ArtikelBerita Jabar NewsSains

Soekarno Seamount Chain: Rangkaian Gunung Api Bawah Laut Ditemukan oleh Ekspedisi Jalacitra-II 2022 Pushidrosal.

BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik Sains – Dalam sebuah terobosan ilmiah yang luar biasa, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal), Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengumumkan penemuan fitur bawah laut yang menakjubkan di dasar Laut Banda. Fitur yang diberi nama Soekarno Seamount Chain ini merupakan rangkaian gunung bawah laut yang membentang sepanjang 193 kilometer, lebar 34 kilometer, dan memiliki tinggi relief mencapai 4.120 meter.

Nama Soekarno Seamount Chain disetujui oleh 12 anggota Komite Penamaan Fitur Bawah Laut (Sub-Committee on Undersea Feature NamesSCUFN) dalam Sidang Ke-36 SCUFN di Wolongong, Australia, pada 10 November 2023. Penamaan ini dilakukan sebagai penghargaan terhadap Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Nama Soekarno dipilih karena visi maritimnya yang kuat. Hal ini tercermin dalam deklarasinya tentang Hari Maritim Nasional yang jatuh pada 23 September.

Soekarno Seamount Chain
Lokasi rangkaian gunung bawah laut Soekarno Seamount Chain di dasar Laut Banda pada peta Indonesia -(Sumber: Gebco.net)

Rangkaian gunung bawah laut Soekarno Seamount Chain pertama kali ditemukan oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL pada 22 Juni 2022 selama Ekspedisi Jalacitra-II 2022 di Laut Banda. KRI Rigel-933 yang digunakan dalam ekspedisi tersebut berhasil mengumpulkan data batimetri laut dalam menggunakan teknologi multibeam echosounder kongsberg EM302 yang memberikan informasi mendetail tentang kedalaman dan topografi dasar laut di sekitar rangkaian gunung bawah laut ini.

Laksamana Madya TNI Nurhidayat
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menunjukkan lokasi rangkaian gunung bawah laut Soekarno Seamount Chain di dasar Laut Banda pada peta Indonesia di Markas Pushidrosal, Jakarta, Jumat (10/11/2023) – (Sumber: ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Rangkaian gunung bawah laut Soekarno Seamount Chain terdiri dari beberapa gunung, antara lain Tadu Seamount, Kadola Seamount, Skaro Kecil Seamount, Skaro Moromaho Seamount, Ina Lao Seamount, dan Kabaresy Seamount. Nama-nama ini dipilih dengan menghormati kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar Laut Banda, sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka.

Keberhasilan penemuan ini juga menjadikan Soekarno Seamount Chain tercatat dalam Peta Laut Indonesia (PLI) Nomor 490 dan PLI Nomor 367. Selain itu, pengakuan dari SCUFN juga membuat rangkaian gunung bawah laut ini secara resmi tercatat sebagai Soekarno Seamount Chain di database Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), serta peta dasar laut dan peta pelayaran dunia.

SCUFN merupakan bagian dari General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO) dan terdiri dari perwakilan dari Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO dan Organisasi Hidrografi Internasional (IHO). Tugas SCUFN adalah menginventarisasi, menyebarluaskan, menyiapkan, dan menjaga standarisasi penamaan fitur-fitur bawah laut secara internasional.

Pertemuan Ke-36 SCUFN di Australia
Pertemuan Ke-36 SCUFN di Australia dipimpin oleh Asisten Operasi Survei dan Pemetaan Danpushidrosal, Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin – (Sumber: Istimewa/BJN)

Delegasi Indonesia yang hadir dalam Pertemuan Ke-36 SCUFN di Australia dipimpin oleh Asisten Operasi Survei dan Pemetaan Danpushidrosal, Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin. Dalam pertemuan tersebut, Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin bertugas sebagai observer sesuai dengan perintah dari Danpushidrosal.

Delegasi Indonesia yang hadir dalam Pertemuan Ke-36 SCUFN di Australia
Foto bersama peserta acara pertemuan ke-36 Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN) di Australia – (Sumber: Istimewa/BJN)
Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN)
Foto bersama delegasi Indonesia dengan peserta laiannya dalam acara pertemuan ke-36 Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN) di Australia – (Sumber: Istimewa/BJN)

Dalam ekspedisi ini, Pushidrosal juga memiliki perwakilan di SCUFN yaitu Kolonel Laut (P) Dr. Oke Dwiyana yang menjadi anggota SCUFN periode 2023-2028. Anggota SCUFN memiliki kewenangan untuk menyetujui atau menolak usulan nama fitur bawah laut dari negara-negara lain.

Penemuan Soekarno Seamount Chain di dasar Laut Banda merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dan merupakan langkah maju dalam pemahaman kita tentang lautan dan bawah laut. Diharapkan penemuan ini akan mendorong lebih banyak penelitian dan eksplorasi di wilayah laut Indonesia dan menginspirasi upaya perlindungan dan pelestarian sumber daya laut yang kaya dan beragam. (Sumber: LK-Redaksi).

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *