Pentas Puisi Rakyat ala Panti Baca Ceria Jelang Event Silatusastra
BERITA JABAR NEWS (BJN), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (21/07/2025) – Minggu malam (20/07/2025), sekumpulan anak-anak muda dari Panti Baca Ceria menggelar kegiatan bertajuk “Puisi Rakyat: Menuju Silatusastra“. Kegiatan berlangsung di Shido Koffee Sumedang, Jln. Anggrek 97A, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Menurut pendiri Panti Baca Ceria, Ipul Saepulloh, kegiatan seperti ini sudah biasa dilakukan oleh Panti Baca Ceria ─ salah satu komunitas anak muda kreatif yang berdiri sejak 2016. Komunitas ini konsisten bergerak di bidang literasi hingga sekarang dengan berbagai kegiatan yang berskala lokal, nasional, maupun internasional.

“Kegiatan Puisi Rakyat ini bertujuan membuka kembali ruang-ruang dan saling apresiasi karya-karya sastra, khususnya di Sumedang. Selain itu, kegiatan Puisi Rakyat ini merupakan awal dari kegiatan menuju Silatusastra yang menjadi program besar tahunan Panti Baca Ceria yang diselenggarakan dalam rangka merayakan bulan bahasa pada Oktober 2025 yang akan datang,” ungkap Ipul.
Kegiatan Puisi Rakyat ini diikuti oleh para deklamator puisi dari keluarga Panti Baca Ceria dan sobat ceria dari Sumedang hingga luar Sumedang, seperti Rahma, Nadfi, Manda, Difla, Alya, M.W Bahari, Ari, Jarwo, dan Makmur.
“Tentunya selain penampilan pembacaan puisi, ada juga sajian musik akustik dari musisi muda asal Tanjungsari yaitu El Hefe,” tambahn Ipul.

Ragam pembacaan puisi pengantar temaram di Shido Koffee begitu syahdu. Ada yang membunyikan puisi sendiri dan karya orang lain. Begitu juga dengan para apresiator yang semakin berdatangan. Tidak hanya itu, para apresiator juga diberikan ruang untuk menjadi deklamator.
“Kegiatan seperti ini sudah banyak dilakukan di Panti Baca Ceria, salah satunya ya meramaikan kembali ranah sastra di Sumedang yang bisa dilakukan di mana saja untuk saling apresiasi. Kebetulan untuk menuju Silatusastra kami awali dengan kegiatan Puisi Rakyat ini. Jadi buat tempat, atau ruang-ruang yang ingin kami kunjungi dengan bunyi puisi, silakan ke Panti Baca Ceria saja, karena ini akan berlangsung hingga Oktober pada puncaknya yaitu program tahunan kami, Silatusastra,” Jelas Ipul.
Adapun lapakan-lapakan kolektif dari Blackout Poetry, ada Reruntuhan Puisi dan MoroCarcas, di mana para apresiator bisa langsung membuat puisi dari tulisan bekas dan dibacakan langsung.
Tentunya kegiatan dari Panti Baca Ceria untuk menuju Silatusastra ini masih banyak, tidak hanya Puisi Rakyat, tetapi ada; Rima Berirama dan Malam Minggu Puisi yang akan dilaksanakan di tempat atau ruang-ruang terbuka untuk mengenalkan program Silatusastra nanti dan mungkin bisa menjadi partner atau supporting untuk kegiatan Silatusastra.
Menurut salah satu apresiator, Ketua BEM UPI Sumedang, Muhammad Ali Hanif, sangat mengapresiasi sekali dengan adanya kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi sekali dengan adanya kegiatan positif seperti ini. Kegiatan literasi yang dibawa asyik seperti ini, menambahkan lagi minat baca, khususnya di Sumedang, dan sangat mengapresiasi sekali untuk para pembaca puisi yang sudah tampil,” ujar Ali Hanif saat diminta testimoninya oleh pembawa acara. (Ipul S. & Rohman Gumilar).
***
Judul: Pentas Puisi Rakyat ala Panti Baca Ceria Jelang Event Silatusastra
Kontributor: Ipul S. & Rohman Gumilar
Editor: JHK