ArtikelBerita Jabar NewsOpini

Memadukan Kebangkitan dengan Pendekatan Modern

BERITA JABAR NEWS (BJN), Rubrik OPINI, Bandung, 20 Mei 2024 – Artikel bertajuk “Memadukan Kebangkitan dengan Pendekatan Modern” ini adalah karya tulis Febri Satria Yazid, seorang pengusaha, penulis, dan pemerhati sosial yang tinggal di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Hari ini  20 Mei 2024, bangsa Indonesia memperingati hari Kebangkitan Nasional ke 116.  Hari Kebangkitan Nasional adalah peringatan kelahiran Boedi Oetomo yang merupakan organisasi pemuda pertama di Indonesia.

Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA). Organisasi ini berperan penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan di kalangan pemuda Indonesia.

Pada masa itu, Boedi Oetomo menjadi simbol perjuangan dan kebangkitan pemuda Indonesia. Organisasi ini berhasil menghimpun pemuda-pemuda dari berbagai latar belakang etnis dan budaya untuk di negeri ini untuk bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa.

Dr. Soetomo
Dr. Soetomo, tokoh pendiri organisasi “Boedi Oetomo” yang didirikan pada 20 Mei 1908 – (Sumber: Pinterest.com)

Organisasi pemuda itu memfokuskan diri pada peningkatan pendidikan, pengembangan budaya, dan advokasi terhadap isu-isu sosial dan politik yang dihadapi oleh rakyat Indonesia saat itu. Perjuangan yang tidak sia-sia hingga mencapai puncaknya ketika Proklamasi dibacakan oleh bapak Proklamator kita Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Sekarang, lebih dari seabad kemudian, generasi pemuda Indonesia telah berubah secara signifikan, dengan Gen Z yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an menjadi generasi terbaru yang menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

Gen Z yang akan berperan aktif di saat berada pada Indonesia Emas pada 2045 yang akan datang. Ketika itu Indonesia telah memiliki empat pilar utama, yaitu: sumber daya manusia unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial, tepat Indonesia berusia 100 tahun sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Gen Z yang  tumbuh besar dengan teknologi digital, internet, dan media sosial. Informasi dan komunikasi terjadi dengan cepat, cenderung kritis terhadap isu-isu sosial dan politik, serta kreatif dalam mengekspresikan diri melalui berbagai platform digital. Generasi ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan dan sosial, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia. Mereka memiliki pandangan yang lebih global karena mudahnya akses informasi dan komunikasi internasional.

Agar segala ciri-ciri yang diungkapkan tentang keunggulan Gen Z tersebut dapat dimaksimalkan pencapaiannya maka peran orang tua dalam mempersiapkan Gen Z di tengah kebangkitan dan dinamika Gen Z, sangat penting dalam membimbing dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa depan yang kompleks dan penuh tantangan.

Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat, serta memberikan dorongan untuk terus belajar dan berkembang serta memfasilitasi perangkat untuk dapat belajar maksimal di tengah persaingan yang telah mengglobal, dunia yang tanpa batas. Selain mempersiapkan sarana dan prasarana agar bisa belajar dan berkembang dengan baik, orang tua  harus bisa menjadi teladan dalam hal integritas, kerja keras, dan tanggung jawab karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka.

Perjuangan bangsa Indonesia
ILustrasi: Lahirnya Boedi Oetomo membuat bangsa Indonesia sadar dan bersatu padu berjuang untuk melawan penjajahan – (Sumber: Bing Image Creator AI/Dall-E)

Sebagai perwujudan tanggung jawab, orang tua perlu mendukung minat dan bakat anak-anak mereka, membantu anak-anak menemukan passion dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk masa depan. Orang tua  harus menciptakan lingkungan komunikasi yang terbuka, di mana anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan, ide, dan masalah mereka.

Hal yang tidak kalah penting yang perlu diajarkan orang tua yaitu tentang ketangguhan dalam  menghadapi kegagalan dan tantangan dengan sikap yang positif dan ketangguhan mental adalah keterampilan yang sangat berharga, meramu jiwa dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritual.

Sejarah Boedi Oetomo mengingatkan kita akan pentingnya peran pemuda dalam kebangkitan bangsa. Saat ini, Gen Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat dengan dukungan dan bimbingan dari keluarga.

Dengan memadukan semangat perjuangan yang diwariskan oleh Boedi Oetomo dan pendekatan modern yang relevan untuk Gen Z, bangsa Indonesia dapat terus maju dan berkembang menuju masa depan yang lebih cerah dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai sejarah, serta kemampuan untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam konteks zaman sekarang.

Melalui pendidikan dan pemahaman sejarah, perlu ditekankan pentingnya sejarah nasional dengan metode pengajaran yang menarik, seperti storytelling, drama, dan penggunaan multimedia. Menggunakan Boedi Oetomo sebagai studi kasus untuk mengajarkan nilai-nilai persatuan, kerja keras, dan nasionalisme.

Mengembangkan platform e-learning yang interaktif tentang sejarah Indonesia dan nilai-nilai perjuangan. Pembinaan karakter dan kepemimpinan dengan menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan yang menggabungkan nilai-nilai sejarah dengan keterampilan modern seperti public speaking, manajemen proyek, dan kerja tim.

Boedi Oetomo
Ilustrasi: Boedi Petomo memfokuskan diri pada peningkatan pendidikan, pengembangan budaya, dan advokasi terhadap isu-isu sosial dan politik yang dihadapi oleh rakyat Indonesia saat itu – (Sumber: Bing Image Creator AI/Dall-E)

Membentuk komunitas pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan nasional, mirip dengan konsep Boedi Oetomo, tetapi disesuaikan dengan konteks masa kini. Partisipasi dalam kegiatan sosial dan komunitas berupa inisiatif sosial berbasis komunitas yang mendorong pemuda untuk terlibat dalam proyek sosial di lingkungan mereka, seperti program literasi, kebersihan lingkungan, dan bantuan kemanusiaan.

Dengan teknologi dan media digital kita dapat  membuat konten kreatif di media sosial yang mengangkat kisah perjuangan Boedi Oetomo, dikemas dalam bentuk video pendek, info grafis, dan artikel yang menarik bagi Gen Z.

Kolaborasi antar generasi diperlukan, bisa dengan mengadakan proyek yang melibatkan berbagai generasi, di mana pemuda dapat belajar langsung dari pengalaman para senior yang memiliki semangat perjuangan.

Pengembangan kreativitas dan inovasi dengan menyelenggarakan kompetisi inovasi yang mengajak pemuda untuk menciptakan solusi kreatif bagi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Festival budaya dan teknologi melalui kegiatan festival yang menggabungkan unsur budaya tradisional dengan teknologi modern, menunjukkan bagaimana nilai-nilai lama bisa hidup berdampingan dengan inovasi baru.

pelajar zaman dulu
Ilustrasi: Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) – (Sumber: Bing Image Creator AI/Dall-E)

Dukungan keluarga berupa dialog yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme, mengenai pentingnya sejarah nasional dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diperlukan.

Orang tua  dapat menjadi teladan dalam hal menghargai sejarah dan budaya, serta menunjukkan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan modern melalui tindakan nyata dan dukungan terhadap minat anak-anak mereka.

Penerapan nilai-nilai universal yang mengajarkan pentingnya integritas dan etika dalam setiap tindakan, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sosial. Mendorong semangat kerja sama dan gotong royong dalam berbagai kegiatan, baik di lingkungan sekolah, komunitas, maupun keluarga.

Memadukan semangat perjuangan Boedi Oetomo dengan pendekatan modern untuk Gen Z dalam  menjaga keseimbangan antara menghargai nilai-nilai sejarah dan mengadaptasi pendekatan baru yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik generasi saat ini.

Dengan metode yang tepat, generasi muda dapat belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik, tetap berakar pada nilai-nilai luhur sambil bergerak maju dengan inovasi dan kreativitas merupakan cara yang tepat dalam meraih dan mewujudkan Indonesia Emas, berpacu dengan waktu yang tersisa hanya 21 tahun lagi.

Gen Z sebagai tulang punggung yang akan menggerakkan berbagai aspek pembangunan menuju visi tersebut. Melalui pendidikan yang tepat, dukungan terhadap inovasi, kepemimpinan yang kuat, partisipasi sosial yang aktif, serta kesehatan dan kesejahteraan yang baik, Gen Z akan memainkan peran kunci dalam mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur pada tahun 2045. (Febri S.Y.).

***

Judul: Memadukan Kebangkitan dengan Pendekatan Modern
Penulis: Febri Satria Yazid, pemerhati sosial.
Editor: JHK

Catatan:

Tulisan berjudul “Memadukan Kebangkitan dengan Pendekatan Modern” ini  bisa juga Anda baca di blog pribadi penulisnya Febrisatriayazid.blogspot.comdan atas seizin penulis diterbitkan kembali di BERITA JABAR NEWS (BJN).

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *