Berita Jabar NewsBJNPerguruan Tinggi

Universitas Pamulang Kampus Serang Sukses Gelar Seminar Manajemen Keuangan yang Dihadiri Ribuan Peserta

BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kota Serang, Banten, Rabu (28/05/2025) – Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang sukses menggelar acara seminar nasional bertema “Peran Teknologi Finansial dalam Transformasi Profesi Keuangan” pada Rabu (28/05/2025). Acara tersebut berlangsung di Auditorium Unpam Kampus Serang, Gedung A lantai 1, Kota Serang, Provinsi Banten.

Seminar nasional yang diselenggarakan secara langsung (offline) dan juga secara daring (online) melalui live streaming YouTube tersebut dihadiri lebih dari  1.586  peserta yang terdiri dari kalangan akademisi, mahasiswa, dosen, dan peserta umum dari berbagai institusi dan  profesional keuangan, serta pelaku industri financial technology (fintech).

Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Unpam Kampus Serang tersebut menghadirkan pakar keuangan dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia sebagai narasumber. Tujuan seminar ini adalah untuk menggali peran strategis teknologi dalam mengubah lanskap pekerjaan di sektor keuangan, mulai dari akuntansi, perbankan, hingga manajemen risiko dan investasi di kalangan akademisi mahasiswa/i Manajemen Unpam Kampus Serang terkhusus untuk Manajemen di bidang Konsentrasi Keuangan.

Foto bersama para peserta seminar - (Sumber: panitia seminar)
Foto bersama para peserta seminar – (Sumber: panitia seminar)

Direktur Pascasarjana Universitas Pamulang Kampus Serang, Dr. Imam Sofi’i, S.Ag., S.E., M.Pd., yang berperan sebagai keynote speaker menyampaikan bahwa fintech di kalangan akademisi tidak hanya mempercepat proses transaksi keuangan, tetapi juga menuntut para profesional keuangan untuk meningkatkan kompetensi digital mereka.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Seminar, Indra Sulistiana, S.E., M.M., M.Ak. dalam sambutan laporannya menyatakan bahwa pihaknya merasa senang atas terselenggaranya acara tersebut, terutama karena telah berhasil menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten pada bisangnya.

“Kami sangat bersyukur karena seminar ini menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten di bidangnya: Claudia Hapsari Priyono, S.T dari Bank Indonesia dan Rizka Kardina Rachmat, S.E. dari Bursa Efek Indonesia,” ungkap Indra.

Menurut Indra, kehadiran dua narasumber tersebut telah memberikan insight dan pengetahuan praktis mengenai bagaimana financial technology (teknologi finansial) tidak hanya mengubah cara manusia melakukan transaksi keuangan, tetapi juga mengubah peran dan kompetensi yang dibutuhkan dalam profesi keuangan masa kini.

“Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkini mengenai perkembangan teknologi finansial (fintech) dan dampaknya terhadap dunia kerja, khususnya di bidang keuangan. Kami ingin mengajak mahasiswa, akademisi, dan praktisi untuk melihat peluang dan tantangan yang hadir seiring dengan transformasi digital dalam sektor keuangan,” tambah Indra.

Seminar ini dipandu oleh moderator dari dosen praktisi manajemen keuangan, Fanny Adinda Putri, S.Ak., M.M. Ia begitu piawai memandu acara tersebut sehingga mampu menggali informasi penting dari kedua narasumber hebat yang berasal dari Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia.

Claudia Hapsari Priyono, S.T dari Bank Indonesia dalam paparannya terkait inovasi dan perkembangan QRIS menjelaskan tentang inovasi yang terus berkembang pesat berbasis Consumer Centric, aplikasi AI dalam Biometric Payment hingga adopsi Kripto yang melesat, terutama oleh kalangan Gen Y dan Z.

Selain itu, kebijakan dan inovasi QRIS diarahkan sebagai entry point ke ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusi dan konektivitas. Menurut Claudia, BI telah melakukan soft launching QRIS Tap berbasis NFC pada 2 Agustus 2024 pada event FEKDI x KKI 2024 bersama perwakilan industri SP.

“Inovasi pembayaran ini dirancang dalam rangka fasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal untuk berbagai jenis pembayaran, antara lain transportasi dan ritel dengan efisiensi dan keamanan yang tinggi, serta QRIS Tap berbasis NFC juga menawarkan keunggulan dalam hal fleksibilitas dengan mendukung multi sumber dana, serta berbagai kanal pembayaran,” ungkap Claudia.

Narasumber dari BI tersebut menambahkan, inovasi  tersebut diimplementasikan bersinergi dengan pelaku industri. Profesi keuangan ke depan tidak bisa lagi hanya mengandalkan keahlian analisis konvensional.

“Keterampilan dalam data analytics, blockchain, hingga AI-based financial modeling kini menjadi kebutuhan utama,” pungkas Claudia.

Dalam paparannya, narasumber kedua dari Bursa Efek Indonesia, Rizka Kardina Rachmat, S.E. menjelaskan bahwa Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, surat utang (obligasi), reksa dana, dan berbagai instrument derivatif dari efek atau surat berharga.

“Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana (investor). Mengajak kaum muda untuk melek investasi di pasar modal seperti saham, obligasi reksa dana,” ujar Rizka.

Seminar ini ditutup dengan ajakan dari panitia kepada seluruh peserta untuk terus mengikuti perkembangan teknologi di bidang keuangan, serta menjadikannya sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap proses kerja.

Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan materi yang relevan dengan perkembangan industri saat ini, seminar ini diharapkan dapat mendorong lahirnya sumber daya manusia di bidang keuangan yang siap menghadapi tantangan era digital. (Sela Novitasari).

***

Judul: Universitas Pamulang Kampus Serang Sukses Gelar Seminar Manajemen Keuangan yang Dihadiri Ribuan Peserta
Kontributor: Sela Novitasari, S.E., M.M., dosen Prodi Manajemen Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang, Provinsi Banten
Editor: Jumari Haryadi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *