Hari Vegan Sedunia: Sejarah, Latar Belakang, dan Manfaatnya Bagi Kita
Berita Jabar News (BJN), Rubrik OPINI, Kota Bandung (01/10/2024) – Artikel berjudul “Hari Vegan Sedunia: Sejarah, Latar Belakang, dan Manfaatnya Bagi Kita“ merupakan karya Asep Arie Barajati, seorang penulis, pegiat seni dan budaya, kini tinggal di Kabupaten Bandung Barat.
Setiap 1 November, dunia menyambut sebuah hari yang mungkin terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, yaitu Hari Vegan Sedunia. Peringatan ini bukan hanya sekadar merayakan pola makan nabati, melainkan juga menjadi peringatan tentang cara hidup yang lebih ramah terhadap lingkungan, hewan, dan kesehatan kita.
Sejarah dan latar belakang lahirnya Hari Vegan Sedunia ini memiliki pesan yang mendalam dan merangkul keberagaman, serta membangun masa depan yang lebih lestari. Terlebih, dalam konteks Indonesia, di mana makanan nabati begitu banyak ragamnya sehingga Hari Vegan Sedunia bisa menjadi momen refleksi untuk meninjau kembali bagaimana cara kita menjaga bumi dan tubuh kita.
Awal Mula Hari Vegan Sedunia
Hari Vegan Sedunia berawal dari gerakan veganisme yang dirintis di Inggris pada 1944 oleh Donald Watson. Saat itu, ia dan sejumlah pengikutnya merasa bahwa vegetarianisme belum cukup dalam mempromosikan etika tanpa kekerasan terhadap hewan. Mereka lantas memilih jalur yang lebih jauh dengan tidak mengonsumsi segala bentuk produk hewani, termasuk susu, telur, dan bahan-bahan yang berasal dari hewan. Perkumpulan mereka bernama “Vegan Society” yang akhirnya mencetuskan istilah “vegan” dan mengusung filosofi hidup yang kini dikenal dengan istilah veganisme.
Pada 1994, tepat setengah abad setelah lahirnya perkumpulan “Vegan Society”, secara resmi Hari Vegan Sedunia diperingati sebagai kampanye global untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat pola hidup vegan. Kini, hari ini (Jumat, 1/10/2024) tidak hanya menjadi momen bagi para vegan untuk merayakan komitmen mereka, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap dampak positif dari pola hidup vegan.
Mengapa Veganisme?
Berbicara soal veganisme, ada tiga alasan utama yang mendasarinya, yaitu kesehatan, lingkungan, dan etika. Banyak studi menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat mengurangi risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.
Selain itu, dari sisi lingkungan, veganisme diyakini dapat menekan laju kerusakan ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan menghemat air secara signifikan. Tidak kalah penting, dari segi etika, veganisme mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain tanpa menyakiti atau mengeksploitasi mereka.
Namun, beralih menjadi vegan bukanlah perkara mudah, apalagi di Indonesia yang sudah terbiasa mengosumsi makanan dari unsur hewani. Menjadi vegan kerap dianggap “aneh” atau “tidak sesuai” dengan tradisi.
Perubahan itu kini secara perlahan mulai nampak. Banyak orang kini mulai mengurangi konsumsi daging dan beralih ke makanan nabati meski belum sepenuhnya vegan. Dari kedai makanan hingga restoran modern, kita dapat melihat pilihan vegan semakin banyak tersedia. Sebuah tanda bahwa masyarakat semakin sadar terhadap pilihan makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Manfaat Hari Vegan Sedunia bagi Kehidupan Sehari-Hari
Bagi bangsa Indonesia, memperingati Hari Vegan Sedunia adalah peluang untuk menggali kearifan lokal yang ternyata sejalan dengan filosofi veganisme. Banyak makanan tradisional kita yang berbasis nabati dan penuh gizi, seperti tempe, tahu, sayur lodeh, sayur kangkung, pecel, gado-gado, hingga karedok. Tanpa sadar, masyarakat Indonesia sebenarnya sudah akrab dengan makanan vegan.
Lebih dari sekadar merayakan makanan, Hari Vegan Sedunia mengingatkan kita agar mau selalu menjaga kelestarian alam. Beralih ke pola makan yang lebih banyak memanfaatkan hasil bumi bisa berdampak besar bagi lingkungan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mulai dengan hal sederhana, seperti mengurangi konsumsi daging seminggu sekali, menggunakan produk kecantikan yang ramah hewan, atau mendukung produk-produk lokal yang mempraktikkan prinsip berkelanjutan.
Manfaat dari langkah-langkah sederhana ini bisa terasa luas. Tidak hanya bagi kesehatan tubuh kita yang lebih bugar karena asupan nutrisi dari sayur dan buah lebih terjaga, tetapi juga bagi alam yang lebih lestari. Melalui Hari Vegan Sedunia, kita diajak untuk memikirkan ulang cara kita hidup dan memberi jejak positif bagi lingkungan.
***
Judul: Hari Vegan Sedunia: Sejarah, Latar Belakang, dan Manfaatnya Bagi Kita
Penulis: Asep Arie Barajati
Editor: JHK