ArtikelBerita Jabar NewsBJNOpini

Dari Iseng ke Serius: Menguak Rahasia Jadi Penulis yang Bukan Abal-abal

BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI, Rabu (19/11/2025) – Esai berjudul Dari Iseng ke Serius: Menguak Rahasia Jadi Penulis yang Bukan Abal-abalini adalah karya Didin Tulus yang merupakan seorang penulis/pengarang, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Mari kita jujur. Banyak dari kita punya mimpi rahasia untuk menjadi penulis. Bayangannya sih manis: duduk santai di kafe sambil mengetik pelan di laptop, lalu menghasilkan karya yang dibaca ribuan orang, dan hidup mapan dari royalti.

Begitu kita baru mau mulai menulis, tiba-tiba pikiran buntu. Layar kosong itu seperti musuh bebuyutan. Ide yang tadi berkelebat di kepala, tiba-tiba menguap begitu jari menyentuh keyboard. Akhirnya, kita pun menyimpulkan, “Ah, menulis memang bukan bakatku.”

KUNCI RAHASIA MENJADI PENULIS KREATIF DAN PROFESIONAL
Cover Buku “KUNCI RAHASIA MENJADI PENULIS KREATIF DAN PROFESIONAL” karya J. Haryadi – (Sumber: Didin/BJN)

Nah, jika kamu pernah mengalami fase “krisis kepercayaan diri” dalam menulis ini maka ada sebuah buku yang bisa menjadi penawar sekaligus peta penunjuk jalan: “KUNCI RAHASIA MENJADI PENULIS KREATIF DAN PROFESIONAL”.

Buku ini bukan buku motivasi biasa yang hanya berisi penyemangat kosong. Dari judulnya saja sudah tegas: ini untuk mereka yang serius. Penulis buku ini seolah-olah sedang menyaring di halaman pertama: “Yang iseng, silakan cari buku lain. Yang benar-benar mau berubah, mari masuk.”

Buku ini berhasil membedah dengan sangat baik akar masalah mengapa orang sulit menulis. Bukan sekadar soal teknik, tapi lebih pada mindset. Seperti yang diungkapkan di dalamnya, bagi yang sudah terbiasa, menulis adalah hal mudah. Bagi yang belum, ia menjadi monster menakutkan. Buku ini bertugas menjinakkan monster itu dengan menunjukkan bahwa menulis sebenarnya adalah kegiatan intelektual yang mengasyikkan, bukan siksaan.

Salah satu poin kuat yang diangkat adalah tentang manfaat menulis yang jauh melampaui urusan finansial. Dalam dunia yang serba instan ini, banyak orang menganggap menulis hanya membuang waktu jika tidak langsung menghasilkan uang, padahal buku ini mengingatkan kita bahwa dampak positif menulis itu sangat luas.

Bagi penulis sendiri, menulis adalah terapi, sarana mengklarifikasi pikiran, dan meninggalkan warisan ide. Bagi pembaca, sebuah tulisan bisa menjadi pencerahan, hiburan, atau pemantik perubahan hidup.

Berdasarkan pengalaman nyata mengelola komunitas penulis, penulis buku ini paham betul keluhan dan kebingungan calon penulis. Mimpi itu ada, tapi jalan menujunya gelap. Buku ini kemudian menjadi semacam senter terang. Ia tidak hanya berkata, “Kamu harus menulis setiap hari,” tetapi memberikan kunci rahasia—seperangkat alat praktis—untuk membuka kunci kreativitas dan profesionalisme.

Apa saja kunci rahasia itu? Di sini penulis buku berperan sebagai mentor yang sabar. Mulai dari cara menemukan ide yang seolah tak pernah habis, teknik membangun disiplin menulis layaknya penulis profesional, mengasah gaya bahasa, hingga yang tak kalah penting: mentalitas seorang penulis sejati.

Buku ini menekankan bahwa menjadi penulis profesional bukan hanya tentang bisa menghasilkan tulisan, tetapi tentang konsistensi, etika, dan komitmen pada kualitas. Namun, ada satu peringatan keras yang disampaikan dengan gamblang: “teori dalam buku ini harus dipraktikkan”. Ini bukan mantra ajaib yang bisa bekerja dalam satu malam. Buku ini adalah panduan lengkap, tetapi mesinnya adalah diri kita sendiri. Ia memberikan peta, tetapi kita yang harus melangkah.

Jadi, jika kamu adalah salah satu dari mereka yang bermimpi menjadi penulis dan siap untuk beralih dari fase “iseng” ke fase “serius”, buku ini adalah investasi terbaik. Ia akan membimbingmu langkah demi langkah, memecah proses menulis yang rumit menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dicerna dan diterapkan.

Siapapun yang serius dan mau memahami isi buku ini, lalu disiplin mempraktikkannya, saya yakin dalam waktu singkat bisa menjadi penulis profesional, bukan sekadar penulis abal-abal. So, siapkah kamu membuka kunci rahasia itu? (Didin Tulus).

***

Judul: Dari Iseng ke Serius: Menguak Rahasia Jadi Penulis yang Bukan Abal-abal
Penulis: Didin Tulus, sang Petualang Pameran Buku
Editor: JHK

Sekilas Info Penulis

Didin Tulus lahir di Bandung pada 14 Maret 1977. Ia menghabiskan masa kecilnya di Pangandaran, tempat ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA YAS Bandung.

Didin Tulus
Didin TUlus, penulis dan pegiat literasi – (Sumber: BJN)

Setelah lulus SMA, Didin Tulus melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Fakultas Hukum. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, jurusan Seni Rupa.

Aktifitas dan Karir

Didin Tulus memiliki pengalaman yang luas di bidang penerbitan dan kesenian. Ia pernah menjadi marketing pameran di berbagai penerbit dan mengikuti pameran dari kota ke kota selama berbulan-bulan. Saat ini, ia bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan independen.

Pengalaman Internasional

Didin Tulus beberapa kali diundang ke Kuala Lumpur untuk urusan penerbitan, pembacaan sastra, dan puisi. Pengalaman ini memperluas wawasannya dan membuka peluang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan komunitas sastra internasional.

Kegiatan Saat Ini

Saat ini, Didin Tulus tinggal di kota Cimahi dan aktif dalam membangun literasi di kotanya. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan sastra.

Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Didin Tulus telah membuktikan dirinya sebagai seorang yang berdedikasi dan berprestasi di bidang kesenian dan penerbitan.

***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *