Jazz Bandung Bangkit di Ruang Putih
BERITA JABAR (BJN), Kolom OPINI, Kamis (12/06/2025) – Tulisan berjudul “Jazz Bandung Bangkit di Ruang Putih” ini merupakan karya Mariska Lubis, seorang penulis berpengalaman yang pernah bekerja di berbagai majalah nasional, di antaranya Femina Grup.
Bandung sudah lama terkenal sebagai tempatnya orang-orang kreatif dan seniman, dan selalu saja ada kejutan menarik yang berbeda daripada yang lain. Mudik jazz yang selama ini dikenal lebih dinikmati oleh orang-orang dewasa, di Ruang Putih justru dinikmati oleh banyak anak muda. Bahkan, diberikan tempat bagi anak muda untuk tampil dan siapapun untuk “ngejam” bareng. Tempat terbuka yang tidak terlalu luas pun penuh sesak, pengujung dari Yogya, Palembang, Amerika, dan Australia tak mau ketinggalan hadir dan bermusik bersama.

Ruang Putih Venue yang terlek di Jalan Bungur, Bandung sudah berdiri sejak lima belas tahun lalu. Sebelumnya, tempat ini menyajikan musik Blues. Namun, sempat tutup saat Covid sedang melanda. Pak Macky Hikmatin, pemiliknya memutuskan untuk beralih ke Jazz untuk tujuan turut serta berpartisipasi mendukung Bandung Kreatif, dan ternyata membludak.
“Saya sudah jenuh dengan bisnis, dan saya ingin melakukan hal yang menyenangkan saja. Saya tidak menyangka justru dominan anak muda yang datang ke sini. Mereka bukan hanya menjadi penonton, tetapi juga mempromosikan lagu dan keahlian mereka dalam bermusik”, kata Pak Macky Hikmatin dengan penuh semangat.
Terbukti dengan penuhnya tempat ini, setiap menghadirkan Jazz Night di Kamis malam. Bila datang langsung alias “go show” belum tentu dapat tempat, pengunjung harus daftar dulu setiap Senin sore, apalagi untuk masuk ke acara ini, pengunjung hanya cukup membayar sukarela, tanpa dipatok harga. Makanan dan minuman yang dijual enak dan harganya terjangkau.

Nah, serunya, di tempat ini hadir pengunjung dari Amerika Serikat bernama Jared Williams. Ternyata dia adalah anggota dewan Fort Worth City yang sedang bertugas menjadi delegasi menjadikan Bandung sebagai “Sister City“.
Ketika berjumpa dengan Kang Farhan Walikota Bandung, Jared disarankan untuk hadir ke acara Jazz Night di Ruang Puth ini dan diberi kesempatan untuk “ngejam bareng” karena dia juga pemain drum.

“Saya benar-benar terkejut ada tempat seperti ini di Bandung. Di Amerika pun tidak ada, dan saya senang melihat banyak anak muda yang suka jazz. Luar biasa!”, kata Jared.
Begitu juga dengan pengunjung yang hadir dari Melbourne, Australia. Dylan Redman, yang baru saja sehari di Bandung dan sedang mempromosikan cymbal serta drum dari Red Cymbals di Bandung, terpana dengan acara ini.
“Ramai sekali dan antusiasnya sangat terasa. Para pemusiknya juga keren-keren,” kata Dylan dengan penuh senyum.
Kang Farhan, Walikota Bandung sangat mendukung acara ini. Beliau sering menyempatkan waktu untuk hadir di acara ini. Selain menikmati musik, tentunya untuk mendukung kegiatan yang diisi dengan kreativitas warga Bandung.

“Ini acara bukan sekedar Jazz, tapi ini adalah tempat berkumpulnya komunitas yang memang khas orang Bandung. Bandung pisanlah di sini, mah!” Kata Kang Farhan sambil tersenyum bahagia.
Pantaslah bila disebut Jazz Bandung bangkit di Ruang Putih. Tanpa perlu kemewahan namun justru dengan kesederhaan. Namun, berisi penuh dengan kreativitas, acara Jazz Night ini mampu menjadi tempat berkumpulnya para penikmat Jazz dari berbagai daerah. Tidak menutup kemungkinan ke depannya acara semacam ini menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia. Semangat Bandung!
***
Judul: Jazz Bandung Bangkit di Ruang Putih
Kontributor: Mariska Lubis
Editor: JHK
Sekilas tentang penulis
Mariska Lubis adalah salah seorang tokoh literasi nasional yang sangat berpengalaman. Wanita kelahiran Bandung, 6 Agustus 1974 ini pernah bersekolah di TK-SDK Yahya, lalu meneruskan di SMPN 5 Bandung. Ketika kelas 3 SMP, ia pindah sekolah di SMPN 3 Manggarai, Jakarta dan lanjut ke SMAN 8 Jakarta.
Wanita yang pernah dijuluki blogger seks terpopuler oleh Grasindo (PT Gramedia Widiasarana Indonesia) ini melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Trisakti pada 1992 dengan mengambil Jurusan Ekonomi dan lulus pada 1996. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Sydney, Australia dengan mengambil Jurusan International Studies dengan topik utamanya Politik Asia Tenggara.
Selain menulis dan membaca, Mariska memiliki hobi melukis, travel, dan fotografi. Ia pernah menerbitkan lima buah buku yaitu buku berjudul “Wahai Pemimpin Bangsa! Belajar Dari Seks, Dong!”, “Ayahku Inspirasiku”, “Seni, Politik, & Perjuangan”, “Gelegar Suara Kalbu”, dan “Mewarnai Gambar Puisi Mariska”.
***