BeritaBerita Jabar NewsBJNPerguruan Tinggi

FDKV Universitas Widyatama Sukses Gelar PkM di Desa Cikurubuk Kabupaten Sumedang dengan Fokus Membantu Pengembangan Label dan Kemasan Beras Organik

BERITA JABAR NEWS (BJN), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (19/08/2025) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Desain dan Komunikasi Visual Universitas Widyatama (FDKV UTama) yang diketuai oleh Drs. Budiman, M.M.Pd. sukses melaksanakan kegiatan di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PkM tersebut berlangsung selama empat bulan, yaitu sejak April–Juli 2025.

Menurut Budiman, para dosen yang terlibat dalam kegiatan PkM adalah Drs. Rudy Farid C. P., M.Ds.; Mario Rinaldi, S.ST., M.Sn.; Dr. Ijah Hadijah, S.Pd., M.Pd.; Annisa Bela Pertiwi, S.Pd., M.Pd., dan; Drs. Muhamad Firdaus Benyamin, M.Sn. Selain itu, terdapat lima mahasiswa yang turut dalam kegiatan PkM tersebut. Mereka adalah Helma Malini; Siti Fatimah Nursa’bani; Tri Hadianti; Auralia Fitriani, dan; Muhammad Farid.

Budiman mengatakan bahwa kegiatan PkM yang secara geografis berlokasi di kaki Gunung Tampomas (barat laut) tersebut diberi tajuk “Pengembangan Label dan Kemasan Beras Organik di Desa Cikurubuk untuk Meningkatkan Citra Produk”. Hal ini berkaitan dengan komoditi beras organik yang dihasilkan dari desa ini agar bisa memiliki daya saing di pasaran sehingga berimbas pada meningkatnya penjualan.

FDKV UTama
Proses pemotretan produk yang dilakukan oleh Tim PkM FDKV UTama – (Sumber: FDKV UTama)

Desa Cikurubuk merupakan salah satu daerah penghasil beras organik yang memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Namun, permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya daya tarik kemasan dan label produk sehingga citra produk kurang menonjol di mata konsumen.

Kemasan yang masih sederhana serta minimnya informasi mengenai keunggulan dan sertifikasi organik membuat daya saing produk ini rendah dibandingkan merek lain. Oleh karena itu, Tim PkM FDKV Utama berfokus pada pengembangan desain label dan kemasan yang lebih menarik, informatif, dan sesuai dengan standar pemasaran modern guna meningkatkan citra serta nilai jual beras organik dari Desa Cikurubuk.

Image produk yang dapat dipengaruhi oleh desain label dan kemasan merupakan  salah satu faktor yang dapat memengaruhi konsumen,” ungkap Budiman.

Ketua Tim PkM FDKV UTama di Desa Cikurubuk tersebut mengatakan bahwa tujuan penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui elemen desain label dan kemasan yang paling efektif untuk menarik perhatian konsumen terhadap beras organik di Desa Cikurubuk.

Kedua, untuk mengetahui pengaruh desain label dan kemasan terhadap citra produk beras organik dari Desa Cikurubuk di mata konsumen. Ketiga, untuk mengetahui desain label dan kemasan beras organik dapat meningkatkan minat beli dan daya saing produk di pasar lokal dan regional.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim PkM FDKV Utama menunjukkan bahwa desain label dan kemasan yang menekankan kualitas alami, kesehatan, dan keberlanjutan dapat meningkatkan citra produk sehingga mampu mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut.

“Diharapkan bahwa penelitian ini akan membantu produsen beras organik mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik melalui desain label dan kemasan. Pendekatan yang digunakan meliputi survei terhadap konsumen, analisis desain kemasan yang ada, serta pengujian preferensi visual dan informasi pada label,” ungkap Budiman.

Budiman menambahkan, penelitian ini menurutnya dilakukan untuk mengetahui elemen desain label dan kemasan yang efektif dalam menarik perhatian konsumen, serta pengaruhnya terhadap citra produk beras organik dari Desa Cikurubuk.

“Dengan menitikberatkan pada aspek kualitas alami, kesehatan, dan keberlanjutan, desain label dan kemasan dapat dikembangkan agar lebih informatif, menarik, dan sesuai dengan preferensi konsumen,” ujar Budiman.

Lebih lanjut Budiman menjelaskan bahwa metode yang diterapkan oleh Tim PkM FDKV Utama menggunakan pendekatan kualitatif dalam pengumpulan data dari berbagai sumber. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggali wawasan mendalam tentang persepsi masyarakat atau konsumen tentang beras organik dan kemasan yang ada saat ini.

“Penelitian ini merupakan jenis penelitian desain dan pengembangan yang berfokus pada pembuatan dan pengujian desain label dan kemasan produk serta mengevaluasi bagaimana hal ini berdampak pada pemahaman konsumen tentang produk dan keputusan pembelian mereka,” jelas Budiman.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa tahapan strategis untuk memecahkan permasalahan mitra terkait label dan kemasan beras organik. Pertama, dilakukan sosialisasi dan diskusi dengan mitra untuk mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi dalam desain label serta kemasan.

Desain Kemasan Kardus Beras Patani
Desain Kemasan Kardus Beras Patani – (Sumber: FDKV UTama)

Selanjutnya, pelatihan dan pendampingan diberikan kepada mitra dalam memahami pentingnya desain kemasan yang menarik, fungsional, dan sesuai dengan standar pasar. Proses ini melibatkan perancangan konsep desain yang meliputi elemen visual, pemilihan warna, font, serta informasi yang harus disertakan pada label.

Setelah konsep desain disusun, dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap desain label dan kemasan yang dihasilkan, termasuk aspek daya tarik, kenyamanan penggunaan, dan keberlanjutan bahan.

Terakhir, implementasi dan monitoring dilakukan dengan mengaplikasikan desain yang telah dikembangkan pada produk mitra serta mengevaluasi respons pasar untuk memastikan efektivitas pengembangan yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian Tim PkM FDKV Utama di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Budiman menjelaskan bahwa pengembangan label dan kemasan beras organik di Desa Cikurubuk terbukti memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan citra produk beras organik yang dihasilkan oleh petani setempat.

Desain Kemasan Beras Organik
Desain Kemasan Beras Organik – (Sumber: FDKV UTama)

“Dengan mengutamakan aspek desain yang menarik, informasi yang jelas dan edukatif, serta penggunaan bahan kemasan yang ramah lingkungan, produk beras organik dari Desa Cikurubuk memiliki potensi untuk menarik minat konsumen lebih luas dan memperkuat posisi produk tersebut di pasar,” ujar Budiman.

Selain itu, penerapan label dan kemasan yang sesuai standar juga dapat memberikan nilai tambah, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta mendukung keberlanjutan usaha pertanian organik di desa tersebut.

Pada kesempatan ini, Budiman atas nama  Tim PkM FDKV Utama juga mengucapkan terima kasih kepada LPPM Universitas Widyatama yang telah membantu dan memfasilitasi tim pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat.

“Terima kasih juga tim pengabdian masyarakat ucapkan kepada mitra pengabdian masyarakat yang sudah membantu terlaksananya pengabdian masyarakat,” pungkas Budiman. (JHK)

***

Judul: FDKV Universitas Widyatama Sukses Gelar PkM di Desa Cikurubuk  Kabupaten Sumedang dengan Fokus Membantu Pengembangan Label dan Kemasan Beras Organik
Jurnalis: JHK
Editor: Jumari Haryadi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *