan perasaan, ide, atau pesan tertentu.
Desain (Design) adalah proses merencanakan dan membuat solusi visual atau fungsional untuk suatu tujuan tertentu. Ini mencakup pemilihan dan pengaturan elemen-elemen seperti warna, bentuk, ruang, dan tekstur untuk mencapai efek yang diinginkan.
Desain dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk desain grafis, industri, arsitektur, dan pengalaman pengguna. Desainer bertanggung jawab untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk atau karya yang efektif dan estetis.
Prinsip-prinsip seni dan desain yang mendasar sangat penting dalam desain grafis. Mereka menyediakan landasan yang kuat untuk merencanakan dan membuat rancangan yang efektif. Beberapa peran dan fungsi fundamental tersebut melibatkan:
Pertama, proporsi dan keseimbangan: Memastikan elemen-elemen dalam desain memiliki proporsi yang sesuai dan menciptakan keseimbangan visual yang menyenangkan.
Kedua, warna: Menggunakan warna dengan bijak untuk menciptakan mood dan menarik perhatian, serta memahami teori warna untuk harmoni visual.
Ketiga, kontras: Menciptakan perbedaan antara elemen-elemen dalam desain untuk menonjolkan informasi penting dan meningkatkan ketajaman visual.
Keempat, ruang negatif: Memanfaatkan ruang negatif dengan efektif untuk memberi napas pada desain dan meningkatkan keterbacaan.
Kelima, garis dan bentuk: Memahami bagaimana garis dan bentuk dapat membimbing mata pemirsa dan membangun struktur visual.
Keenam, tipografi: Pemilihan dan pengaturan huruf yang tepat untuk meningkatkan keterbacaan dan mengekspresikan karakter.
Ketujuh, hirarki visual: Menetapkan urutan prioritas dalam informasi dengan menggunakan ukuran, warna, dan posisi elemen.
Kedelapan, kohesivitas: Menciptakan kohesivitas antara elemen-elemen desain untuk memastikan kesatuan dan keterkaitan visual.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, desainer grafis dapat menciptakan karya yang tidak hanya estetis, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada pemirsa. (Deden Maulana).
***
Judul: Fundamental: Seni dan Desain
Penulis: Deden Maulana A., Drs., M.Ds.
Editor: JHK
Sumber: Artikel ini dengan judul yang sama telah terbit di situs Mozi Design Institute dan atas seizin penulisnya diterbitkan kembali di BERITA JABAR NEWS (BJN) untuk kepentingan ilmu pengetahuan.