Diduga Hilang Kendali, Begini Kronologi Kecelakaan Rombongan Peziarah di Bandung Barat
BERITA JABAR NEWS (BJN), Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/01/2024) – Kecelakaan tunggal yang melibatkan truk dan rombongan peziarah terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Jumat (26/01/2024) dini hari. Diduga kecelakaan tersebut disebabkan oleh kegagalan sistem rem truk. Dalam kecelakaan tersebut, truk yang membawa 27 penumpang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan lima orang tewas.
Insiden itu terjadi di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat sekitar pukul 01.00. Truk dengan plat nomor D 8304 WY dipandu oleh seorang pengemudi bernama Heri Sudrajat.
Truk tersebut sedang membawa rombongan peziarah dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang sedang pulang ke Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, tempat tinggal mereka. Namun, ketika mencapai lokasi kecelakaan di sebuah turunan curam, truk mengalami kejadian tragis.
Lima orang yang menjadi korban fatal dalam insiden tersebut adalah Uhin (28), Sifa Nuraeni (23), Lia (17), Ayim (50), dan Alif Alvian (17). Selain itu, 23 individu lainnya mengalami luka-luka, termasuk pengemudi truk.
Berdasarkan pantauan BJN pada Jumat siang, sejumlah 12 penumpang yang mengalami luka-luka sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, empat orang harus menjalani tindakan operasi karena mengalami pendarahan di otak.
Edwin menyampaikan bahwa lima orang telah dimintai keterangan mengenai kejadian tersebut. Menurut pengamatan saksi mata, truk kehilangan kendali saat melintasi jalan menurun yang minim pencahayaan karena tidak ada lampu penerangan di sekitarnya.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar itu juga menambahkan bahwa dugaan sementara rem truk tak berfungsi sehingga terjadi kecelakaan di Saguling.
”Kami telah menerjunkan tim ke lokasi kecelakaan untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Saksi yang dimintai keterangan adalah warga setempat yang menyelamatkan para korban,” ujar Edwin.
Dia juga mengajak masyarakat di Jawa Barat untuk tidak menggunakan truk sebagai sarana transportasi. Hal ini disebabkan oleh risiko tinggi terjadinya kecelakaan yang bisa berujung pada kehilangan nyawa.
Menurut Roland Sidabutar, Kepala Instalasi Gawat Darurat RSHS, dari total 12 korban kecelakaan yang diterima di RSHS, empat di antaranya telah dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara itu, delapan penumpang lainnya masih tetap dirawat di rumah sakit hingga saat ini.
”Mayoritas korban mengalami luka trauma di kepalanya. Kami akan melaksanakan operasi pada empat korban yang belum sadar karena mengalami pendarahan di otak,” pungkas Roland.
***
Judul : Diduga Hilang Kendali, Begini Kronologi Kecelakaan Rombongan Peziarah di Bandung Barat
Editor : RAT/BJN