Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama Laksanakan Pelatihan Mobile Videografi di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat
Berita Jabar News (BJN), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (08/02/2024) – Program Studi Multimedia Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama (FDKV UTama) mengadakan Pelatihan Mobile Videografi kepada masyarakat dan calon pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk pengembangan media promosi potensi wisata di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (07/02/2024) pagi kemarin.
Pelatihan ini merupakan perwujudan dari Tridarma Perguruan Tinggi, berupa Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh para dosen Program Studi Multimedia berkolaborasi dengan Desa Karyawangi, Yayasan Puter Indonesia, Javan Hawk Eagle Trail, Action on Porverty, dan US Forest Service dalam membangun ekosistem Karyawangi dalam pengembangan Ecotourism.
Sejumlah 20 peserta dari Desa Karyawangi hadir sebagai perwakilan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata berbasis alam. Luas wilayah d Desa Karyawangi ini sekitar 2.552 hektar, sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perkebunan dan perhutani. Total penduduk Desa Karyawangi berjumlah 8.555 orang. Desa ini juga berbatasan langsung dengan desa dan kabupaten lain.
Wisata berbasis alam Desa Karyawangi merupakan pemanfaatan potensi melalui Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah. Potensi agrowisata untuk lahan sayuran, bunga potong, peternakan sapi perah, seni budaya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan wisata pabrik teh peninggalan penjajahan Belanda.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah Pasal No. 1 menyebutkan, “Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.”
Dasar pengembangan wisata ini dapat dilaksanakan di Desa Karyawangi melalui kerja sama dengan Yayasan Puter Indonesia dan FDKV UTama, serta mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Nadia Febrianti Perwakilan dari Yayasan Puter Indonesia, menyampaikan bahwa Yayasan Puter Indonesia berkerja sama dengan desa-desa di Indonesia untuk mengembangkan Kelompok Pecinta Lingkungan Hidup (KPLH) di daerah, seperti di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Organisasi nirlaba ini juga membantu pengelolaan jalur pendakian via Tapak Gerot di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut dan pemberdayaan masyarakat di sekitar Balai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS).
“Saya bergabung dalam program Javan Hawk Eagle Trail (JHET). Ini merupakan titik masuk antara penggiat alam, penggiat lingkungaan, serta pemberdayaan masyarakat secara luas. Salah satu peran masyarakat adalah melalui komunitas trail running dan hiking karena dalam setiap individu yang berlari di wilayah Elang Jawa secara langsung akan berkontribusi terhadap pelestarian Elang Jawa,” ujar Nadia, salah seorang peserta pelatihan mewakili JHET.
JHET juga hadir di Desa Karyawangi, khususnya di daerah Wisata Alam Sukawarna untuk melakukan program yaitu Manajemen Wisata Berbasis Komunitas dan Program Hutan Desa. Untuk mengembangkan ini lebih lanjut, media promosi berupa video dan postingan media sosial perlu dilakukan oleh masyarakat Desa Karyawangi sendiri.
Dosen dan mahasiswa Program Studi Multimedia FDKV UTama hadir memberikan solusi berkerja sama dengan Yayasan Puter Indonesia mengadakan pelatihan videografi berbasis gawai (handphone) untuk Pengurus Kelompok Sadar Wisata Desa Karyawangi.
Asep Deni Iskandar, M.Sn atau sering disapa Ade memberikan pandangan baru pada sejumlah ibu-ibu PKK, anggota karang taruna, dan sejumlah perangkat desa untuk membangun kesadaran promosi wisata sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat yang tinggal di Desa Karyawangi.
“Masyarakat tidak hanya merasakan kemacetan akibat membludaknya wisatawan dan tidak hanya sebagai penonton, tetapi harus menjadi pelaku dalam usaha dalam mengembangkan potensi wisata yang begitu besar. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi akan berkelanjutan,” tutur Ade.
Menurut Ade, seluruh peserta yang hadir bisa berkumpul kembali untuk sama-sama memetakan potensi destinasi wisata yang ada disini dan bersama-sama ikut mempromosikan wisata kepada orang lain.
“Media promosi dapat dilakukan dengan berbagai media dengan konten yang dibuat dengan kamera video dari gawai. Media lainnya melalui pembuatan web dan aplikasi yang pengelolaannya dilakukan oleh pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” tambah Ade.
Pada kesempatan tersebut Program Studi Multimedia FDKV UTama memberikan tiga pemaparan yaitu “Sosialisasi Membangun Desa Wisata Karyawangi” yang disampaikan oleh Asep Deni Iskandar, M.Sn., “Pengenalan Dasar Videografi dan Teknik Dasar Membuat Video” oleh Agus Hakim S.Sn., M.Sn., dan “Pengenalan Cara Membuat Video Promosi Produk dengan Menggunakan Gawai (Handphone) dan Praktik” oleh I Gede Nyoman Wisnu Satyadharma, S.T., M.Sn.
Seluruh peserta diberikan tuntunan lengkap bagaimana cara membuat video. Hal tersebut dicontohkan dengan cara membuat video produk dari minuman jamu buatan sendiri. Mereka kemudian membuat video singkat dengan aplikasi Cap Cut. Sejumlah ibu PKK berhasil membuat video mengenai kegiatan Posyandu di pagi hari.
“Hari ini kegiatannya dimulai dari kegiatan posyandu, pemberian vitamin A dan obat cacing. Dilanjut dengan pelatihan mobile videografi. Perasaannya mengikuti pelatihan ini sangat berguna bagi saya sendiri. Khususnya untuk kegiatan saya di luar, ” ungkap Yulianti dari RT 01, RW 05, Desa Karyawangi.
Ketua Karang Taruna Desa Karyawangi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Prodi Multimedia FDKV UTama dan Yayasan Puter Indonesia dalam upaya mengembangkan wisata di Desa Karyawangi, “Saya mengucapkan terima kasih (Universitas) Widyatama sama (Yayasan) Puter yang sudah mengadakan pelatihan videografi untuk pengembangan desa wisata. Mudah-mudahan acara ini tidak sampai di sini, tetapi berkelanjutan sehingga secara bersama dapat mengembangkan desa wisata.”
Menurut Ketua Karang Taruna Desa Karyawangi tersebut, dia dan rekan-rekannya dari komunitas mobil (trail) dengan organisasi-organisasi yang ada di Desa Karyawangi, serta anggota KTH (Kelompok Tani Hutan) Wisata akan membentuk Pokdarwis.
“Pokdarwis yang nantinya disahkan oleh Bupati menjadi penyemangat kami dalam mengembangkan desa wisata dan dapat berjuang memajukan ekonomi masyarakat Desa Karyawangi,” pungkas Ketua Karang Taruna Desa Karyawangi tersebut dengan nada optimis. (RMD/BJN)
***
Judul: Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama Laksanakan Pelatihan Mobile Videografi di Desa Karyawangi Kabupaten Bandung Barat
Reporter: Rose Mariadewi
Editor: JHK