ArtikelBerita Jabar NewsBJNOpini

Catatan untuk Dani Bastiani: Tengah Hari di Cimahi, Kota yang Sunyi

BERITA JABAR NEWS (BJN)Rubrik SASTRA, Rabu (08/01/2025) – Artikel berjudul “Catatan untuk Dani Bastiani: Tengah Hari di Cimahi, Kota yang Sunyiini adalah sebuah esai karya Didin Kamayana Tulus yang merupakan seorang penulis, penggiat buku, dan kini tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Ini tengah hari di Kota Cimahi, tetapi entah mengapa matahari terasa redup, seperti enggan menyala sepenuhnya. Bukan karena hujan yang tumpah dari langit, bukan pula karena awan berat yang turun perlahan. Rasanya, keheningan ini muncul dari mimpi-mimpi yang patah dan berantakan, berserakan di jalanan kota yang sepi.

Didin Tulus
Didin Kamayana Tulus, Penggiat Buku tinggal di Kota Cimahi – (Sumber: Didin KT/BJN)

Di sudut-sudut gelap, para lelaki meminjamkan cintanya pada sesloki wiski. Bukan karena patah hati, bukan pula karena rasa sakit yang tak tertahankan. Mereka hanya ingin menenggelamkan diri dari keheningan yang menyeruak, dari ribuan sunyi yang merayap tanpa henti.

Sementara itu, para perempuan terlihat sibuk dengan luka-luka mereka sendiri. Mereka mencabik hati dengan mengaduk genangan hujan, genangan yang penuh dengan serpihan kenangan. Lalu, anehnya, mereka menghangatkan luka itu, menyajikannya sebagai sarapan, seperti sesuatu yang tak ingin dilupakan.

Kota ini mendadak kehilangan suara. Kata-kata yang biasanya berdesakan seperti hilang, lenyap ditelan keheningan. Mulut-mulut terkunci, terdiam di sudut perempatan jalan. Bahkan, lampu merah yang biasanya menjadi penjaga ketertiban, kini berubah semuanya menjadi hijau. Seolah-olah, dalam diam, kota ini mencoba membuat warganya tertawa kembali, membiarkan cinta bertabrakan dalam hiruk pikuk tanpa arah.

Namun, tak perlu dipermasalahkan. Kalaupun kota ini tenggelam oleh lautan yang mengamuk atau sungai-sungai yang naik darah, barangkali tak ada yang bisa dilakukan. Air tak pernah bertanya, apakah cinta masih tinggal di hati kota ini. Tak ada yang bertanya, tak ada yang tahu.

Cimahi di tengah hari ini seperti kota yang lupa pada dirinya sendiri. Di antara mimpi yang patah dan sunyi yang tak terbendung, ada kehangatan yang nyaris punah, tersisa hanya dalam hati mereka yang masih mau percaya.

***

Judul: Catatan untuk Dani Bastiani: Tengah Hari di Cimahi, Kota yang Sunyi
Penulis: Didin Kamayana Tulus
Editor: Jumari Haryadi

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *