Puisi “Koruptor”
BERITA JABAR NEWS (BJN) – Kolom SASTRA – Sebuah puisi berjudul “Koruptor” ini merupakan hasil karya Pulo Lasman Simanjuntak, seorang penyair produktif. Saat ini penulis berdarah Batak ini tinggal di Kota Tangerang Selatan, Jawa Barat.
Ratusan tikus …
Berbulu hitam kejang …
Menyerbu rumah kelam …
Sepasang pengantin tua …
Jadi ketakutan …
Mencium racun …
Dari kerakusan …
Para hamba uang …
Benci kepada persungutan …
Setiap jelang malam …
Lantaran kebosanan …
Memunguti mata uang haram …
Dollar atau rupiah …
Terbungkus di brankas …
Tata niaga timah …
Tak berbekas …
Dalam lobang tikus hitam …
Tanah paling dalam …
Digali nafsu terus menerus …
Mencari butiran batu permata zamrud …
Mau dikorup jadi mangsa setan paling mengerikan …
Tubuh koruptor …
Seharusnya memang …
Disemen beton …
Dimiskinkan tanpa kuburan …
Ataukah ditembak dari jarak dekat kepala …
Ditonton pada lapangan sampah membusuk …
Digelar karpet merah …
Paling memalukan …
Betapa rakusnya …
Tikus berbulu hitam …
Baunya dimuntahkan …
Dalam doa koruptor …
Selalu menyebut nama dewa …
Berhala pada kekayaan …
Rajin merayap-rayap …
Makan harta …
Rakyat jelata …
Di pinggiran jalan …
Orang miskin …
Menadahkan tangan …
Minta makan …
Dihirupnya triliunan …
Bintang-bintang bertaburan …
Penjara dijadikan istana …
Tanpa kepanasan …
Anak dan tujuh ratus isteri …
Masih doyan menghitung …
Bunga bank takkan kehabisan …
Oleh kejahatan rumah mewah …
Mobil terbang sampai gaun busana milik para budak mode …
Di bawah tanah rumah pinggiran kota …
Penuh batangan emas murni meneteskan air mata darah …
Terakhir kali …
Harus dibedil …
Senjata tajam …
Hukuman mati …
Tak berkesudahan …
***
Judul: Koruptor
Pengarang: Pulo Lasman Simanjuntak
Editor: JHK
Sekilas tentang Penyair
Penyair bernama lengkap Pulo Lasman Simanjuntak ini dilahirkan di Kota Surabaya pada 20 Juni 1961. Pendidikan tingginya ia tempuh di Sekolah Tinggi Publisistik (STP), Jakarta.
Selain aktif sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), Pulo Lasman Simanjuntak juga aktif diberbagai organisasi/komunitas sastra, di antaranya sebagai anggota Sastra ASEAN, Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Bengkel Deklamasi Jakarta (BDJ), Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, dan lain-lain.
Tonggak bersejarah bagi Pulo Lasman Simanjuntak adalah ketika ia pertama kali menulis puisi berjudul “Ibunda”dan dimuat di Harian Umum KOMPAS pada Juli 1977. Peristiwa ini membuatnya semakin bersemangat dalam berkarya.
Pada periode 1980-2022 beberapa karya sastranya mulai diterbitkan di Majalah Keluarga, Dewi, Nova, Monalisa, Majalah Mahkota, Harian Umum Merdeka, Suara Karya, Jayakarta, Berita Yudha, Media Indonesia, Harian Sore Terbit, Harian Umum Seputar Indonesia (Sindo), dan puluhan media lainnya.
Penyair yang namanya pernah masuk dalam buku “Apa & Siapa Penyair Indonesia ” dan buku “Leksikon Sastra Indonesia” ini pernah menerbitkan buku kumpulan karya sastranya, di antaranya buku berjudul “Traumatik”(1997), “Kalah atau Menang” (1997), “Taman Getsemani”(2016), “Bercumbu Dengan Hujan ” (2021), “Tidur Di Ranjang Petir” (2021), ”Mata Elang Menabrak Karang” (2021), dan “Rumah Terbelah Dua ” (2021).
Selain itu,penyair yang mempunyai motto “Menulis Puisi Memang Tak Pernah Mati” ini, beberapa puisinya juga telah terhimpun dalam 26 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia lainnya.
Penyair Pulo Lasman Simanjuntak kini bermukim di Perum Pamulang Permai I, Jln.Bougenville 5 Blok A42 No.8, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Ia bisa dihubungi melalui WhatsApp (WA): 0856-1827-332.
***