Mengenang Jalan Bareng ke Sekolah Bersama Tuti
BERITA JABAR NEWS (BJN), Sabtu (18/01/2025) ─ Artikel berjudul “Mengenang Jalan Bareng Bersama Tuti” ini merupakan sebuah memoar karya Hj. Siti Novianti, Amd.Ak., S.A.B., alumni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Kalau mengingat masa-masa kita sekolah di SD dulu, rasanya indah sekali, walau sudah banyak kenangan yang mulai hilang dari ingatan. Usia lanjut membuat memori ini sudah mulai berat untuk menarik kembali kisah lama yang dulu pernah bersemayam dalam pikiranku.
Sebenarnya aku pernah menulis kenangan masa-sama di SD dulu sekitar tahun 2019 atau 2020. Banyak cerita masa lalu yang sempat kutulis, tapi belum kurangkum dalam catatan khusus. Aku kembali teringat dengan catatanku dulu ketika kita membahas tentang rencana menulis buku kenangan di Grup WhatsApp ini. Ya, seperti yang kita bahas dalam Grup Alumni SDN 14 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Aku baru ingat, dulu kita punya teman SD namanya Tuti. Waktu itu dia termasuk anak bongsor, badannya besar dibandingkan teman-teman kita yang lain. Ia berasal dari suku Jawa, rumahnya di daerah Pasar Lama, kalau tidak salah di Gang Rawaweh.
Kami sering bertemu ketika aku sedang berjalan pas di pertigaan jalan dekat Biokop Garuda. Saat itu dia berjalan dari arah SMPN 1 Kotabumi menuju ke arah Selatan melewati rumah teman kita, Neliawati.
Kemudian aku dan Tuti mulai berjalan bersama dari pertigaan Jalan Garuda melewati Kantor Departemen Pertanian (Sekarang namanya jadi Kementerian Pertanian) yang terletak di sebelah kiri jalan, sedangkan sebelah kanannya ada Rumah Dinas Komandan Polres (Danres) Lampung Utara (Kalau sekarang Kapolres) dan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kami belok kanan, lalu terus berjalan belok kiri melewati SDN 9 Kotabumi dan masuk halamannya karena saat itu persis di sebelah kanan SDN 9 tersebut ada jalan tembus menuju ke Depan Rumah Sakit Umum lama.
Aku dan Tuti sering main dulu di depan SDN 9 Kotabumi karena di sana banyak jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima. Mengapa kami main dulu, baru ke sekolah? Karena saat itu kita kan sekolahnya masuk jam 10 pagi, sedangkan kami datang kepagian sehingga kami manfaatkan dulu dengan bermain di sana.
Waktu itu aku dan Tuti membeli buah rambutan. Di sana Tuti ini pernah bawa uang banyak. Pas kebetulan lagi musim rambutan. Dia orangnya sangat baik. Waktu itu aku dibelikannya seikat buah rambutan, lalu kami masukkan ke dalam tas.
Sampai sekolah, rambutan yang tadi kami simpan di dalam tas, lalu kami keluarkan dan disimpan dalam laci meja belajar. Buah rambutan itu kami makan lagi pas waktu jam istirahat. Wah, kami senang banget saat itu bisa makan saat jam istirahat.
Sebenarnya aku dan Tuti tidak duduk sebangku. Kursi kami saling berjauhan. Anehnya, kalau di sekolah, justru kami jarang sekali ngobrol bareng.
Seingatku, teman yang lain seperti Novi, Neli, Neti, dan Maya duduknya di depan dan saling berdekatan. Mereka ini terlihat sering berkelompok. Sementara itu ada temanku lainnya yaitu Maria, Nurita, dan beberapa teman lainnya (aku sudah lupa nama-nama mereka) duduknya di agak belakang kami.
Ada lagi teman SD kita namanya Atini, badannya juga bongsor seperti Tuti. Rambutnya panjang dan selalu dikucir. Orangnya agak pendiam dan jarang ngobrol dengan teman-teman lainnya. Dia terlihat lebih tinggi dari kami. Aku jarang ngobrol sama Atini, tapi aku yakin dia masih mengingatku.
***
Judul: Mengenang Jalan Bareng Bersama Tuti
Penulis: Hj. Siti Novianti, Amd.Ak., S.A.B.
Editor: Jumari Haryadi