Senyawa (Episode 5)
BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kolom SASTRA – Sebuah puisi berjudul “Senyawa (Episode 5)” ini merupakan bagian dari enam puisi berseri karya Qariru Aure (nama samaran), seorang pengarang wanita berasal dari Tasikmalaya, sebuah kota yang dijuluki sang Mutiara dari Priangan Timur.
Ra, 10 tahun sudah aku menghuni kota ini …
Aku mengelana dan memahat cerita diseluruh belahannya …
Dan kini tubuhku ambruk di sudut paling dekat denganmu …
Melepasmu meraih genggaman lain …
Tidakkah kau baca lagi kepakkan yang kita gurat? …
Ia akan hilang bersama unsur yang lepas dari ikatan …
Bagaimana kau menerjemahkan senyawa yang telah kita jaga? …
Ra, pada hari sayapku patah, dan engkau terbang menuju arah yang tak lagi sama …
Aku dipeluk ribuan hati yang ikut terluka …
Butuh berapa banyak doa lagi yang dipanjat untuk menjaga aku dan kamu tetap kita? …
Sementara aku merasa telah sampai di ujung segala nyeri …
Yang kau semaikan pada hari aku telah menutup puisi …
Ra, di jalan ini …
Aku masih memahat harap, meski harapan itu telah menusukku …
Percayaku masih terawat, meski ia terseret-seret menyeka perih yang lukanya entah di mana …
Puisiku kini meringkuk …
Mungkin ia pulang pada Maha Cinta …
***
Judul: Senyawa (Episode 5)
Pengarang: Qariru Aure
Editor: JHK
Lihat juga: Senyawa (Episode 1), Senyawa (Episode 2), Senyawa (Episode 3), dan Senyawa (Episode 4)